Proses Tindakan Siklus II

mengikuti pembelajaran menulis cerpen dengan baik. Hasil menulis cerpen siswa yang diamati adalah tema dan amanat, penokohan, latar. Sedangkan perilaku belajar siswa yang diamati adalah perilaku belajar siswa pada saat pembelajaran pendekatan konstruktivisme. Dari hasil refleksi tersebut dapat disusun rencana pembelajaran untuk siklus II. Masalah-masalah yang timbul pada siklus I dicarikan alternatif pemecahannya pada siklus II, sedangkan jika ada kelebihan-kelebihan akan dipertahankan dan ditingkatkan.

D. Proses Tindakan Siklus II

Proses tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Hasil refleksi siklus I diperbaiki pada siklus II. Siklus II ini sebagai usaha peningkatan kemampuan siswa dalam menulis cerpen sekaligus digunakan untuk mengetahui peran serta siswa selama mengikuti proses pembelajaran menulis cerpen. Penilaian proses dan penilaian hasil ini merupakan satu kesatuan yang dijadikan bahan acuan peneliti untuk mengetahui peningkatan keterampilan dan perubahan perilaku belajar siswa dalam menulis cerpen. Hasil pembelajaran pada siklus II ini lebih baik daripada hasil pembelajaran pada siklus I. Siklus II terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 1. Perencanaan Perencanaan pada siklus II ini berdasarkan pada temuan siklus I. Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan hal-hal yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan memperbaiki hasil refleksi siklus I. Pada tahap perencanaan ini, dilakukan persiapan pembelajaran menulis cerpen dengan menyusun perbaikan rencana pembelajaran terlebih dahulu sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Perencanaan pembelajaran dibuat lebih matang lagi dengan memperhatikan alokasi waktu yang ada dan lebih memfokuskan pada pemahaman siswa mengenai menulis cerpen. Selain itu, peneliti juga memperbaiki dan melengkapi instrumen penelitian yang berupa tes seperti lembar tes dan pedoman penilaian. Tes dibuat berbeda dengan siklus I agar pengetahuan dan pengalaman siswa berkembang. Peneliti juga memperbaiki dan melengkapi instrumen penelitian yang berupa nontes seperti lembar observasi untuk melihat bagaimana tingkah laku siswa ketika dilakukan pembelajaran menulis cerpen dengan pendekatan konstruktivisme, angket, pedoman wawancara untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar pada siklus II, dan dokumentasi foto. Selanjutnya peneliti menyiapkan media pembelajaran dan mengadakan kolaborasi atau kerja sama dengan siswa dan guru mata pelajaran mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Tindakan Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran menulis cerpen pada siklus I sesuai dengan rencana yang telah disusun. Materi pelajaran adalah keterampilan menulis dengan Pendekatan Konstruktivisme. Pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan dalam enam fase. Fase pertama, yaitu dimulai dengan membuka pelajaran.Dalam fase ini guru mengulas hasil observasi pada siklus I dan menjelaskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika menulis cerpen. Fase kedua, Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran. Pada fase ini guru menyampaikan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan memberikan beberapa macam contoh cerpen pada siswa. Fase ketiga, Guru membacakan contoh cerpen dan siswa mengamati dan melatihkan konstruktivistik pembelajaran mandiri. Pada fase ini guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara belajar mandiri dan bagaimana menulis cerpen sendiri. Fase keempat, Guru menjelasakan materi di dalam kelas dan memberikan pertanyaan. Pada fase ini guru menjelaskan materi dan memeriksa pemahaman siswa terhadap materi dan siswa diberikan peluang untuk bertanya yang disambut oleh siswa dengan berebutan menjawab. Fase kelima, pemberian evaluasi. Pada fase ini Guru mengevaluasi hasil kerja siswa dan masing-masing individu mempersentasikannya. Fase keenam, memberikan penghargaan. Pada fase ini guru mencari cara-cara menghargai upaya maupun hasil belajar individu . 3. Observasi Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang penerapan pendekatan konstruktivisme selama pembelajaran menulis cerpen pada siklus II berlangsung. Dalam siklus ini, peneliti mengamati segala perilaku siswa, baik yang positif maupun yang negatif selama mengikuti pembelajaran menulis cerpen. Dalam penelitian ini, perilaku belajar siswa yang diamati adalah perilaku belajar siswa pada saat pembelajaran pendekatan konstruktivisme.Perilaku tersebut misalnya keaktifan dan keseriusan siswa dalam proses pembelajaran menulis menulis cerpen, keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas menulis cerpen, keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas menulis cerpen, keseriuasan siswa saat hunting mencari hal-hal pokok mengenai objek menulis cerpen, ketepatan dalam mengumpulkan tugas, dan keaktifan siswa dalam bertanya. Dengan begitu, peneliti mengetahui peningkatan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen. Tes keterampilan menulis cerpen dilaksanakan di akhir pembelajaran, sedangkan observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, yaitu mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Peneliti berharap pada siklus II ini ada peningkatan keterampilan dan perubahan perilaku belajar siswa yang positif dalam menulis cerpen. 4. Refleksi Refleksi adalah mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan. Pada siklus II ini, peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap kerja siswa pada saat pembelajaran pendekatan konstruktivisme. Analisis kerja siswa ini meliputi sejauh mana siswa itu aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan menulis cerpen. Peneliti juga menganalisis hasil tes keterampilan menulis cerpen. Setelah penganalisisan siklus II selesai, kemudian peneliti membandingkan hasil siklus I dengan hasil siklus II. Dengan demikian, permasalahan adakah peningkatan dan perubahan tingkah laku belajar siswa yang positif dalam menulis cerpen dapat diketahui.

E. Instrumen Penelitian