Pantangan Yang Tidak Boleh Dilakukan Di Kompleks Makam Sunan

87 5. Bermalam maksimal 2 hari malam dengan menyerahkan kartu identitas ke kantor petugas keamanan. 6. Minta informasi di Sekretariat Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria untuk hal-hal yang belum tercantum disini.

2. Tata Cara Ziarah di Makam Sunan Muria

Ziarah kubur itu hukumnya sunnah mua’akkad, karena disamping mendo’akan seseorang yang sudah meninggal, juga dapat menjadikan sifat zuhud terhadap dunia, yang dimaksud zuhud adalah meninggalkan kesenangan dunia yang bersifat sementara untuk berbakti kepada Allah Swt. Serta dapat pula mengingatkan kita kepada mati, sehingga ia selalu bertindak sesuatu yang diridhoi Allah Swt. Tata cara pada saat ziarah di makam Sunan Muria adalah sebagai berikut : a Mengambil Air Wudhu sebelum masuk ke makam Sunan Muria b Mendaftar ke bagian pendaftaran c Memberi salam setelah sampai ke pintu masuk makam Sunan Muria seperti yang dicontohkan Rasulullah Saw ketika ziarah. d Setelah sampai di makam Sunan Muria, hendaklah segera mencari tempat duduk yang kosong untuk berdo’a. e Setelah duduk dengan rapi, kemudian membaca ayat-ayat Al-Qur’an terutama Surat Yaasiin. f Kemudian membaca tahlil dan sholawat-sholawat. g Setelah membaca tahlil, kemudian berdo’a kepada Allah Swt. h Dalam berziarah, hendaklah dilakukan dengan khusyu’ serta tenang penuh hormat. i Jangan menduduki batu nisannya, atau melangkahi kuburannya, karena hal tersebut menyakitkan orang yang dikubur.

3. Pantangan Yang Tidak Boleh Dilakukan Di Kompleks Makam Sunan

Muria 88 Makam bagi para masyarakat Jawa mempunyai arti yang khusus. Anggapan seperti ini bermula dari sejarah yaitu sebelum agama Islam datang, orang Jawa masih masih beragama Hindu-Budha di mana orang sering mengunjungi candi maupun pura untuk mengadakan persembahan. Dari pengaruh agama itulah orang Jawa yakin bahwa jiwa seseorang yang telah meninggal itu dapat dimintai berkah ataupun pertolongan oleh kaum kerabatnya yang masih hidup. Apabila hal ini dikaitkan, maka dapat dikatakan bahwa makam Sunan Muria sebagai suatu makam yang suci dan keramat. Apalagi Sunan Muria merupakan salah satu dari Wali Sanga yang masih dianggap dekat dengan Allah dan banyak orang-orang yang percaya doa- doanya akan dikabulkan melalui Sunan Muria, sehingga di tempat-tempat keramat seperti makam, pura, dan sebagainya ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan. Pada saat berziarah di Makam Sunan Muria ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan, antara adalah sebagai berikut : a Peziarah dilarang makan dan minum di lokasi makam, karena dapat mengganggu jalannya aktivitas dan kenyaman para peziarah yang lain. b Peziarah dilarang menggunakan pengeras suara pada saat memimpin do’a karena akan mengganggu kekhusukan peziarah lain sehingga peziarah yang lain tidak bisa berdoa dengan tenang dan khusuk. c Peziarah dilarang membawa benda-benda tajam dan berbahaya ataupun mudah terbakar di lokasi makam Sunan Muria dikarenakan bisa membahayakan para peziarah lain. d Bagi wanita yang sedang berhalangan dilarang masuk ke lokasi makam karena makam termasuk tempat suci, jadi yang masuk ke makam hendaknya dalam keadaan suci. e Peziarah dilarang tiduran di daerah makam Sunan Muria karena dapat mengganggu jalannnya para peziarah yang lain. f Para peziarah dianjurkan hanya berdo’a kepada Allah SWT tidak berdo’a kepada Sunan Muria, Sunan Muria hanya sebagai perantara saja karena Sunan Muria adalah orang terkasih Allah SWT dan apabila 89 berdoa’a melalui perantara Sunan Muria maka do’a-do’a kita akan dikabulkan. g Para peziarah diharapkan tidak menduduki batu nisan atau melangkahi kuburannya, karena hal tersebut menyakitkan orang yang dikubur atau Sunan Muria. Wawancara Bapak Mastur, 30 Januari 2010.

4. Haul Sunan Muria Buka Luwur