Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA

mempunyai berat badan kurang dibandingkan dengan bukan perokok Bradley, 2010.

2.2 Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA

Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun riketsia, tanpa atau disertai radang parenkim paru. ISPA yang mengenai saluran nafas bawah, misalnya bronkitis, bila menyerang kelompok umur tententu, khususnya bayi, anak-anak dan orang tua, akan memberikan gambaran klinik yang berat dan jelek dan sering kali berakhir dengan kematian. ISPA yang disebabkan oleh virus, wanita lebih rentan bila dibandingkan dengan pria, namun waktu menstruasi wanita lebih tahan Alsagaff, 2005. Infeksi saluran pernafasan atas adalah infeksi yang menyerang hidung sampai bagian faring seperti : pilek, sinusitis, otitis media infeksi telinga tengah, faringitis infeksi pada tenggorokan. Infeksi saluran pernafasan atas digolongkan ke dalam penyakit bukan pneumonia.Agen dari penyakit ISPA adalah virus dan bakteri yang mempunyai jenis lebih dari 300 macam, dimana penularannya dapat melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui udara kepada orang rentan. Pada infeksi saluran pernafasan atas 90-95 penyebab adalah virus. Infeksi saluran pernafasan atas Acute Upper Resporatory Infection dan infeksi saluran pernafasan akut bawah Acute Lower Respiratory, dimana infeksi saluran pernafasan akut bawah menyerang paru-paru dan ditandai dengan batuk dan kesusahan bernafas pneumonia, sedangkan infeksi saluran pernafasan akut Universitas Sumatera Utara atas adalah radang saluran tenggorokan atau pharingitas dan radang telinga tengah atau otitis Anonim, 2000. Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas seperti : 1 pilek commoncold merupakan penyakit yang sangat umum pada anak-anak. Beberapa anak mungkin terserang penyakit ini 5 atau 6 kali setiap tahun. Keluar cairan dari hidung, sakit tenggorokan, sakit kepala dan kadang-kadang sakit demam, dan ini biasanya sembuh dalam 2 – 3 hari. 2influensa, disebabkan oleh virus. Biasanya disebabkan melalui percikan ludah yang sudah terinfeksi. Tanda dan gejalanya demam, malaise, nause mual seperti mau muntah, sakit kepala, muntah, tenggorokan sakit, sakit mata, nyeri otot dan mengeluarkan cairan dari hidung yang encer. 3tonsilitis merupakan infeksi tonsil yang disebabkan oleh berbagai jenis bakteri dan virus. Tanda dan gejalanya anak demam dan merasa tidak enak badan, sakit tenggorokan atau tidak, kadang nyeri perut. 4adenitis serikal merupakan pembengkakan dan peradangan kelenjar leher, kelenjar menjadi bengkak dan sakit, seringkali terjadi bersama tonsilitis. Menurut Depkes RI 2010 tanda dan gejala infeksi saluran pernafasan akut dapat berupa: 1. Batuk. 2. Sulit bernafas 3. Sakit teggorokan 4. Pilek 5. Panas atau demam 6. Sakit kepala Universitas Sumatera Utara Klasifikasi Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA menurut Depkes RI 2009 1. ISPA ringan adalah seseorang yang menderita ISPA ringan apabila ditemukan gejala batuk, pilek dan sesak. 2. ISPA sedang apabila timbul gejala-gejala sesak nafas, suhu tubuh lebih dari 39 Cº dan bila bernafas mengeluarkan suara mengorok. 3. ISPA berat apabila kesadaran menurun, nadi cepat atau tidak teraba, nafsu makan menurun. Berdasarkan penelitian di berbagai negara, termasuk Indonesia dan berbagai Publikasi ilmiah dalam Rosalina 2006, dilaporkan faktor resiko yang meningkatkan kejadian Morbiditas ISPA yaitu sebagai berikut: a. Host Pejamu Manusia yang keberadaanya dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, status ASI, status gizi, berat badan lahir, status imunisasi, pemberian vitamin A dan pemberian makanan tambahan. b. Agent Infectous agent Faktor penyebab penyakit tersebut meliputi bakteri, virus dan parasit Infection agent. c. Environment Lingkungan Faktor diluar penderita yang akan mempengaruhi keberadaan host yang terdiri dari lingkungan biologis, fisik dan sosial. Sebagai faktor lingkungan meliputi: Bakteri, virus dan parasit, polusi udara asap rokok dan dapur, kepadatan tempat tinggal dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Defisiensi gizi sering dihubungkan dengan infeksi. Infeksi bisa berhubungan dengan gangguan gizi melalui beberapa cara yaitu : mempengaruhi nafsu makan, dapat juga menyebabkan kehilangan bahan makanan karena diaremuntah-muntah atau mempengaruhi makanan dan banyak cara lain lagi. Secara umum, defisiensi gizi sering merupakan awal dari gangguan sistem kekebalan. Gizi kurang dan infeksi, kedua-duanya dapat bermula dari kemiskinan dan lingkungan yang tidak sehat dengan sanitasi buruk. Selain itu, juga diketahui bahwa infeksi menghambat reaksi imunologis yang normal dengan menghabiskan sumber-sumber energi di tubuh. Gizi kurang menghambat reaksi imunologis dan berhubungan dengan tingginya prevalensi dan beratnya penyakit infeksi saluran pernafasan. ISPA memperburuk taraf gizi dan sebaliknya, gangguan gizi memperburuk kemampuan anak untuk mengatasi penyakit ISPA. Kuman – kuman yang kurang berbahaya bagi anak – anak dengan gizi baik, bisa menyebabkan kematian pada anak dengan gizi buruk. Gizi kurang tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan kematian, tetapi juga akan menurunkan produktivitas, menghambat pertumbuhan sel-sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan. Status gizi masyarakat dapat digambarkan terutama pada status gizi buruk. Apabila kekebalan tubuh balita menurun maka penyakit ISPA mudah menyerang. Penyakit ISPA dan status gizi buruk sering kali bekerjasama dan bila bekerja bersama maka akan memberikan prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan bila kedua faktor tadi masing-masing bekerja sendiri. Universitas Sumatera Utara

2.3 Status Gizi Balita

Dokumen yang terkait

Gambaran Ketersediaan Pangan dan Status Gizi Anak Balita Pada Keluarga Perokok di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

1 50 101

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Gambaran Penyediaan Pangan dan Status Gizi Balita pada Keluarga petani di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011.

6 60 72

Gambaran Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Pada Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Balita di Puskesmas Bungah Kabupaten Gresik

0 14 125

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 17

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 6

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 21

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 4

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 17