Teknik Analisis data METODE PENELITIAN

56 1. Perpanjangan Pengamatan Perpanjangan pengamatan sangat dibutuhkan dalam penelitian kualitatif, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnyabahwa peneliti adalah instrument utama dalam penelitian ini, sehingga dibutuhkan tenaga ekstra agar mendapatkan hasil yang maksimal. Lama penelitian akan berakhir setelah peneliti sudah merasa puas terhadap data yang telah didapatkannya. Perpanjangan pengamatan juga akan berdampak positif pada pemahaman peneliti yang akan semakin kompleks terhadap tema yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini, perpanjangan pengamatan dilakukan setiap saat ketika melakukan pengumpulan data. 2. Ketekunan Pengamatan Sugiyono 2014 berpendapat meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Pengujian kredibilitas dengan cara ini dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. Dalam penelitian ini, ketekunan penelitian dilakukan setiap melakukan pengumpulan data. 3. Triangulasi Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik dan triangulasi sumber yaitu : a. Triangulasi Teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian 57 ini data diperoleh darihasil wawancara, lalu keabsahan data tersebut kemudian dicek dengan teknik observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti sangat mengandalkan triangulasi teknik, ini dikarenakan ada beberapa data yang didapatkan dari hasil wawancara yang kurang mendukung dalam proses pengumpulan data. b. Triangulasi Sumber dilakukan degan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini data yang didapatkan bersumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Polewali Mandar, kemudian dibandingkan dengan data yang diperoleh dari lembaga pendidikan nonformal sebagai penyelenggara kebijakan pendidikan kesetaraan. Sebagai contoh, data yang didapatkan melalui pihak Disdikpora Polewali Mandar terkait PKBM EM berbeda dengan data yang didapatkan di pihak PKBM EM sendiri. 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Kabupaten Polewali Mandar adalah salah satu daerah tingkat II yang ada di Provinsi Sulawesi Barat. Sebelum Provinsi Sulawesi Barat dimekarkan, pada awalnya Kabupaten ini bernama Kabupaten Polewali Mamasa dan berada pada wilayah administrasi Provinsi Sulawesi Selatan.Semenjak tahun 2004 Provinsi Sulawesi Barat dimekarkan, Kabupaten Polewali Mamasa menjadi salah satu daerah yang berada pada wilayah administrasi Provinsi Sulawesi Barat. Setelah daerah Mamasa juga dimekarkan menjadi salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat, berdasarkan PP No. 74 tahun 2005, nama Polewali Mamasa resmi diganti menjadi Polewali Mandar sejak 1 Januari 2006. Kabupaten Polewali Mandar memiliki luas wilayah 2.022,30 km2 dengan jumlah penduduk sebesar 409.648 jiwa, masing-masing 199.682 laki-laki 48.74 dan 209.966 perempuan 51.26 . Kabupaten Polewali Mandar terbagi menjadi 16 Kecamatan yaitu Kecamatan Polewali, Kecamatan Matakali, Kecamatan Wonomulyo, Kecamatan Mapilli, Kecamatan Luyo, Kecamatan Campalagian, Kecamatan Tinambung, Kecamatan Limboro, Kecamatan Tutar, Kecamatan Alu, Kecamatan Balanipa, Kecamatan Bulo, Kecamatan Anreapi, Kecamatan Binuang, Kecamatan Tapango, dan Kecamatan Matangga.