Uji Multikolenieritas Uji Normalitas

Berdasarkan tabel 4.10 variabel suku bunga memiliki koefisien regresi sebesar 0,479012 dengan signifikansi sebesar 0,9478 0,05 sehingga hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan suku bunga sebesar 1 persen maka akan menyebabkan peningkatan harga saham IHSG sebesar 0,479012. variabel suku bunga tidak terbukti berpengaruh negative terhadap indeks harga saham gabungan. Sehingga H3 dalam penelitian ini yang menyatakan suku bunga berpengaruh negatif terhadap indeks harga saham gabungan di tolak.

D. Pembahasan

Penelitian ini menguji analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dan suku bunga terhadap indeks harga saham gabungan IHSG. Berdasarkan pada pengujian yang dilakukan terhadap beberapa hipotesis, hasil yang ditunjukkan menyatakan tidak semua variabel independen yang ada pada hipotesis dapat mempengaruhi variabel dependen. 1. Nilai kurs terhadap indeks harga saham gabungan Kurs merupakan indikator maupun gambaran dari stabilitas perekonomian suatu negara. Jika permintaan kurs rupiah relatif lebih sedikit daripada suplai rupiah maka kurs rupiah ini akan terdepresiasi dan juga sebaliknya. Bagi investor depresiasi rupiah terhadap dollar menandakan bahwa prospek perekonomian Indonesia menurun. Negara dengan stabilitas perekonomian yang bagus biasanya memiliki mata uang yang stabil pula pergerakannya. Negara dengan stabilitas perekonomian yang buruk, mata uangnya cenderung bergerak tidak menentu dan cenderung melemah Bappebti.go.id. Nilai kurs berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan dengan nilai Prob. 0,0019 0,05 sehingga dapat dikatakan nilai kurs berpengaruh negatif signifikan terhadap indeks harga saham gabungan. Hal ini mengindikasikan bahwa terdepresiasi nya kurs rupiah terhadap mata uang asing merupakan sinyal negatif bagi perekonomian suatu Negara. Terdepresiasi nya kurs rupiah terhadap mata uang asing akan meningkatkan biaya impor bahan baku produksi. Sehingga hal ini menjadi perhatian bagi investor dalam hal mengambil keputusan investasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kewal 2012 yang menemukan nilai tukar berpegaruh negatif terhadap indeks harga saham gabungan. Hal ini memberikan implikasi teoritis bahwa secara empiris temuan ini semakin memperkuat teori menguatnya kurs mata uang suatu Negara membeikan sinyal positif bagi perekonomian Negara tersebut.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008

2 70 81

PENGARUH INFLASI,SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)DI BURSA EFEK INDONESIA

2 27 51

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DAN SUKUBUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007 – 2015

0 2 15

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP INDEKS HARGA Analisis Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

0 5 11

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP INDEKS HARGA Analisis Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

0 5 11

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008 - 2012.

0 0 24

Analisis pengaruh inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (periode 1992-2011).

0 1 149

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8