6
Dari pemaparan permasalahan yang terjadi di lapangan, peneliti mencoba untuk membantu meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas VIII C
SMP N 2 Bukateja tahun ajaran 20132014 dengan menggunakan pelatihan asertif. Dengan menggunakan pelatihan asertif diharapkan kepercayaan diri
siswa kelas VIII C SMP N 2 Bukateja dapat meningkat.
B. Identifikasi Masalah
Dari paparan latar belakang, terdapat masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya kepercayaan diri siswa kelas VIII C SMP N 2 Bukateja tahun ajaran 20132014 dalam interaksi sosial dengan teman, guru dan
kelompok. 2. Siswa kelas VIII C SMP N 2 Bukateja tahun ajaran 20132014 malu
menceritakan masalah pada guru bimbingan dan konseling. 3. Siswa kelas VIII C SMP N 2 Bukateja tahun ajaran 20132014 terlihat
kaku ketika berinteraksi dengan lawan jenis. 4. Kegiatan belajar mengajar sering terganggu akibat siswa kelas VIII C SMP
N 2 Bukateja tahun ajaran 20132014 kurang yakin akan kemampuannya. 5. belum pernah diadakan pelatihan asertif untuk meningkatkan kepercayaan
diri siswa SMP N 2 Bukateja tahun ajaran 20132014.
C. Batasan Masalah
Dari beberapa masalah yang teridentifikasi tersebut, peneliti membatasi masalah pada peningkatan kepercayaan diri siswa kelas VIII C
SMP N 2 Bukateja tahun pelajaran 20132014 melalui pelatihan asertif.
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Bagaimana kepercayaan diri siswa kelas VIII C SMP N 2 Bukateja tahun pelajaran 20132014 dapat meningkat melalui pelatihan asertif?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan kepercayaan diri siswa
kelas VIII C SMP N 2 Bukateja Tahun 20132014 melalui pelatihan asertif
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan baik bagi kepentingan teorotis maupun praktis.
1. Manfaat Penelitian secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk
perkembangan ilmu dalam bidang bimbingan dan konseling, serta menambah pengetahuan khususunya dalam bidang peningkatan
kepercayaan diri melalui pelatihan asertif. 2. Manfaat penelitian secara praktis
a. Bagi siswa: diharapkan kepercayaan diri siswa dapat meningkat sehingga interaksi sosial dikelas dapat berjalan dengan baik dan
siswa mulai
mau menceritakan
masalah kepada guru pembimbing.
8
b. Bagi guru mata pelajaran: membantu proses kegiatan belajar mengajar agar berjalan dengan baik tanpa harus ada yang merasa
malu saat ditunjuk dan melihat pekerjaan teman saat penugasan. c. Bagi guru bimbingan dan konseling: Mempermudah guru
pembimbing mengetahui permasalahan siswa dan dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah.
d. Bagi peneliti lainnya: hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri dalam
akademis.
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. PERCAYA DIRI
1. Pengertian Percaya Diri
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Anita Lie 2003: 4 menjelaskan bahwa
kepercayaan diri merupakan salah satu faktor seseorang untuk dapat mempertimbangkan dan membuat keputusan tertentu sendiri
Santrock 2003: 336 mendefinisikan kepercayaan diri merupakan sebuah dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri seseorang sehingga
seseorang dapat melihat gambaran positif dari diri mereka. Percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau gambaran diri. Hal ini diperkuat oleh.
Anita Lie 2003: 4 yang menjelaskan bahwa percaya diri adalah sikap yakin akan kemampuan diri untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan
masalah. Dengan kepercayaan diri, seseorang akan merasa lebih berharga dan mempunyai kemampuan untuk menjalani kehidupan.
Dari pendapat yang ada diatas, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah suatu aspek kepribadian yang dimiliki seseorang
berupa keyakinan dan kemampuan diri, kemandirian dan mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidupnya.
Individu yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi akan mudah untuk masuk pada lingkungan tertentu sedangkan individu yang kurang memiliki
rasa percaya diri akan sulit untuk masuk pada lingkungan pergaulan.