43
mewajibkan pemerintah untuk menetapkan bidang usaha yang dicadangkan untuk UMKMK dan menetapkan bidang usaha besar
dengan mempersyaratkan bahwa bidang usaha yang demikian harus bekerja sama dengan UMKMK. Asas tersebut juga menyatakan bahwa
Pemerintah melakukan pembinaan dan pengembangan UMKMK dengan melakukan program kemitraan, peningkatan daya saing,
pemberian dorongan inovasi dan perluasan pasar, serta penyebaran informasi yang seluas-luasnya. Asas ini semata-mata dimaksudkan
untuk tujuan pengembangan UMKMK.
C. Pengaturan Mengenai Asas Berwawasan Lingkungan Di Indonesia
Pengaturan mengenai asas berwawasan lingkungan dapat dijumpai pada Pasal 3 Huruf H beserta penjelasan UUPM. Penjelasan pasal 3 UUPM
menyebutkan bahwa asas berwawasan lingkungan adalah asas penanaman modal yang dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan perlindungan
dan pemeliharaan lingkungan hidup. Asas berwawasan lingkungan juga dapat dijumpai pada Undang-undang
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Namun dalam undang-undang ini asas berwawasan lingkungan tidak berdiri sendiri,
namun disandingkan dengan asas berkelanjutan. Pasal 2 Huruf D beserta penjelasan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 menyebutkan bahwa asas
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan adalah asas yang secara terencana mengintegrasikan dimensi ekonomi, lingkungan dan sosial budaya dalam
Universitas Sumatera Utara
44
keseluruhan usaha pertambangan mineral dan batubara untuk mewujudkan kesejahteraan masa kini dan masa mendatang
52
. Terlihat jelas pada pengertian asas berwawasan lingkungan dalam UUPM
bahwa setiap penanaman modal yang dilakukan di Indonesia haruslah mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Sehingga
secara tidak langsung penanaman modal tersebut juga terikat kepada Undang- undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis
dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran danatau kerusakan lingkungan yang meliputi
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
53
Pasal 42 ayat 1 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang PPLH menyebutkan bahwa dalam rangka melestarikan fungsi lingkungan hidup,
Pemerintah dan Pemerintah daerah wajib mengembangkan dan menerapkan instrumen ekonomi lingkungan hidup. Adapun Pasal 1 butir 33 UUPPLH
menyebutkan instrumen ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pemerintah, Pemerintah daerah, atau setiap orang ke
arah pelestarian fungsi lingkungan hidup.
52
Pasal 2 huruf D Undang-undang Nomor 04 tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
53
Pasal 1 Butir 2 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Universitas Sumatera Utara
45
Dalam Pasal 42 ayat 2 beserta penjelasan, instrumen ekonomi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi:
a. Perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi, yaitu upaya
internalisasi aspek lingkungan hidup ke dalam perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan dan kegiatan ekonomi;
b. Pendanaan lingkungan hidup, yaitu suatu sistem dan mekanisme
penghimpunan dan pengelolaan dana yang digunakan bagi pembiayaan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pendanaan
lingkungan berasal dari berbagai sumber, misalnya pungutan, hibah, dan lainnya; dan
c. Insentif danatau disinsentif. Insentif merupakan upaya memberikan
dorongan atau daya tarik secara moneter danatau nonmoneter kepada setiap orang ataupun Pemerintah dan Pemerintah daerah agar
melakukan kegiatan yang berdampak positif pada cadangan sumber daya alam dan kualitas fungsi lingkungan hidup. Dan disinsentif
merupakan pengenaan bebam atau ancaman secara moneter danatau nonmoneter kepada setiap orang ataupun Pemerintah dan Pemerintah
daerah agar mengurangi kegiatan yang berdampak negatif pada cadangan sumber daya alam dan kualitas fungsi lingkungan hidup.
Lebih lanjut Pasal 43 ayat 1 UUPPLH menyebutkan instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 42 ayat 2 huruf a meliputi:
Universitas Sumatera Utara
46
a. Neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup;
b. Penyusunan produk domestik bruto dan produk domestik regional
bruto yang mencakup penyusutan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan hidup;
c. Mekanisme kompensasiimbal jasa lingkungan hidup antar daerah; dan
d. Internalisasi biaya lingkungan hidup.
Lalu ayat 2, instrumen pendanaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat 2 huruf b meliputi:
a. Dana jaminan pemulihan lingkungan hidup;
b. Dana peanggulangan pencemaran danatau kerusakan dan pemulihan
lingkungan hidup; dan c.
Dana amanahbantuan untuk konservasi.
Dalam ayat 3 Insentif danatau disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat 2 huruf c antara lain diterapkan dalam bentuk:
a. pengadaan barang dan jasa yang ramah lingkungan hidup;
b. penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkungan hidup;
c. pengembangan sistem lembaga keuangan dan pasar modal yang
ramahlingkungan hidup; d.
pengembangan sistem perdagangan izin pembuangan limbah danatauemisi;
e. pengembangan sistem pembayaran jasa lingkungan hidup;
f. pengembangan asuransi lingkungan hidup;
Universitas Sumatera Utara
47
g. pengembangan sistem label ramah lingkungan hidup; dan
h. sistem penghargaan kinerja di bidang perlindungan dan
pengelolaanlingkungan hidup.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang