26
Hetti 2008: 71 menjelaskan bahwa dalam pelatihan asertif terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Terapis dan klien menentukan beberapa situasi yang memang menjadi masalah klien. Masalah yang dipilih harus jelas dan detil, sehingga
klien dapat memerankan seperti apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan nyata.
b. Klien memerankan masing-masing adegan melalui metode bermain peran dan terapis disini memberi komentar terhadap tingkah laku klien
saat bermain peran. Terapis juga member masukan untuk kemajuan klien, khususnya dalam sikap tubuh, kontak mata, nada suara, dsb.
c. Terapis mencoba memberi arahan kepada klien untuk menerapkan apa yang sudah dilatih dalam kehidupan nyata dengan memberi target
perilaku sebagai tolak ukur keberhasilan. d. Dalam pertemuan berikutnya, diadakan diskusi mengenai hasil
penerapan ketrampilan yang dilatih dalam kehidupan nyata.
C. Peningkatan Kepercayaan Diri melalui Pelatihan Asertif
Dari beberapa pemaparan ahli tentang kepercayaan diri, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kepercayaan diri merupakan suatu aspek
kepribadian yang berupa keyakinan diri akan kemampuan yang dimiliki, kemandirian dan kekuatan untuk mencapai tujuan hidupnya. Seseorang yang
memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan mudah untuk masuk dan membaur dengan lingkungan sosial yang ada, sedangkan individu yang
27
kurang memiliki rasa percaya diri akan kesulitan untuk masuk dan membaur dengan lingkungan sosial yang ada.
Seseorang dikatakan memiliki rasa percaya diri yang tinggi apabila aspek-aspek kepercayaan diri sudah tercapai yaitu yakin akan kemampuan
diri sendiri, berani mengungkapkan pendapat, mandiri, mampu bergaul secara fleksibel dan mampu mengambil langkah pasti dalam kehidupannya.
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan pribadi di SMP N 2 Bukateja, guru BK masih kurang dalam penyampaian materi tentang kepercayaan diri.
Metode penyampaian layanan yang digunakan pun masih kurang beragam, biasanya penyampaian materi hanya dengan menggunakan teknik ceramah
dan diskusi. Padahal variasi pada pemberian layanan sangat penting untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam penggunaan metode yang sama pada
materi yang sama. Sebagai solusi untuk masalah kepercayaan diri tersebut, untuk
meningkatkan kepercayaan diri siswa maka digunakanlah metode pelatihan asertif yang merupakan prosedur terapi tingkah laku yang digunakan untuk
membantu siswa dalam mengekspresikan perasaan dan menyampaikan ide- ide yang dimiliki.
Penelitian terdahulu mengenai penggunaan pelatihan asertif membuktikan bahwa pelatihan asertif dapat meningkatkan keasertifan dan
dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Pelatihan asertif ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan
diri siswa melalui kegiatan-kegiatan yang beragam dari pelatihan asertif itu
28
sendiri. Jika kepercayaan diri siswa tinggi, siswa dapat lebih menunjukan kemampuan yang dimiliki dan dapat bersosialisasi dengan lingkungan yang
ada lebih baik lagi. Dengan demikian melaksanakan pelatihan asertif dapat meningkatkan
kepercayaan diri siswa kelas VIII C SMP N 2 bukateja tahun pelajaran 20132014.
D. Hipotesis Tindakan