9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Anak Usia Dini 1. Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah individu yang sedang menjalani proses perkembangan
yang fundamental
bagi kehidupan
selanjutnya. Proses
pembelajaran atau pendidikan yang diberikan untuk anak usia dini sebaiknya memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap anak Yuliani Nurani Sujiono,
2009: 6. NAEYC National Assosiation Education for Young Children dalam
Yuliani Nurani Sujiono 2009: 7 menyatakan bahwa anak usia dini adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara 0-8 tahun, merupakan
kelompok manusia yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini menjelaskan bahwa anak usia dini sebenarnya adalah individu yang unik
di mana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosio-emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai
dengan tahapan yang dilalui oleh anak tersebut. Sedangkan menurut Undang- Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Anak Usia
Dini adalah anak yang sejak pertama anak dilahirkanusia lahir sampai usia 6 tahun.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud anak usia dini adalah anak yang berusia antara 0-8 tahun yang sedang dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Tetapi, di Indonesia yang
10 dimaksud dengan anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia lahir
sampai enam tahun.
2. Karakteristik Anak Usia Dini
Richard D. Kellough 1996 dalam Sofia Hartati 2005: 8-9 menyebutkan bahwa anak usia dini mempunyai karakteristik yang unik dan berbeda dibanding
anak usia 8 tahun ke atas. Karakteristik itu antara lain yaitu egosentris, memiliki rasa ingin tahu yang besar, makhluk sosial, bersifat unik, kaya dengan fantasi,
daya konsentrasi yang pendek, dan masa belajar yang paling potensial. Pada umumnya anak masih bersifat egosentrik, ia melihat dan memahami
sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri tanpa memahami cara berfikir orang lain. Pada fase praoperasional 2-7 tahun pola berpikir anak
bersifat egosentrik dan simbolik. Fase ini merupakan permulaan bagi anak untuk membangun kemampuannya dalam dalam menyusun pikirannya Martini Jamaris,
2006: 21-22. Rasa ingin tau anak juga tinggi, anak sering bertanya tentang hal yang tidak diketahuinya serta senang berinteraksi dan bermain dengan teman
sebayanya. Anak usia dini merupakan usia emas dimana anak mudah menyerap apa yang diberikan sehingga perlu adanya motivasi dan contoh-contoh yang baik.
Perhatian anak dalam melakukan kegiatan juga masih pendek, yaitu antara 10 sampai 15 menit dan anak sering cepat jenuh terhadap satu kegiatan yang
diberikan Aulia, 2011: 37.