PKH yang semakin meningkat sekalipun pada pertemuan FDS akhir jumlah peserta yang hadir sangat berkurang mengingat sebagian keluarga peserta PKH mengadakan
liburan natal di luar Daerah dan diluar Kota Medan ini. Tetapi FDS ini tergolong sukses dan FDS tahun 2016 di Kelurahan Titi Rantai telah selesai pada tanggal 24
desember 2016. Dari hasil data yang telah diperoleh FDS di Kecamatan Medan Baru pada
tahun 2016 ini telah selesai dan dinyatakan Sukses dalam Program Keluarga Harapan PKH.
5.8 Analisis Peserta Family Development Session FDS Terhadap Anggota
PKH
Nama : Ibu Ina Ribani Bu’ulolo
Usia : 45 Tahun
Alamat : Jl.Bahagia Kelurahan Titi Rantai
Pekerjaan : Wiraswasta
PenghasilanBln : 1.000.000 Bln
Kendala tidak hanya ada pada Tim Pelaksana PKH saja, tetapi anggota penerima PKH yang telah mengikuti FDS juga mengalami kendala, seperti yang
diungkap oleh Ibu Ina Ribani bu’ulolo dengan menggunakan bahasa daerah nias yang artinya :
“saya sebenarnya sangat senang mengikuti FDS ini dan pertemuan- pertemuan yang sudah disepakati. Hanya saja terkadang saya juga malu
ketika saya dikasi materi atau buku pada hal saya tidak tau membaca dan menulis. Tapi ketika saya mengikuti tahap pertama FDS ini ternyata ada
pembagian kelompoknya jadi saya sedikit sangat terbantu bisa dikelompokkan dalam jumlah yang sedikitlah jadi saya pun tidak malu-
malu ketika bertanya apa yang tidak saya mengerti. Dari awal mengikuti PKH ini sampai FDS ini pun saya selalu hadir mengikuti pertemuan tidak
pernah absen. Menurut saya ini sangat sangat penting bagi saya dan keluarga apalagi FDS yang telah dilaksanakan. Namanya juga dari
kampung apalagi Nias saya termasuk orang yang sangat tertinggal dalam
Universitas Sumatera Utara
segala hal. Sebelum ikut ini mau anak saya sekolah atau tidak itu terserah dia malah saya senang mereka hanya tamat SD saja yang penting mereka
tau membaca karna biaya juga sangat minim untuk mereka disekolahkan. Tapi setelah mengikuti FDS ini di topik “Pengelolaan Keuangan dan
Perencanaan Usaha” saya baru mengerti sedikit uang itu diarahkan kemana. Karna selama ini kalau ada uang bukan untuk sekolah anak tapi
untuk bisa makan dan ditabung aja menurut saya sekolah cukup tau membaca saja anak-anak saya. Saya punya 3 anak, anak pertama kelas 6
SD mau tamat, anak kedua kelas 4 SD dan anak ke tiga masih umur 5 tahun. Sebenarnya saya dan suami saya sudah memutuskan tidak
meneruskan anak pertama saya lanjut SMP lagi cukup saja SD tapi kembali saya mikir juga siapa yang membuat keluarga saya berubah
lebih baik kedepan ya anak saya juga jadi saya ambil keputusan terus lanjutin anak saya sekolah lah semampu kami.”
Terkadang membaca dan menulis aja masih menjadi pedoman bagi orang tua yang tidak mau mengubah menseat pikirannya dengan baik. Dari hasil observasi
saya juga Ibu Ina Ribani juga merupakan anggota yang sangat aktif mengikuti setiap pertemuan sekalipun dia tidak mengerti tapi dia tetap berusaha bertanya sampai dia
benar-benar mengerti. Nama
: Ibu Ina Yaia Ndruru Usia
: 47 Tahun Alamat
: Kelurahan Darat Pekerjaan
: Wiraswasta PenghasilanBln : 1.000.000Bln
Dari Family Development Session FDS yang telah dilaksanakan Ibu Ina Yaia Ndruru mengungkapkan :
“saya sebenarnya malas ikut-ikut pertemuan seperti ini, berapa kali saya dapat bantuan dari pemerintah tidak pernah ada pelayanan seperti begini
yang mengarahkan pola pikir kami yang salah, ya ada raskin ya tingggal diambil, ada bantuan uang tunai ya tinggal diambil, tidak ada ibaratnya
pembekalan buat kamilah yang penerima PKH ini. Awalnya saya ikut karna berkali-kali diinformasikan ke saya sampai ada relawan yang
Universitas Sumatera Utara
kerumah menginformasikanya jadi saya datang saja, saya juga dapat PKH masa saya tidak datang itu pikir saya. Keluarga kami dapat PKH ini
juga karna ada anak saya cacat 1 orang dan itu anak satu-satunya, saya tidak mau kasi dipanti juga saya terus rawat anak saya itu perempuan
usia 13 tahun cacat fisik kakinya lumpuh dan matanya tidak normal seperti kita melihat. Saya hanya 3 kali datang pertemuan mengikuti FDS
ini karna jaga anak saya dirumah juga, dan ketiga kali ini yang saya ketahui saya punya kenalan, banyak teman jadinya. Dan saya mengerti
semua yang dijelaskan tapi saya harus buat apa pendidikan juga anak saya tidak punya jadi saya lebih senang saja punya banyak teman dan
terus memberikan saya semangat dan motivasi ini disini ada bu nurhaidah, rosmiyati selalu kasi semangat juga iyah itu saja“
Dalam hal ini Ibu Ina Yaia Ndruru memiliki pola pikir yang berbeda juga, dalam FDS ini dia senang bisa memiliki banyak teman dan Ibu ini juga sangat
membutuhkan banyak motivasi, semangat sehingga Ibu bisa kuat mempertahankan keluarganya.
Nama : Daryati
Usia : 40 Tahun
Alamat : Keluarahan Padang Bulan
PenghasilanBln : 1.000.000bln Dari pemaparan FDS tadi ibu daryati selaku relawan dalam PKH ini
sangat aktif mengabarkan setiap info yang didapatkan. Seperti yang didungkapkan oleh Ibu Daryati :
“saya senang jadi relawan buktinya saya sudah 3 kali berturut-turut mendapatkan PKH ini. saya tidak dibayar kok, jika pak Azwir telfon saya
buat kabari berita atau info kepada teman-teman yang penerima PKH saya pasti kerumah-rumah ibu-ibu ini semua naik sepeda kabari info. Dan
kalau FDS ini menurut saya ini sangat penting, kenapa saya bilang begitu buktinya, jika saya kerumah-rumah ibu-ibu ini saya tidak hanya
kasi tau saja jadwal pertemuan saja tapi bahkan saya mencoba meyakinkan mereka kalau ketika mereka datang mengikuti FDS tidak
ada yang sia-sia, biar saya juga jangan sia-sia dayung-dayung sepeda kesana-kemari tapi toh tidak datang. Dan sekarang kita bisa lihat sendiri
5 kali ngadain FDS ini awalnya tidak semua yang hadir tapi lama-lama semakin banyak juga yang hadir. Saya mau juga ibu-ibu ini mampu
berpikir yang baik sekalipun tidak punya pendidikan yang tinggi tapi anak-anak kita jangan sampai seperti kita gitu. Sejauh ini saya tetap aktif
mengikuti semua kegiatan di PKH kalau ada pertemuan ya saya ikut dan setiap pertemuan saya juga selalu kasi info kepada ibu-ibu yang tidak
Universitas Sumatera Utara
sempat datang karna ada halangan juga. Saya mendapat PKH juga karna dikeluarga saya anak saya 1 orang yang cacat fisik dan satu orang yang
masih sekolah SMP. Trus ibu saya juga tinggal bersama saya dirumah dan ibu saya dapat PKH lansia juga.”
Sejauh yang telah saya Observasi juga, Ibu Daryati merupakan seorang relawan yang bertugas untuk mengabarkan info-info seputar PKH kepada teman-
teman atau ibu-ibu yang menerima PKH. Ibu Daryati juga salah satu yang selalu aktif dalam pertemuan dan sangat menghimbau keluarga yang mendapat kan PKH
untuk aktif mengikuti setiap pertemuan. Bagi ibu Daryati semua tidak sia-sia ketika datang mengikuti pertemuan terlebih-lebih FDS yang telah dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP
6.3 Kesimpulan