66
a. Tidak adanya tempat penyimpanan barang sita.
b. Mengantisipasi terjadinya kerusakan barang sitaan dalam perjalanan.
Barang dari hasil sita harus sebanding dengan jumlah utang pajak yang ditanggung Penanggung Pajak dan jika tidak sebanding maka
akan dilakukan penyitaan lagi. 4.
Apabila utang pajak dan biaya penagihan pajak yaang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak setelah lewat waktu 14
empat belas hari sejak tanggal pelaksanaan penyitaan, pejabat segara melaksanakan pengumuman lelang. Dan dalam hal pelaksanaan lelang
Jurusita mempertanyakan dulu kepada Dinas yang bersangkutan mengenai hak milik barang yang dilelang, misalnya tanah kepada Dinas
Pertahanan setempat. Hasil lelang digunakan terlebih dahulu untuk membayar pajak. Dalam hal
hasil lelang sudah mencapai jumlah yang cukup untuk melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak, pelaksanaan lelang dihentikan walaupun barang yang akan
dilelang masih ada. Sisa barang beserta uang kelebihan hasil lelang dikembalikan oleh Pejabat kepada Penanggung Pajak setelah pelaksanaan lelang.
B. Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penagihan Utang Pajak Dengan Surat Paksa
Adapun faktor yang menjadi penghambat yang berkaitan dengan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan
Timur, adalah :
Universitas Sumatera Utara
67
1. Wajib Pajak Penanggung Pajak menolak Surat Paksa.
Adakalanya Wajib Pajak Penanggung Pajak menolak menerima Surat Paksa dengan berbagai alasan.dan alasan-alasan yang dikemukakan ini kadangkala
sengaja di cari-cari karena Wajib Pajak Penanggung Pajak tidak mau membayar pajaknya.
Apabila penolakan didasarkan pada alasan-alasan lain, misalnya : a.
Karena sedang mengajukan Surat Keberatan; atau b.
Sengaja menolak dengan alasan yang tidak jelas Maka terhadap hal-hal yang demikian, Jurusita setelah memberikan
keterangan seperlunya tetap melaksanakan Surat Paksa tersebut dengan menyerahkan salinan Surat Paksa Wajib Pajak Penanggung Pajak yang
bersangkutan. Dan apabila Wajib Pajak Penanggung Pajak dan wakilnya tetap menolak maka salinan surat paksa tersebut dapat ditinggalkan begitu saja
pada tempat kediaman tempat kedudukan Wajib Pajak Penanggung Pajak ataupun wakilnya, dan dengan demikian Surat Paksa dianggap sudah
diberitahukan disampaikan. 2.
Dalam prakteknya, kadang terdapat perhitungan yang salah dari pajak yang seharusnya dibayar. Jika terdapat kesalahan seperti ini, maka Wajib Pajak
berhak untuk menunda pembayaran pajak sampai telah ditentukan jumlah yang benar. Apabila dalam melaksanakan penyampaian Surat Paksa, Jurusita
menemukan persoalan seperti ini, yaitu tunggakan menurut surat paksa berbeda dengan tunggakan menurut surat ketetapan pajak yang ada pada
penanggung pajak, maka Jurusita pajak tidak dapat mengubah apa
Universitas Sumatera Utara
68
penanggung pajak, maka Jurusita tidak dapat mengubah apa yang tertulis pada Surat Paksa atau mencoret dan menambahkan pembetulannya.
3. Jurusita Pajak tidak diperbolehkan masuk rumah Wajib Pajak Penanggung
Pajak. Pada waktu pelaksanaan penyitaan sering terjadi Jurusita Pajak diperbolehkan
masuk ke dalam rumah Wajib Pajak Penanggung Pajak yang barang- barangnya akan disita.
4. Jurusita Pajak tidak diperbolehkan menyita barang Wajib Pajak Penanggung
Pajak. Wajib Pajak Penanggung Pajak yang tidak memperbolehkan Jurusita Pajak
untuk menyita barang-barang miliknya juga menjadi salah satu hambatan dalam pelaksanaan penagihan ini.
5. Wajib Pajak Penanggung Pajak tidak mau menandatangani Berita Acara
Sita. Berita Acara Sita dibuat dan ditandatangani oleh Jurusita, para seksi dan
Wajib Pajak Penanggung Pajak atau wakilnya yang barangnya disita. Sering terjadi Wajib Pajak Penanggung Pajak tidak mau menandatangani Berita
Acara Sita, sehingga penyitaan barang Wajib Pajak Penanggung Pajak guna pelunasan utang pajaknya menjadi tertunda.
6. Pembuktian barang-barang yang bukan milik Wajib Pajak Penanggung
Pajak. Pada waktu melakukan penyitaan ada kemungkinan bahwa Wajib Pajak
Penanggung Pajak menyatakan bahwa sebagian barang-barang yang akan
Universitas Sumatera Utara
69
disita tersebut bukanlah miliknya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyitaan barang yang akan dilakukan.
7. Tingkat kesadaran Wajib Pajak Penanggung Pajak yang masih rendah.
Walaupun sistem Perpajakan kita telah menganut Self Assesment System, namun tingkat kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban
perpajakannya dengan baik dan benar serta membayar utang pajak pada tepat waktu masih rendah dikarenakan masih kurangnya pengetahuan Wajib Pajak
tentang Perpajakan. Masalah ini juga sering menjadi kendala dalam melaksanakan penagihan. Pada
saat penetapan yang dilakukan oleh seksi terkait dari hasil pemeriksaan sederhana kantor penelitian dari buku pengawasan pembayaran massa, ternyata data tidak
sesuai lagi, dan pada saat SKP dikeluarkan, Wajib Pajak Penanggung Pajak sudah berpindah domisili.
C. Cara Penyelesaian Masalah Dalam Pelaksanaan Penagihan Utang Pajak Dengan Surat Paksa