74 kontrol adalah 10 dan nilai tertingginya adalah 55, sedangkan pada kelas
eksperimen nilai terendahnya adalah 13 dan nilai tertingginya adalah 42. Setelah mengalami proses pembelajaran dan khusus untuk kelas
eksperimen diberikan perlakuan berupa pemberian reward dalam pembelajaran, diperoleh nilai post test kelas eksperimen lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kelas kontrol. Nilai terendah dari post test
kelas kontrol adalah 10 dan nilai tertingginya adalah 94, sedangkan pada kelas
eksperimen nilai terendahnya adalah 26 dan nilai tertingginya adalah 90. Adapun p
erhitungan selengkapnya dan tabel data distribusi frekuensi dari sajian data di atas dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 195, sedangkan
detail dari hasil pre test dan post test dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 153.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis penelitian maka terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis, di mana menurut Sugiyono 2007: 210
uji prasyarat analisis untuk uji-t meliputi Uji Normalitas dan Uji Homogenitas. Bila prasyarat uji tersebut terpenuhi, maka analisis untuk pengujian hipotesis
penelitian dengan Uji-t dapat dilaksanakan. 1.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data
masing-masing variabel normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan metode Chi-kuadrat
2
x
. Pengambilan keputusan uji normalitas
75 ini dilakukan dengan membandingkan
2
x
hitung
dengan
2
x
tabel
pada taraf signifikansi 5. Adapun kriteria pengambilan keputusan uji normalitas
menurut Sugiyono 2011: 82 adalah sebagai berikut: 1
Jika
2
x
hitung
≤
2
x
tabel
maka data tersebut normal. 2
Jika
2
x
hitung
2
x
tabel
maka data tersebut tidak normal Setelah dilakukan perhitungan uji normalitas dengan menggunakan
metode Chi-kuadrat, maka hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 15. Hasil uji normalitas untuk variabel hasil belajar
No. Perlakuan
Kelas
2
x
hitung
2
x
tabel 0,05
Kesimpulan
1. Sebelum
pre test Kontrol
4,666 11, 070
Normal Eksperimen
6,397 11, 070
Normal 2.
Sesudah post test
Kontrol 8,278
11, 070 Normal
Eksperimen 5,618
11, 070 Normal
Tabel 16. Hasil uji normalitas untuk variabel aktivitas siswa
No Perlakuan Pertemuan
Ke Kelas
2
x
Hitung
2
x
Tabel 0,05
Kesimpulan
1 Sebelum
1 Kontrol
5,948 11, 070
Normal Eksperimen
9,628 11, 070
Normal 2
Sesudah 2
Kontrol 10,283 11, 070
Normal Eksperimen
3,314 11, 070
Normal 3
Sesudah 3
Kontrol 10,584 11, 070
Normal Eksperimen
4,900 11, 070
Normal 4
Sesudah 4
Kontrol 9,518
11, 070 Normal
Eksperimen 2,186
11, 070 Normal
5 Sesudah
5 Kontrol
9,265 11, 070
Normal Eksperimen
4,177 11, 070
Normal
Berdasarkan dari hasil uji normalitas tersebut dapat disimpulkan bahwa semua data untuk uji hipotesis mempunyai sebaran data yang
berdistribusi normal. Hal ini dikarenakan
2
x
hitung
lebih kecil daripada
2
x
76
tabel
pada taraf signifikansi 5. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 202.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran data variabel homogen atau tidak, di mana uji yang digunakan adalah uji F.
Adapun kriteria dalam pengujian ini menurut Sugiyono 2011: 141 jika F
hitung
lebih kecil daripada F
tabel
maka dapat dikatakan sampel homogen atau sebaliknya. Hasil Uji homogenitas sebaran data variabel dapat dilihat
pada tabel berikut ini: Tabel 17. Hasil uji homogenitas untuk variabel hasil belajar
No. Perlakuan
F
Hitung
F
Tabel 0,05
Kesimpulan
1. Sebelum pre test
1,678 1,92
Homogen 2.
Sesudah post test 1,755
1,91 Homogen
Tabel 18. Hasil uji homogenitas untuk variabel aktivitas siswa
No. Perlakuan Pertemuan
Ke F
Hitung
F
Tabel 0,05
Kesimpulan
1. Sebelum
1 1,059
1,88 Homogen
2. Sesudah
2 1,142
1,92 Homogen
3. Sesudah
3 1,170
1,95 Homogen
4. Sesudah
4 1,133
1,90 Homogen
5. Sesudah
5 1,010
1,91 Homogen
Berdasarkan dari hasil uji homogenitas tersebut dapat disimpulkan bahwa semua data untuk uji hipotesis mempunyai sebaran data yang
77
homogen. Hal ini dikarenakan F
hitung
lebih kecil daripada F
tabel
5. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 209.
C. Pengujian Hipotesis