27
Kegiatan yang dapat dilakukan para karyawan untuk sarana informasi kepada masyarakat atas perkembangan berbagai
jenis produk, sistem pemasaran, teknologi, harga dari produk- produk yang dipasarkan di Pusat Industri Kreatif.
e. Kegiatan pendidikan
Kegiatan yang dapat dilakukan para pengunjungtamu untuk sarana pendidikan dalam mempelajari kegiatan produksi yang
ada di Pusat Industri Kreatif. f.
Kegiatan servis Kegiatan pengamanan dan perawatan terhadap fasilitas yang
ada.
2.4.2. Deskripsi Perilaku
Berdasarkan sifat aktivitas yang dapat dilakukan perilaku pengguna bangunan Pusat Industri Kreatif dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu:
a. Bersifat Statis
Perilaku pengguna bangunan yang lebih bersifat menetap pada satu tempat, atau ruang. Kebiasaan pengguna ini merupakan kegiatan yang
menjadi rutinitas atau sementara dengan intesitas waktu yang lebih lama seperti aktifitas karyawan produksi, pengelola, resepsionis, dan
karyawan fasilitas-fasilitas pendukung pusat industri karyawan komersial.
Karyawan produksi
Diagram 2.1 Perilaku karyawan produksi
Sumber: Olah Data Pribadi
Datang
Parkir Bekerja
Makan
Pulang
Universitas Sumatera Utara
28
Pengelola
Diagram 2.2 Perilaku karyawan pengelola
Sumber: Olah Data Pribadi
Karyawan komersial
Diagram 2.3
Perilaku karyawan komersial
Sumber: Olah Data Pribadi
b. Bersifat Dinamis
Perilaku pengguna bangunan yang cenderung bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dalam ruang lingkup bangunan,
diantaranya aktivitas tamu pada fasilitas-fasilitas pendukung. Datang
Parkir Bekerja
Makan
Pulang
Parkir Datang
Berdagang
Pulang
Universitas Sumatera Utara
29
Pengunjungtamu
Diagram 2.4 Perilaku pengunjungtamu
Sumber: Olah Data Pribadi
2.4.3. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Dalam merancang sebuah pusat industri harus memiliki persyaratan dan kriteria ruang. Hal ini dikarenakan sebuah bangunan yang akan dirancang akan
menciptakan suasana aman dan nyaman bagi setiap penggunanya. Untuk persyaratan ruang yang baik, yaitu:
a. Limbah
Limbah padatsampah Setiap industri harus dilengkapi dengan tempat sampah dari bahan yang
kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya serta dilengkapi dengan penutup
Sampah kering dan sampah basah ditampung dalam tempat sampah yang terpisah
Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang memenuhi syarat
Limbah cair Kualitas efluen harus memenuhi syarat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Pencahayaan di Ruangan
Intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100 lux. c.
Kebisingan Tingkat kebisingan di ruang kerja maksimal 85 dBA
Datang
Parkir
Pulang Belajarberbelanja
Makan
Universitas Sumatera Utara
30
d. Instalasi
Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air kotor, air limbah, air hujan harus dapat menjamin keamanan sesuai dengan ketentuan
teknis yang berlaku. Bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih tinggi dari
bangunan lain disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal petir.
2.4.4. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis 2.4.4.1. Police Married Quarter Hong Kong
13
Gedung bersejarah itu bernama PMQ, singkatan dari Police Married Quarter
yang terletak di 35 Aberdeen Street, Central, Hong Kong. Ternyata, dulunya gedung ini adalah bangunan bersejarah, gedung
kuno peninggalan Inggris yang diperuntukkan sebagai sekolah negeri pertama di Hong Kong yang dibangun tahun 1862 bernama Central School
di Gough Street. Sekolah ini merupakan sekolah modern pertama di Hong Kong, dengan sistem pendidikan ala Barat. Pada 1889, sekolah
dipindahkan ke Aberdeen Street yang kini menjadi PMQ.
Gambar 2.5
PMQ jaman dahulu sekolah
Sumber: Google Search
Menganut sistem pendidikan model barat, anak-anak orang Inggris bahkan anak-anak bangsawan Dinasti Qing masih sempat bersekolah di
13
http:news.detik.comberita2936832keren-bangunan-bersejarah-di-hong-kong-ini-jadi-pusat-industri- kreatif
Universitas Sumatera Utara
31
sekolah itu. Salah satu tokoh besar lulusan sekolah ini adalah Dr Sun Yat Sen, pemimpin revolusi China.
Pada Perang Dunia II, gedung sekolah itu rusak kena bom dan dibangun kembali menjadi asrama kepolisian Hong Kong, bagi anggota
polisi yang sudah menikah pada tahun 1951. Semakin banyak anak, semakin diprioritaskan mendapatkan tempat tinggal di asrama. Namun
pada tahun 2000, asrama polisi itu dipindahkan dan kosong sejak itu.
Gambar 2.6 Asrama kepolisian Hong Kong
Sumber: Google Search
Pada tahun 2009, akhirnya PMQ masuk dalam 1 dari 8 proyek di kawasan Central yang harus dilestarikan di bawah komando Biro
Pengembangan Hong Kong. Dan tahun berikutnya, pengelolaan PMQ ini diserahkan kepada Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Musketeers,
didukung Pusat Desain Hong Kong dan Universitas Politeknik Hong Kong mengubah PMQ menjadi pusat industri kreatif.
Universitas Sumatera Utara
32
Gambar 2.7
PMQ sekarang
Sumber: Google Search
Gambar 2.8
Entrance PMQ
Sumber: Google Search
Universitas Sumatera Utara
33
Staf Corporate Communication PMQ, Cheuk Yiu Wong, yang menemui detikcom dan wartawan lain mengajak berkeliling di lantai
bawah tanah. Ternyata, pihak PMQ di bawah pemerintah Hong Kong masih merawat sisa-sisa fondasi bangunan kuno itu, yang bekas kena bom
pada Perang Dunia II.
Gambar 2.9
Pondasi bangunan setelah terkena bom
Sumber: Google Search
Sebagian bentuk-bentuk pondasi bangunan yang aslinya bergaya Victoria itu masih ada dan kini menjadi museum. Bahkan tangga asli
bangunan itu masih ada. Beranjak ke atas, bangunan 6 lantai ini didominasi warna putih, cat
hijau tua serta lantai yang diplester. Ada 2 akses, mengakses lewat tangga atau memakai lift. Ada lebih dari 100-an ruangan yang ditempati oleh 100-
an pengusaha pemula di bidang industri kreatif start up creative-preneur.
Universitas Sumatera Utara
34
Gambar 2.10
Bangunan PMQ tampak perspektif
Sumber: Google Search
Masing-masing pemilik ruangan mendesain ruang pamernya dengan unik dan lucu, membuat para pengunjung tak tahan untuk mampir. Produk
kreatif para pebisnis mula itu pun mulai dari baju, asesoris, tas, jam, desain interior hingga kafe, bakery dan pastry.
Universitas Sumatera Utara
35
Gambar 2.11 Produk kreatif yang dihasilkan
Sumber: Google Search
Fungsi tempat ini memang seperti inkubator bisnis, para pebisnis mula itu disediakan tempat dengan sewa murah, dibanding dengan sewa
toko di dasar apartemen atau gedung perkantoran. Bila harga sewa di kawasan komersial mencapai HK100 ribu-HK 200 ribu Rp171juta-342
juta per bulan, maka harga sewa di sini bisa mencapai sepersepuluhnya. Ada Dewan atau Komite yang menyeleksi pebisnis mula dari
aplikasi lamaran mereka. Bila lolos, maka mereka dipersilakan membuka tokonya, mendapatkan mentor bisnis, hingga ada pertemuan rutin di antara
para pebisnis mula itu untuk ajang sharing. Bila para pebisnis mula ini sudah berkembang, maka mereka dipersilakan pindah untuk mandiri.
Ruangannya, diperuntukkan bagi pebisnis mula lain. Begitu terus menerus. Pemerintah Hong Kong membiayai pemeliharaan gedung dan
operator-Yayasan Musketeers-menanggung biaya operasional. Bila ada keuntungan, akan dibagi 2, antara pemerintah Hong Kong dan Yayasan.
Dengan demikian, sambil memelihara bangunan cagar budaya bersejarah,
Universitas Sumatera Utara
36
sambil memberdayakan UKM lokal dan menjadikan kawasan itu menghasilkan.
2.4.4.2. Mersin Chamber
14
Architek : Ziya Imren dan Onat Oktem
Lokasi : Mersin
Konsultan : Ufuk Cesur
Tahun : 2012
Gambar 2.12 Mersin Chamber
Sumber: Archdaily
Mersin Chamber merupakan bangunan komersial dan juga bangunan industri yang terletak di Mesin, Turki. Bangunan ini memiliki entrance
yang berbeda, yaitu entrance komersial dan entrance industri. Untuk
14
Archdaily
Universitas Sumatera Utara
37
entrance komersil itu sendiri berhadapan langsung dengan jalan sedangkan
untuk entrance industri berhadapan langsung dengan perumahan penduduk.
Gambar 2.13 Denah Basement 1 dan 2
Sumber : Archdaily
Gambar 2.14 Ground plan
Sumber : Archdaily
Universitas Sumatera Utara
38
Gambar 2.15
Denah Lantai 1
Sumber : Archdaily
Gambar 2.16 Denah Lantai 2
Sumber : Archdaily
Universitas Sumatera Utara
39
Gambar 2.17
Denah Lantai 3
Sumber : Archdaily
Gambar 2.18
Denah Lantai 4
Sumber : Archdaily
Mersin Chamber merupakan bangunan 4 lantai yang terdiri dari lantai 1 sebagai fasilitas komersial dan lantai 2-3 merupakan fasilitas
industri.
Universitas Sumatera Utara
40
Gambar 2.19
Suasana Mersin Chamber
Sumber : Archdaily
2.4.4.3. Kesimpulan
Police Married Quarter awalnya merupakan sekolah pada tahun 1862. Kemudian bangunan ini terkena bom pada perang dunia II sehingga
sebagian bangunan telah hancur. Maka dengan terjadinya peristiwa tersebut maka bangunan seklah ini dijadikan oleh pemerintah Hong Kong
sebagia bangunan bersejarah. Namun pada tahun 1951, bangunan ini dibangun kembali menjadi asrama polisi yang sudah menikah. Pada tahun
2009, akhirnya PMQ masuk dalam 1 dari 8 proyek di kawasan Central yang harus dilestarikan di bawah komando Biro Pengembangan Hong
Kong. Dan tahun berikutnya, pengelolaan PMQ ini diserahkan kepada Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Musketeers, didukung Pusat Desain
Hong Kong dan Universitas Politeknik Hong Kong mengubah PMQ menjadi pusat industri kreatif.
Mersin Chamber merupakan bangunan yang memiliki fungsi komersial dan juga industri. Fasilitas komersial berhadapan langsung
dengan jalan raya sehingga memudahkan pengunjung untuk memasuki fasilitas tersebut. Sedangkan untuk fasilitas industri berhadapan langsung
dengan peruahan penduduk. Maka, dengan adanya studi banding tersebut dapat diambil
perbandingan bahwa Police Married Quarter lebih mengedepankan kepuasan dari para pengunjung sehingga bangunan maupun ruang yang
Universitas Sumatera Utara
41
diciptakan tidak vakum atau tidak adanya kegiatan yang berlangsung. Dengan “hidupnya” bangunan tersebut, maka pendapatanpun akan
dihasilkan dengan baik. Sedangkan untuk Mersin Chamber lebih dominan untuk memfasilitasi fungsi komersial, sehingga untuk fasilitas industri
terlihat tidak begitu menonjol dibandingkan fasilitas komersial itu sendiri.
2.5. Elaborasi Tema
2.5.1. Gaya Desain Industrial 2.5.1.1. Pengertian Arsitektur Industrial
15
Arsitektur industrial adalah seni terapan di mana estetika dan usability
kemudahan dalam
menggunakan suatu
barang disempurnakan. Desain interior industri menghasilkan kreasi tentang
bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan
estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan
.
Gaya industrial biasanya menggunakan warna-warna monokromatik dan terkesan maskulin. Material yang
digunakan biasa juga memakai bahan-bahan yang didaur ulang atau bahan- bahan industri seperti kaca, besi dan alumunium yang diolah sedemikian
rupa sehingga bisa dijadikan elemen interior yang menarik. Gaya desain interior industrial memang memiliki penggemarnya
sendiri. Desain interiornya berkutat pada pemilihan material yang tampak apa adanya seperti dinding batu bata ekspos, lantai beton, material yang
ada difinishing dengan menonjolkan bentuk dan tekstur alaminya. Tampilan akhirnya adalah suasana yang misterius dan sedikit keras tapi
tetap cozy.
Universitas Sumatera Utara
42
2.5.1.2. Ciri-ciri Arsitektur Industrial
Desain interior berkonsep industrial ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu beberapa material yang cenderung kasar seperti logam dan
baja balok lantai sengaja diekspos untuk menunjukkan karakternya dan lebih menampilkan nuansa yang berkaitan dengan dunia industri.
Gaya ini biasanya didesain fungsional dengan latar belakang teknik yang kuat dan desain interior gaya industrial ini juga berkutat pada
pemilihan material yang tampak apa adanya seperti dinding batu bata ekspos, lantai beton, material yang ada difinishing dengan menonjolkan
bentuk dan tekstur alaminya. Berikut ini saya akan menjabarkan ciri-ciri konsep melalui elemen pembentuk ruang dan funiturenya:
a. Elemen Atas
Pada konsep ini biasanya tidak menggunakan plafond sebagai elemen atasnya, melainkan menggunakan atap ekspose. Contohnya seperti
gambar berikut :
Gambar 2.20
Elemen Atas
Sumber:
https:1219251044dewamadeteguhsuradipa.wordpress.com20150316konsep- eksplorasi-design-interior
Universitas Sumatera Utara
43
b. Elemen Samping
Pada elemen samping interior, material yang di gunakan tampak apa adanya seperti batu bata ekspose, tembok acian, dll. Contohnya seperti
gambar berikut:
Gambar 2.21 Elemen Samping
Sumber: http:edupaint.comwarnaragam-warna7190-desain-industrial-menampilkan-
bentuk-yang-fungsional.html
c. Elemen Dasar
Pada elemen dasar interior, material yang di gunakan adalah lantai parket, atau lantai acian. Tidak menggunakan lantai keramik atau lantai
granit sekalipun. Contohnya seperti gambar berikut:
Gambar 2.22 Elemen Dasar
sumber: http:edupaint.cominteriorruang-tamu7197-mendesain-ruang-tamu-dengan-
gaya-industrial.html
Universitas Sumatera Utara
44
d. Furniture
Furniture pada ruangan cenderung tanpa finishing cat, melainkan lebih menunjukan warna aslinya. Contohnya seperti:
furniture yang berbahan kayu biasanya tidak di cat, melainkan hanya di politur sebagai tindakan untuk mengantisipai gangguan
rayap Furniture berbahan besialuminiumstainless pun tidak di cat sama
sekali, melainkan di biarkan ada adanya seperti layaknya aslinya material tersebut. Terkadang juga menggunakan furniture yang
bahannya bersal dari benda yang di daur ulang. Contohnya seperti gambar berikut:
Gambar 2.23
Furniture
Sumber: http:edupaint.comwarnaragam-warna7189-interior-bergaya-
industrial.html
2.5.2. Interpretasi Tema