Komposisi plak dan kalkulus Proses Pembentukan Plak dan Kalkulus

Gambar 1. Kalkulus Supragingiva 14

2.1.4 Kalkulus Subgingiva

Kalkulus subgingiva terletak di bawah margina gingiva dan oleh karena itu, kalkulus ini tidak terlihat terutama pada pemeriksaan klinis rutin.Lokasi dan luasnya kalkulus subgingiva dapat dievaluasi atau dideteksi dengan menggunakan alat dental halus seperti sonde. Kalkulus ini biasanya berwarna coklat tua atau hitam kehijau- hijauan, dan konsistensinya keras seperti batu api, dan melekat erat ke permukaan gigi. Kalkulus subgingiva juga terbentuk dari cairan sulkular sehingga kalkulus ini disebut dengan kalkulus serumal. 1,11 Gambar 2. Kalkulus Subgingiva 15

2.1.5 Komposisi plak dan kalkulus

Berdasarkan hasil penelitian,20 dari plak gigi terdiri dari bahan padat dan 80 adalah air. Tujuh puluh persen dari bahan padat ini adalah mikroorganisme dan sisanya 30 terdiri dari bahan organik yaitu karbohidrat, protein dan lemak dimana bahan organik yaitu kalsium, fosfor, magnesium, potasium dan sodium. 1,2 Kalkulus supragingiva mengandung bahan organik dan anorganik. Proposi anorganik yang mayor pada kalkulus sekitar 76 kalsium fosfat, Ca 3 PO 4 2 ; 3 kalsium karbonat, CaCO 3 dan sisanya magnesium fosfat, Mg 3 PO 4 2 serta bahan lain. 3 Persentase komponen anorganik pada kalkulus adalah sama dengan jaringan terkalsifikasi yang lain di dalam tubuh. Komponen anorganik mengandungi 39 kalsium, 19 fosforus, 2 karbon dioksida dan 1 magnesium serta sisanya adalah natrium, seng, strontium, bromin, tembaga, magnesium, tungsten, emas, aluminium, silikon, besi dan fluor. 1,16 Komponen organik pada kalkulus terdiri dari campuran kompleks polisakarida protein, deskuamasi sel epitel, lekosit dan berbagai jenis mikroorganisme.Komposisi kalkulus subgingiva hampir sama dengan kalkulus supragingiva. Rasio kalsium biladibandingkan dengan fosfat adalah lebih tinggi pada kalkulus subgingiva, kandungan natrium meningkat sejalan dengan bertambahnya kedalaman poket periodontal. 11

2.1.7 Proses Pembentukan Plak dan Kalkulus

Pengendapan glikoprotein saliva membentuk acquiredpelikel,hal ini akan berjalan terus sampai terbentuk plak. Kemungkinan lain karena pengendapan protein pada pH yang asam,sehingga terjadi penambahan protein saliva dan mikroorganisme, sedangkan teori lain menyatakan bahwa pembentukan plak tergantung dari aliran saliva, variasi makanan seta adanya mekanisme penyerapan mikroorganisme secara selektif. 17 Deposit tersisa yang terbentuk setelah permukaan gigi dibersihkan disebut “Acquired Pelikel”. Pelikel ini seperti membran film tipis, tidak terbentuk dengan ketebalan sekitar 1-2 mikron yang terbentuk pada gigi dan permukaan intra oral yang padat. 17 Pelikel terutama terdiri dari glikoprotein yang diserap secara selektif ke permukaan kirstal-kristal hidrosiapatit dari saliva. 18 Pelikel sangat mudah terlepas hanya dengan menyikat gigi tetapi mulai terbentuk kembali dalam hitungan menit. Bakteri tidak dibutuhkan selama pembentukan pelikel, tetapi bakteri melekat dan membentuk koloni dalam waktu yang singkat setelah pelikel terbentuk. 16 Empat tahapan pembentukan pelikel yaitu : tahap 1: Permukaan gigi atau gingiva dilengkapi cairan saliva, tahap 2: Glikoprotein bermuatan positif dan negatif diserap ke permukaan krista-kristal hidrosiapatit saliva, tahap 3: Glikoprotein kehilangan daya larutnya dan tahap 4: Glikoprotein dirubah oleh aksi dari enzim-enzim bakteri. Pembentukan kalkulus selalu didahului oleh pembentukan plak. Awalnya terbentuk pelikel pada permukaan gigi atau sementum akar yang tidak teratur dan ketika pelikel ini terkalsifikasi, kristal kalsifikasi menciptakan ikatan yang kuat ke permukaan. 22 Akumulasi plak akan menjadi matriks organik untuk mineralisasi deposit selanjutnya. Kristal kecil muncul di dalam matriks intermikrobial antara bakteri. Pada awalnya, pada matriks akan terjadi kalsifikasi dan kemudian plak yang terjadi termineralisasi. Pembentukan kalkulus supragingiva dapat terjadi dalam waktu 12 hari, dimana 80 dari bahan anorganik dapat terlibat. Namun, pengembangan dan pematangan komposisi kristal dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. 23 Mineralisasi membutuhkan nukleasi benih kristal sebelum pertumbuhan kristal. Ion untuk kalkulus supragingiva berasal dari saliva. Plak membentuk lingkungan untuk nukleasi heterogen kristal kalsium dan fosfat, yang terjadi bahkan dengan saliva yang supersaturasi sehingga plak tersebut berperan di dalam pembentukan kalkulus. Ion lain dapat dimasukkan ke dalam struktur tergantung pada kondisinya. Fosfolipid asam dan proteolipid tertentu dalam membran sel memiliki peran dalam mineralisasi mikroba. Cairan sulkus gingiva menghasilkan kalsium, fosfat, dan protein untuk pembentukan kalkulus subgingiva. 23,24 2.2. Saliva 2.2.1