Seksi Ekstensifikasi Perpajakan Seksi Pengawasan dan Konstitusi Kelompok Jabatan Fungsional

25 4.4 Penyelesaian Usulan Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak 4.5 Pembuatan Usulan Pencegahan dan Penyenderaan terhadap Wajib Pajak tertentu dan lain-lain

5. Seksi Pemeriksaan

Tugas umum yang dimiliki oleh Seksi Pemeriksaan, antara lain : 5.1 Penyelesaian SPT Tahunan PPh Lebih Bayar 5.2 Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran PPnBM 5.3 Pengamatan KPP, pemerikasaan kantor, pemeriksaan lapangan dan penyelesaian Usulan Pemeriksaan dan lain-lain . 5.4 Penatausahaan Laporan Pemeriksaan Pajak dan Nota Penghitungan

6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Adapun umum yang dimiliki Seksi oleh Seksi Ekstensifikasi Perpajakan, antara lain : 6.1 Pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian kantor maupun lapangan 6.2 Penerbitan Surat Himbauan untuk ber-NPWP 6.3 Pencaraian data potensi perpajakan dalam rangka pembuatan Monografi Fiskal 6.4 Penyelesaian permohonan penundaan pengambalian SPOP dan mutasi sebagai atau seluruhnya objek dan subjek PBB 6.5 Penerbitan daftar nominatif untuk usulan SP3 PSL Ekstensifikasi dan lain-lain Universitas Sumatera Utara 26

7. Seksi Pengawasan dan Konstitusi

Seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon yang biasanya terdiri atas empat bagian memeiliki tugas umum, yaitu : 7.1 Penyelesaian permohonan penggunaan nilai buku dalam rangka penggabungan usaha, pengambilalihan usaha atau pemekaran usaha 7.2 Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak SPMKP dan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga SPMIB 7.3 Penyelesaian Permohonan Pembetulan Ketetapaan Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di KPP 7.4 Penyelesain Permohonan Surat Keterangan Bebas SKB Pemotongan PPh atas Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto SBI yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan 7.5 Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas SKB Pemotongan PPh atas Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto SBI yang diterima atau diporoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan 7.6 Pembuatan Surat Pemberitahuan perubahan besarnya angsuran PPh Pasal 25 Dinamisasi dan lain-lain

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsioanal masing-masing berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsioanal terdiri dari sejumlah jabatan fungsioanal yang terbagi dalam berbagai Universitas Sumatera Utara 27 kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Wilayah dan Kepala KPP Pratama yang bersangkutan. . Saat ini di KPP Pratama Medan Timur tercacat ada sekitar 83 orang pegawai yang terdaftar. Di bawah ini terdapat rincian mengenai jumlah pegawai di setiap unit pada KPP Pratama Medan Timur. Tabel 2.1 Jumlah Pegawai KPP Pratama Medan Timur No. Unit Jumlah Pegawai orang 1 Sub Bagian Umum 1 2 Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI 9

3 Seksi Pelayanan

16 4 Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal 4 5 Seksi Penagihan 4 6 Seksi Ekstensifikasi 4 7 Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8 8 Seksi Pengawasasn dan Konsultasi II 6 9 Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 7 10 Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV 7 Jumlah 83 orang Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Tahun 2013 Universitas Sumatera Utara 28 BAB III GAMBARAN TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA A. Pengertian Pajak 1. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa imbal kontraprestasi, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Defenisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut : Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk simpanan publik publik investment. 4 2. Mr. Dr. N. J. Feldman Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adakalanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah. 5 ___________________________ 4 Erly Suandy.2005.Hukum Pajak 5 R. Santoso Brotodihardjo. 2003. Pengantar Ilmu Hukum Pajak.hal 5 Universitas Sumatera Utara 29 3. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2009. Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orng pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

B. Penagihan Pajak 1. Pengertian Penagihan Pajak