13 tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar para siswa
dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Davies 1991: 32 mengingatkan beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi
penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran, antara lain: a.
Hal apapun yang dipelajari siswa, maka ia harus mempelajarainya sendiri.
b. Setiap siswa belajar menurut tempo atau kecepatannya sendiri dan
untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
c. Seorang siswa akan belajar lebih banyak bilamana setiap langkah
segera diberikan penguatan reinforcement. d.
Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan siswa belajar secara lebih berarti.
e. Apabila siswa diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri,
maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.
2. Hasil Belajar
Setiap proses yang terjadi akan menghasilkan suatu produk atau hasil. Begitu juga dalam belajar, dalam proses belajar akan menghasilkan
hasil belajar. Pengertian hasil belajar menurut Nana Sudjana 1992: 22 adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa
menerima pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar dari seorang siswa
14 akan diperoleh jika siswa tersebut melakukan aktivitas belajar. Oleh
karena itu, hasil belajar sangat erat kaitannya dengan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa.
Pengertian hasil belajar menurut Nana Sudjana tersebut dapat diartikan bahwa hasil belajar tersebut lebih dari satu karena setiap
kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan proses belajar merupakan hasil belajar. Gagne dalam Aunurrahman 2010: 47
membagi hasil belajar menjadi lima macam yaitu: a.
Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang mencakup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang
diperoleh melalui penyajian materi di sekolah. b.
Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah- masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-masing
individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat, dan berfikir. c.
Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata melalui jalan mengatur informasi-informasi yang
relevan. d.
Keterampilan motorik, yaitu kemapuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan
otot. e.
Sikap, yaitu suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-
kepercayaan serta faktor intelektual.
15 Gagne juga menyatakan bahwa belajar tidak merupakan sesuatu
yang terjadi secara alamiah, akan tetapi hanya akan terjadi dengan adanya kondisi-kondisi tertentu. Kondisi tersebut terdiri dari kondisi
internal dan kondisi eksternal, di mana kondisi internal menyangkut kesiapan peserta didik dan sesuatu yang telah dipelajari. Kondisi
eksternal yang dimaksud adalah situasi belajar yang secara sengaja diatur oleh pendidik dengan tujuan memperlancar proses belajar. Oleh karena
itu, peran guru atau pendidik sangatlah vital dalam pencapaian hasil belajar siswa karena tiap-tiap jenis hasil belajar yang dikemukakan di
atas memerlukan kondisi-kondisi tertentu yang perlu diatur dan dikontrol. Sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom. Benyamin Bloomdalam Nana
Sudjana 1992: 22 secara garis besar membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu sebagai berikut:
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek
berikutnya termasuk kognitif tinggi.
16 b.
Ranah afektif Ranah afektif berkaitan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah psikomotoris
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Terdapat enam aspek
ranah psikomotoris, yakni gerakan reflex, keterampilan gerak dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan,
gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di mana diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak
dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
3. AktivitasBelajar