Rongga dalam Campuran VIM Kepadatan Density Rongga antar Mineral Agregat VMA

12 rongga yang diperlukan dalam campuran. Semakin besar nilai VMA, memungkinkan penyelimutan aspal efektif menjadi lebih besar.

D. Kadar Aspal

Kadar aspal dalam campuran perkerasan, dipengaruhi oleh gradasi agregat dan daya serap agregat. Campuran yang menggunakan agregat dengan gradasi senjang, umumnya memerlukan jumlah aspal yang lebih banyak dibandingkan dengan campuran bergradasi menerus. Secara teknis, kadar aspal dalam campuran perkerasan ada 2 macam, yaitu kadar aspal total dan kadar aspal efektif.

2.7. Persyaratan Aspal Beton Bina Marga

Aspal Beton yang digunakan di Indonesia, persyaratannya ditentukan oleh Bina Marga. Lapis Aspal Beton LASTON adalah suatu lapisan pada konstruksi jalan raya yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu DEPARTEMEN P.U. DIRJEN BINA MARGA, 2010.Agregat bergradasi menerus dimaksudkan sebagai campuran fraksi agregat kasar, agregat halus dan mineral filler.

2.8. Parameter pengujian Marshall

Sifat-sifat campuran aspal panas dapat dianalisa dari beberapa pengujian marshall yang diperoleh dari perhitungan specific gravity, pengujian stabilitas dan flow campuran.DPU, 2009 1. Kepadatan Marshall Density Parameter ini pertama sekali dibutuhkan untuk control pemadatan, dimana kepadatan dari sampel materialagregat padat tersebut mencapai 95 dari kepadatan kering maksimum. 2. Berat Jenis Bulk Agregat Bulk specific Gravity Agrégate 3. Berat Jenis Efektif Agregat Effective Spesific Gravity Agregate 13 Pada umumnya specific gravity pada campuran perkerasan adalah maksimum. Menurut ukuran yang digunakan ASTM D 2041, berat jenis efektif agregat termasuk seluruh rongga dalam agregat kecuali daya serap aspal. 4. Stabilitas Marshall Marshall Stability Stabilitas adalah kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima beban sampai terjadi kesalahan plastis yang dinyatakan dalam kilogram atau pound. Nilai Stabilitas diperoleh dari pembacaan langsung pada alat marshall sewaktu mengadakan Marshall Test nilai yang terbaca tersebut kemudian dikoreksi dengan faktor koreksi alat Marshall yang dipakai. 5. Kelelahan Flow Merupakan suatu perubahan bentuk plastis suatu campuran aspal yang terjadi akibat beban runtuh yang dinyatakan dalam mm atau 0.01”. Nilai Flow yang diperoleh dari pembacaan langsung dari alat Marshall Test sewaktu mengadakan pengujian Marshall. 6. Rongga dalam Campuran Voids in MixtureVIM Adalah parameter yang menunjukkan volume rongga yang berisi udara didalam campuran aspal yang dinyatakan dalam volume. 7. Void Mineral Agregat VMA Yaitu rongga udara yang berada antara agregat pada campuran perkerasan padat termasuk ruang yang terisi aspal. VMA menggambarkan nilai yang tersedia untuk memuat volume efektif aspal dan volume rongga yang dibutuhkan untuk mengisi aspal yang keluar akibat beban lalu lintas. 8. Void Villed With Bitumen VFB VFB rongga udara yang berisi aspal yaitu perbandingan antara volume aspal dalam campuran dan volume pori pada agregat yang dinyatakan