Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
11
adalah bagian dari moralitas, sedangkan kebijakan adalah objek dari kebijaksanaan. Oleh karena itu, kebijakan yang baik adalah kebijakan
yang bijaksana. H.A.R Tilaar dan Riant Nugroho 2009: 184 mendefinisikan
kebijakan publik adalah keputusan yang dibuat oleh Negara, khususnya pemerintah, sebagai strategi untuk merealisasikan tujuan
dari Negara yang bersangkutan. Kebijakan pendidikan adalah strategi untuk mengantar masyarakat pada masa awal, memasuki masyarakat
pada masa transisi, untuk menuju kepada masyarakat yang dicita- citakan. Sedangkan Thomas R. Dye dalam Riant Nugroho, 2008
mendefinisikan kebijakan sebagai pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu whatever Government Chooses to do or
not to do. Dari definisi kebijakan yang telah dikemukakan diatas, maka
dapat disimpulkan secara umum definisi Kebijakan Publik adalah segalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan, diputuskan atau
tidak diputuskan oleh pihak tertentu dalam hal ini pemerintah dalam upaya mencapai tujuan Negara yaitu menuju masyarakat yang
sejahtera. Biasanya tujuan tersebut adalah berangkat dari masalah- masalah sosial dalam masyarakat.
2. Konsep Kebijakan Publik Thomas R Dye berpendapat dalam Riant Nugroho 2008,
Kebijakan Publik adalah whatever Government Chooses to do or not to
12
do Apapun yang dilakukan maupun tidak dilakukan oleh pemerintah. Pengertian ini menekankan pada kewenangan pemerintah sebagai
Decision Maker dalam membuat suatu keputusan. Baik itu keputusan untuk melakukan sesuatu maupun membiarkan sesuatu itu terjadi demi
teratasinya persoalan dalam suatu masyarakat. Pengertian ini mengandung muatan politik yang sangat kuat. Pemerintah sebagai
pihak yang memiliki wewenang penuh dalam pembuatan kebijakan publik memiliki peran yang sangat sentral dalam mengatasi masalah-
masalah sosial dalam masyarakat. 3. Proses Pembuatan Kebijakan
Kebijakan publik adalah produk pemerintah yang memerlukan tahap-tahap sistematis dalam proses pembuatannya. Setiap tahap
berhubungan dengan tahap berikutnya, dan tahap terakhir Penilaian Kebijakan dikaitkan dengan tahap pertama Penysusunan Agenda,
atau tahap di tengah, dalam lingkaran aktivitas yang tidak linear William N. Dunn, 2003:23. William N. Dunn menjelaskan dua
prosedur yaitu Prosedur Analisis Kebijakan dan Proses Pembuatan Kebijakan . Meskipun berbeda secara tekstual, namun secara
kontekstual ke dua prosedur tersebut memliki kedekatan yang sangat erat. Sehingga Dunn menggabungkan ke dua prosedur tersebut dalam
suatu kesatuan yang berbentuk langkah-langkah dalam pembuatan suatu kebijakan. Adapun langkah-langkah tersebut dalah sebagai
berikut:
13
a Perumusan Masalah Perumusan masalah adalah tahap awal dari analisis
kebijakan. Perumusan masalah dilakukan untuk merumuskan masalah-masalah yang telah diidentifikasi pada saat melakukan
analisis sosialriset sosial dalam msyarakat. Pada tahap ini, masalah-masalah sosial yang telah dirumuskan dan dianggap
urgenakan dipilih dan diangkat lalu kemudian ditempatkan oleh pemerintah dalam agenda publik melalui tahap
Penyusunan Agenda .
b Peramalan Dalam proses pembuatan kebijakan, tahap peramalan
dilakukan dalam proses Formulasi Kebijakan . Peramalan dapat menguji masa depan yang plausible, potensial dan secara normatif
bernilai, mengestimasi akibat dari kebijakan yang ada atau yang diusulkan, mengenali kendala-kendala yang mungkin akan terjadi
dalam pencapaian tujuan, dan mengestimasi kelayakan politik dukungan dan oposisi dari berbagai pilihan. Lalu kemudian
dalam tahap formulasi kebijakan, pemerintah akan merumuskan alternatif-alternatif kebijakan tersebut untuk mengatasi masalah.
c Rekomendasi Proses rekomendasi berada pada tahap
Adopsi Kebijakan . Rekomendasi dihasilkan dari pengkajian-pengkajian
mengenai alternatif-alternatif kebijakan sehingga mendapatkan