Tabel 6.2. Utilisasi Alat Angkut Rute Usulan
No. Rute Total Beban Diangkut
ton Kapasitas
Maksimum ton Utilitas
1. 17,78
30 59,27
2.
26,38 30
87,93
3. 27,37
30 91,23
4. 24,94
30 83,13
5.
28,49 30
94,97
6. 20,97
30 69,90
Rata-rata 24,32
81,70
Sumber: Pengolahan Data
Nilai utilitas alat angkut rata-rata dari 6 rute usulan adalah sebesar 81,70, meningkat dari rute aktual dengan rata-rata 34,75. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan alat angkut untuk rute usulan sudah cukup efisien karena sudah mendekati jumlah maksimum dari kapasitas alat angkut tersebut.
6.2. Analisis Perbandingan Rute Awal dan Usulan
Perbandingan rute awal dan usulan berdasarkan jumlah rute, total jarak dan biaya bahan bakar dapat dilihat pada Tabel 6.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.3. Perbandingan Rute Awal dan Usulan Parameter
Rute Awal Rute Usulan
Jumlah Rute 14
6 Total Jarak
1036 km 553 km
Biaya Bahan Bakar Rp 1.333.850
Rp 711.987,5 Utilisasi Alat Angkut
34,75 81,70
Sumber: Pengolahan Data
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rute usulan hanya memiliki 6 rute karena terjadi penggabungan antara beberapa kebun ke dalam satu rute.
Rute yang hanya terdapat satu kebun di dalamnya adalah rute 1 dikarenakan total beban yang cukup besar dan nilai penghematan jarak yang lebih kecil sehingga
tidak digabungkan dengan rute lainnya. Total jarak yang dihasilkan berdasarkan rute usulan mengalami
penghematan jarak dari rute awal yaitu dari 1036 km menjadi 553 km. Besar penghematan jarak untuk rute usulan adalah :
Penghematan jarak =
1036-553 1036
x 100 = 46,62 Berdasarkan perhitungan biaya bahan bakar, terdapat penghematan biaya
antara rute awal dan rute usulan. Rute usulan memiliki biaya bahan bakar yang lebih rendah yaitu dari Rp 1.333.850 menjadi Rp 711.987,5 dikarenakan jarak
yang ditempuh dalam proses pendistribusian bahan baku juga lebih pendek.
Universitas Sumatera Utara
VII-1
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan dan analisis adalah sebagai berikut:
1. Rute distribusi awal terdiri atas 14 rute tanpa penggabungan dengan total jarak 1036 km.
2. Utilitas alat angkut rute aktual memiliki nilai rata-rata yang rendah yaitu 34,75 sehingga memungkinkan untuk penggabungan rute berdasarkan total
beban dan kapasitas maksimum alat angkut. 3. Rute distribusi usulan menghasilkan 6 rute dengan penghematan jarak
sebesar 46,62 dan menghemat biaya bahan bakar dari Rp 1.333.850
menjadi Rp 711.987,5.
7.2. Saran