Vegetasi Sarana Pemadam Kebakaran Sarana Listrik Bangunan Perkembangan Kota

89 Entrance untuk pejalan kaki di tempatkan pada garis sumbu bangunan terhadap bangunan existing dan entrance untuk kendaraan ditempatkan di samping site. Pembagian dua entrance ini bertujuan untuk memisahkan antara kendaraan dengan pejalan kaki sehingga membuat pengunjung lebih nyaman.

5.2.4. Vegetasi

Vegetasi diharapkan dapat bermanfaat bagi pengguna fungsi bangunan maupun bermanfaat bagi bangunan itu sendiri. Oleh karena itu, vegetasi yang juga dirancang agar tujuan utama perancang dapat tercapai dan dapat bermanfaat. Gambar 5.5 Vegetasi Sumber : Olah Data Pribadi Pola vegetasi di dalam site berfungsi untuk mengarahkan pengunjung masuk ke dalam bangunan Universitas Sumatera Utara 90

5.2.4. Parkir

Parkir kendaraan diletakkan di basement agar tidak mengurangi nilai estetika dari bangunan tersebut.

5.3. Konsep Perancangan Bangunan

Konsep perancangan yaitu ingin menghadirkan sebuah area dimana pengunjung dapat mempelajari produksi-produksi yang ada di bangunan tersebut. Pusat industri pada umumnya merupakan suatu bangunan dimana terjadinya proses industri besar maupun kecil. Tetapi lain halnya dengan bangunan pusat industri kreatif ini. Hal ini dikarenakan, bangunan ini diperuntukkan kepada orang-orang kreatif yang mempunyai kreativitas sehingga dapat disalurkan kedalam hal produksi yang dapat menghasilkan atau menaikkan finansial.

5.3.1. Konsep Massa Bangunan

Pusat industri kreatif ini dirancang dengan memiliki 4 lantai dengan beberapa kebutuhan. Kebutuhan tersebut diantaranya sebagai produksi dari beberapa sub produksi teknologi maupun sub produksi kerajinan. Dalam bangunan ini juga terdapat ruang pamer beserta ruang workshop yang akan mendukung produksi-produksi yang terdapat pada bangunan tersebut. Dengan beberapa sub produksi yang terdapat dalam bangunan diharapkan mampu mengangkat ekonomi masyarakat sekitar sehingga pemerintah juga dapat menaikkan pendapatan perkapita masyarakat dalam hal memproduksi hasil kerajinan dan teknologi yang dihasilkan oleh sub produksi tesebut. Dengan terdapatnya juga retail-retail pada bangunan tersebut, maka masyarakat yang tidak bekerja pada produksi dapat bekerja pada retail-retail yang telah disediakan pada bangunan pusat industri kreatif tersebut. Universitas Sumatera Utara 91 Gambar 5.6 Bentuk Gubahan massa Sumber : Olah Data Pribadi Gambar 5.7 Denah Lantai 1 Sumber : Olah Data Pribadi Bentuk berasal dari pemanfaatan lahan yang panjang dari site perancangan Terbentuk gubahan massa baru agar sirkulasi pada bangunan tidak memiliki sirkulasi yang membosankan Universitas Sumatera Utara 92 Gambar 5.8 Denah Lantai 2 Sumber : Olah Data Pribadi Gambar 5.9 Denah Lantai 3 Sumber : Olah Data Pribadi Universitas Sumatera Utara 93 Gambar 5.10 Denah Lantai 4 Sumber : Olah Data Pribadi Gambar 5.11 Tampak Utara Sumber : Olah Data Pribadi Universitas Sumatera Utara 94 Gambar 5.12 Tampak Timur Sumber : Olah Data Pribadi Gambar 5.13 Tampak Selatan Sumber : Olah Data Pribadi Gambar 5.14 Tampak Barat Sumber : Olah Data Pribadi Universitas Sumatera Utara 95

5.4. Konsep Perancangan Struktur Bangunan

a. Stuktur Pondasi Struktur bawah menggunakan struktur pondasi bor pile. Gambar 5.15 Struktur bor pile Dasar pertimbangan struktur :  mampu menjadi rangka kaku dan kuat  mengekspresikan struktur yang jujur dan jelas  kemudian dalam pelaksanaan dan pemeliharaan b. Stuktur Atap Struktur atap menggunakan beton dengan taman roof garden. Gambar 5.16 Lapisan taman atap Universitas Sumatera Utara 96

5.5. Konsep Perancangan Utilitas Bangunan

5.5.1. Sarana Pemadam Kebakaran

Sarana pemadam kebakaran digunakan pada masing-masing pusat industri kreatif. Sarana tersebut meliputi: a. Fire detector memakai smoke detector system yang dihubungkan ke papan control di ruang keamanan b. Fire extention pemadam kebakaran, menggunakan automatic sprinkler system yang dapat bekerja secara otomatis saat terjadi kebakaran

5.5.2. Sarana Listrik Bangunan

Untuk kebutuhan listrik bangunan diambil dari:  PLN sebagai sumber tenaga listrik utama  Genset sebagai sumber tenaga listrik cadangan

5.5.3. Sarana Telepon

Sarana telepon mempergunakan sistem PABX Privat Automatic Branch Exchang e dengan pembagian saluran untuk setiap lantai sesuai jumlah yang diperlukan. Universitas Sumatera Utara 97

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Perancangan arsitektur dalam bab ini berisikan hasil gambar rancangan pusat industri kreatif dalam kasus perancangan arsitektur 6, diantaranya: a. Peta Situasi Tapak Lampiran b. Rancangan Tapak Lampiran c. Rancangan Arsitektur Lampiran d. Rancangan Utilitas Lampiran e. Perspektif Suasana Bangunan Adapun beberapa perspektif suasana bangunan sebagai berikut: Gambar 6.1 Eksterior Pusat Industri Kreatif Sumber: Hasil Olahan Pribadi Universitas Sumatera Utara 98 Gambar 6.2 Green Roof Pusat Industri Kreatif Sumber: Hasil Olahan Pribadi Gambar 6.3 Perspektif Pusat Industri Kreatif Sumber: Hasil Olahan Pribadi Gambar 6.4 Perspektif Pusat Industri Kreatif Sumber: Hasil Olahan Pribadi Universitas Sumatera Utara 99 Gambar 6.5 Eksterior Pedestrian Pusat Industri Kreatif Sumber: Hasil Olahan Pribadi Gambar 6.6 Eksterior Menara Air Sumber: Hasil Olahan Pribadi Universitas Sumatera Utara 100 Gambar 6.7 Maket Pusat Industri Kreatif Sumber: Hasil Olahan Pribadi Gambar 6.8 Maket Pusat Industri Kreatif Sumber: Hasil Olahan Pribadi Universitas Sumatera Utara 101 Gambar 6.9 Maket Pusat Industri Kreatif Sumber: Hasil Olahan Pribadi Gambar 6.10 Maket Pusat Industri Kreatif Sumber: Hasil Olahan Pribadi Universitas Sumatera Utara 102 KESIMPULAN Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dalam proses perencanaan Masterplan Green Deli Oasis dan perancangan bangunan Pusat Industri Kreatif, antara lain sebagai berikut: 1. Medan bagian utara itu sendiri terjadi perkembangan yang cukup lambat dalam hal pemerataan ekonomi atau penyebaran penduduk. 2. Green Deli Oasis dengan arsitektur sustainable yang merupakan tema dalam perencanan masterplan kawasan Pulo Brayan yang terdiri dari beberapa target perancangan dengan fungsi bangunan antara lain: Apartemen, Concert Hall, Convention and Exhibition, Museum, Pusat Industri Kreatif, Stasiun KA dan Youth Center . 3. Road To Singgasana menjadi judul skripsi dan arsitektur industrial menjadi tema bangunan yang sekaligus menjadi tujuan perencanaan dan perancangan bangunan. 4. Arsitektur industrial adalah seni terapan dimana estetika dan usability kemudahan dalam menggunakan suatu barang disempurnakan. Desain interior industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungannya, yang menjadi wadah untuk menghasilkan produk . 5. Elemen-elemen dasar dari gaya industrial juga merupakan salah satu konsep dasar dari perancangan. Elemen-elemen tersebut diantaranya beton, baja dan furniture daur ulang. 6. Pusat industri kreatif merupakan kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi dimana masyarakat dapat menunjukkan kreativitas dengan cara menghasilkan karya pada beberapa bidang. Dengan pengembangan kreativitas yang ada maka akan adanya perkembangan perekonomian di suatu daerah. Universitas Sumatera Utara 103 7. Pusat industri kreatif didesain sebagai tempat dimana masyarakat dapat menyalurkan kreativitas masing-masing dengan tujuan menghasilkan produk yang dapat diterima nasional maupun internasional. 8. Bangunan pusat industri kreatif ini memiliki beberapa fungsi antara lain: workshop , produksi teknologi, produksi kerajinan serta retail. 9. Bangunan pusat industri kreatif dirancang mengadopsi bentuk atom yang mengarah ke bentukan industrial itu sendiri. Bentukan atom diibaratkan dalam rancangan ini merupakan bangunan inti yang merupakan pusat industri kreatif. 10. Pemakaian material industrial menjadi sangat penting dikarenakan bangunan mengusung tema industrial yang memiliki sifat fabrikasi. Universitas Sumatera Utara 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Terminologi Judul

Adapun judul dari proyek perancangan ini adalah “Perancangan Pusat Industri Kreatif Sebagai Wadah Pengembangan Perekono mian”. a. Pengertian Pusat Industri Pengertian pusat industri adalah tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan fasilitas penunjang lainnya. 11 b. Pengertian Kreatif Pengertian kreatif adalah memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk mencipatakan atau mampu menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun kenyataan yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. 12 c. Pengertian Wadah Pengertian wadah adalah suatu tempat berkumpul atau bernaungnya sesuatu pada suatu tempat. d. Pengertian Pengembangan Pengertian pengembangan adalah upaya meningkatkan mutu bahasa agar dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat modern. 13 e. Pengertian Perekonomian Pengertian perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. 14 11 Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 12 Anonymous, “pengertian kreatif”, diakses pada tanggal 21 Maret 2016 13 Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Universitas Sumatera Utara 13 Dengan sub-sub pengertian yang sudah ada, maka pengertian menyeluruh tentang pusat industri kreatif sebagai wadah pengembangan perekonomian adalah kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi dimana masyarakat dapat menunjukkan kreativitas dengan cara menghasilkan karya pada beberapa bidang. Dengan pengembangan kreativitas yang ada maka akan adanya perkembanagn perekonomian di suatu daerah.

2.2. Lokasi

Lokasi adalah kata lain dari sebuah tempat yang menjadi wadah sebuah benda ataupun peristiwa berada, dalam hal ini lokasi berdirinya Pusat Industri Kreatif. Lokasi bangunan Pusat Industri Kreatif berada di kawasan Medan Timur, Pulo Brayan. 14 Wikipedia, “perekonomian”, diakses pada tanggal 21 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara 14 Gambar 2.1 Lokasi Site Pusat Industri Kreatif Sumber: Google Earth Universitas Sumatera Utara 15 2.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi 2.2.1.1.Tinjauan terhadap struktur kota Dalam pemilihan lokasi harus sesuai dengan kebijakan pemerintah terhadap peruntukan lahan, diantaranya: Tabel 2.1 Rencana Sistem Pusat Permukiman No Kawasan Pusat Kegiatan 1 Perkotaan Inti Medan a. pusat pemerintahan provinsi b. pusat pemerintah kota danatau kecamatan c. pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional d. pusat pelayanan pendidikan tinggi e. pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional, dan regional f. pusat pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, dan regional

g. pusat kegiatan industri kreatif

h. pusat kegiatan industri manufaktur i. pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan j. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional k. pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional l. pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional m. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan Negara n. pusat kegiatan pariwisata o. pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya. Sumber: Mebidangro, 2011 Universitas Sumatera Utara 16 Dengan kebijakan pemerintah terhadap peruntukan lahan yang sudah ditetapkan, maka Medan Timur termasuk dalam salah satu Zona Budi Daya 1 dimana terdapatnya peruntukan lahan untuk bangunan dengan fungsi pusat industri kreatif. 10 Tabel 2.2 Arahan Peraturan Zonasi untuk Zona B1 No Zona B1 Sarana dan Prasarana 1 Medan Timur 1. fasilitas dan infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi bertaraf internasional 2. prasarana dan sarana pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal, serta ruangdan jalur evakuasi bencana 3. penyediaan sumur resapan air hujan 4. tempat parkir untuk pengembangan zona dengan fungsi perdagangan dan jasa, pariwisata, kesehatan, pendidikan, serta perkantoran pemerintah dan swasta. Sumber: Peraturan Presiden Republik Indonesia, pasal 95 ayat 3 point f 2.2.1.2.Pencapaian Untuk suatu fungsi bangunan industri dan komersil, maka yang perlu diperhatikan yaitu: a. Segi aksesibilitas Lokasi harus mempertimbangkan kemudahan pencapaian baik dari dalam maupun dari luar kota. Hal ini berkaitan dengan kualitas jalan. Faktor keamanan dan kenyamanan pada pejalan kaki maupun pada kecelakaan, serta arus sirkulasi kendaraan dengan pencapaian yang tidak mengganggu tapak. 10 Peraturan Presiden Republik Indonesia, Pasal 73 ayat 1 Universitas Sumatera Utara 17 2.2.1.3.Area Pelayanan Mencakup kawasan Pulo Brayan itu sendiri, yang meliputi Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli. 2.2.1.4.Persyaratan lain Lokasi merupakan lahan permukiman penduduk. Dalam segi pembebasan lahan dapat dikatakan mudah dalam pembebasan lahannya. Memiliki nilai lahan yang tinggi dan terletak pada posisi strategis, yaitu berada pada permukiman penduduk sekitar sehingga pusat industri kreatif ini dapat menyerap banyak tenaga kerja. Pemilihan lokasi perancangan haruslah sesuai dengan peraturan tata ruang kota RTRK yang sudah ditetapkan.

2.2.2. Deskripsi kondisi existing lokasi sebagai tapak rancangan a. Lokasi I

Lokasi : Jl. Bengkel yang merupakan jalan lokal sekunder Luas Lahan : 3 Ha Status Kepemilikan : Dimiliki oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api PJKA Batas-batas :  Utara : Permukiman  Timur : Jl. Bengkel  Selatan : Permukiman  Barat : Bengkel kereta api kantor PT.KAI Posisi terhadap struktur ruang kota:  Lokasi berada di Medan Timur  Kawasan perkotaan inti Medan sebagai pusat kegiatan industri kreatif. 11 11 Rencana Sistem Pusat Pemukiman Kawasan Perkotaan Mebidangro, pasal 16 ayat 1 point g Universitas Sumatera Utara 18  Berada pada blok yang memiliki fungsi tata guna lahannya yaitu perdagangan dan jasa, dan fungsi sekundernya yaitu perkantoran dan fasilitas umum. Rencana Umum Tata Ruang RUTRK Kecamatan Medan Timur:  KDB : 80  KLB : 8  GSB : 15 meter  Ketinggian bangunan : 4 lantai Gambar 2.2 Lokasi I Sumber: Google Earth Keistimewaan site: Lokasi perancangan terletak pada kawasan permukiman dan perkantoran, sehingga fungsi bangunan yang akan dirancang akan sesuai dengan keadaan sekitar.

b. Lokasi II

Lokasi : Jl. Yos Sudarso yang merupakan jalan kolektor sekunder Luas Lahan : 3 Ha Status Kepemilikan : Dimiliki oleh Pemerintah Kota PEMKO Medan Universitas Sumatera Utara 19 Batas-batas :  Utara : Perdagangan dan jasa  Timur : Permukiman  Selatan : Perdagangan dan jasa  Barat : Jl. Yos Sudarso Posisi terhadap struktur ruang kota:  Lokasi berada di Medan Barat  Kawasan perkotaan inti Medan sebagai pusat kegiatan industri kreatif. 12  Berada pada blok yang memiliki fungsi tata guna lahannya yaitu perdagangan dan jasa, dan fungsi sekundernya yaitu perkantoran dan fasilitas umum. Rencana Umum Tata Ruang RUTRK Kecamatan Medan Barat:  KDB : 50  KLB : 5  GSB : 8 meter  Ketinggian bangunan : 4 lantai Gambar 2.3 Lokasi II Sumber: Google Earth 12 Rencana Sistem Pusat Pemukiman Kawasan Perkotaan Mebidangro, pasal 16 ayat 1 poin g Universitas Sumatera Utara 20 Keistimewaan site: Lokasi perancangan terletak di sepanjang jalur linear perdagangan dan jasa deret. Tabel 2.3 Analisa Penetapan Lokasi No Kriteria Lokasi I Jl. Bengkel Lokasi II Jl. Yos Sudarso 1 Posisi terhadap struktur ruang kota 3 3 2 Aksesibiltas  Kendaraan pribadi  Kendaraan umum  Pejalan kaki 3 2 3 3 3 3 3 Kebisingan  Kendaraan bermotor  Kereta api 3 3 2 2 4 Luas lahan ± 1.5 Ha 3 3 5 Fungsi eksisting 2 1 6 Lahan kosong mudah pembebasan lahan 2 1 7 Status kepemilikan 3 2 8 Kontur 3 3 9 Fasilitas sosial dan fasilitas umum 3 3 10 Keistimewaan site 3 2 11 Kesesuaian dengan RUTRK Medan  KDB  KLB  GSB  Ketinggian bangunan 3 3 3 3 3 3 3 3 Universitas Sumatera Utara 21 Jumlah 48 43 Sumber: Olah Data Pribadi Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi yang terpilih untuk perancangan pusat industri kreatif yaitu lokasi I pada Jalan Bengkel.

2.3. Tinjauan Umum Proyek

2.3.1. Perkembangan Kota

Pada perkembangannya Kota Medan dikembangkan menjadi kawasan Metropolitan Mebidangro yang meiliki integrasi satu kawasan dengan kawasan lainnya. Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan Metropolitan Mebidangro sebagai Pusat Kegiatan Nasoinal PKN sekaligus sebagai Kawasan Strategis Nasional KSN dengan fokus pengembangan kegiatan ekonomi. Metropolitan Mebidangro yang berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara memiliki kedudukan strategis terhadap pengembangan Segitiga Ekonomi Regional Indonesia- Malaysia-Thailand IMT-GT. Poin penting ini menjadi landasan utama bagi pengembangan Metropolitan Mebidangro untuk menjadi pusat pelayanan kegiatan ekonomi regional tersebut. Selain itu, kawasan Metropolitan Mebidangro diharapkan mampu memberikan pelayanan yang prima untuk penduduk Metropolitan Mebidangro. Dalam Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2011 tentang Perencanaan Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo, menyatakan bahwa penataan ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro bertujuan untuk mewujudkan : a. Kawasan Perkotaan Mebidangro yang aman, nyaman, produktif, berdaya saing secara internasional dan berkelanjutan sebagai pusat kegiatan nasional di bagian utara Pulau Sumatera b. Lingkungan perkotaan yang berkualitas dan keseimbangan DAS daerah aliran sungai c. Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan Universitas Sumatera Utara 22 d. Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional di Kawasan Perkotaan Mebidangro. Khusus pada kawasan Medan Timur dikhususkan untuk menjadi pusat beberapa kegiatan, diantaranya : a. Pusat kegiatan perdaganganbisnis, b. Pusat pelayanan transportasi TOD, c. Pusat kegiatan sosial-budaya. Pada bagian Utara Kecamatan Medan Timur terdapat satu potensi yang menjadi salah satu pengembangan Metropolitan Mebidangro, yaitu Stasiun KA Pulo Brayan kota Medan dan lingkungan sekitar Stasiun KA yang memiliki nilai heritage, dengan elemen-elemen ruang yang dikembangkan adalah : a. Pusat komersial pelayanan Medan Timur sekaligus Medan bagian utara Jasa perhotelan, perkantoran b. Pusat pelayanan transportasi Stasiun KA Pulo Brayan c. Ruang Terbuka Hijau Taman Kota.

2.3.2. Kebijakan Pembangunan