Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

3 • Dalam penelitian ini, material yang dipakai sebagai agregatnya adalah agregat kasar, agregat sedang, agregat halus, aspal yang dipakai adalah aspal keras AC pen 6070 merek Exxon mobil. Dalam penelitian ini juga dibatasi dengan penggunaan tiga jenis agregat yang berasal dari AMP PT. ADHI KARYA di desa Patumbak pasar V Medan dan memenuhi persyaratan untuk dipakai dalam suatu campuran perkerasan aspal panas, yaiu agregat kasar berupa batu pecah ukuran maksimum ¾”, agregat sedang medium aggregate, agregat halus fine aggregate, serta agregat halus berasal dari pasir alam natural sand sungai patumbak.Dan batu kapur yang di pakai adalah batu kapur gunung yang lolos 100 saringan nomor 200 0,075 mm 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lapis Permukaan

Lapis permukaan merupakan komponen yang memiliki fungsi yang sangat penting pada suatu konstruksi jalan raya. Fungsi dari lapis permukaan adalah ; 1. Memikul membagi beban lalu lintas. 2. Mencegah masuknya air dan udara ke dalam konstruksi perkerasan. 3. Memberi lapisan skid resistence tahanan gelincir Dengan adanya ketiga fungsi tersebut maka suatu konstruksi jalan raya akan dapat dilalui lalu lintas dengan aman dan nyaman serta kekuatan konstruksi dapat dipertahankan. Untuk mendapatkan fungsi tersebut maka campuran yang digunakan sebagai lapisan permukaan harus memiliki sifat-sifat karakteristik yang sesuai dengan Stabilitas kekuatan, Durabilitas keawetan, Fleksibilitas kelenturan, Skid resistence ketahanan gelincir.

2.2. Agregat

Agregat merupakan bahan dengan bagian terbesar dalam campuran perkerasan. Fungsi agregat dalam campuran adalah sebagai bahan utama yang menahan beban lalu lintas. Agregat didefenisikan sebagai bahan yang keras dan kaku terdiri dari berbagai jenis butiran dan pecahan diantaranya adalah pasir, kerikil, batu pecah dan terak dapur tinggi. Agregat yang biasanya digunakan untuk perkerasan jalan, jika ditinjau dari asalnya dapat dikelompokkan dalam 2 bagian yaitu agregat alam dan agregat buatan. Keadaan butiran agregat akan sangat menentukan dalam perencanaan pembuatan perkerasan aspal beton. Agregat yang mempunyai gradasi seragam tidak digunakan untuk bahan perkerasan, karena pada gradasi seragam akan menimbulkan ruang kosong atau pori yang relatif besar serta sudut kotak antar butir yang satu dengan yang lain lebih kecil. 5 Agregat yang baik untuk perkerasan adalah agregat yang heterogen dimana susunan butir bervariasi, sehingga ruang kosong yang terjadi lebih kecil. Material tersebut terdiri atas: Silvia Sukirman,1992,hal 192 a. CA Coarse Agregate yaitu agregat yang tertahan pada saringan No.8. b. FA Fine Agregate yaitu agregat yang lolos saringan No.8 dan tertahan pada saringan No.200. c. Bahan pengisi Filler yaitu yang lolos saringan No.200. - Fraksi Agregat Fraksi agregat adalah susunan ukuran butiran dari ukuran terbesar sampai ukuran terkecil yang dipergunakan. Ukuran butiran ini dikelompokkan dalam ukuran tertentu yang disebut fraksi. Gradasi agregat merupakan salah satu faktor penting dalam perencanaan campuran agar campuran mempunyai sifat-sifat yang sesuai dengan spesifikasi. a. Agregat Kasar Untuk keperluan praktis, agregat dikelompokkan dalam fraksi berdasarkan ukuran saringan yang dapat dilalui oleh agregat. Fraksi agregat kasar didefinisikan sebagai agregat yang tertahan saringan No.8 ASTM. Fungsi agregat kasar dalam campuran perkerasan adalah sebagai bagian yang menambah stabilitas campuran. Proporsi agregat kasar yang digunakan dalam campuran juga mempengaruhi stabilitas campuran tersebut. Agregat kasar untuk bahan jalan harus mempunyai ketahanan terhadap abrasi, khususnya jika digunakan untuk lapis permukaan. Untuk menguji ketahanan terhadap abrasi, dilakukan pengujian dengan menggunakan alat L.A. Abration Test. Untuk lapis permukaan, disyaratkan agregat mempunyai nilai abrasi 40. b. Agregat Halus Agregat halus didefenisikan sebagai agregat yang lolos saringan No.8 ASTM dan tertahan saringan No.100 ASTM. Agregat halus dapat berupa batu