terjadi yaitu tidak adanya kemampuan debitur untuk membayar utangnya, namun keadaan tersebut tetap saja mungkin terjadi.Wanprestasi merupakan
suatu keadaan dimana seorang nasabah debitur tidak memenuhi atau tidak melaksanakan prestasi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam suatu perjanjian.
Menurut Munir Fuady, “wanprestasi adalah tidak dilaksanakan prestasi atau kewajiban sebagaimana mestinya dibebankan oleh kontrakterhadap pihak-pihak
tertentu seperti yang disebutkan dalam kontrak yang bersangkutan.”Dalam hal ini M.Yahya Harahap mengatakan:
“Wanprestasi adalah pelaksanaan kewajiban yang tidak tepat pada waktunya atau tidak dilakukan menurut selayaknya.Kalau begitu seorang
debitur disebut
102
1. Upaya Internal
kan dan berada dalam keadaan wanprestasi, apabila ia dalam melakukan pelaksanaan perjanjian telah lalai sehingga terlambat
dari jadwal yang telah ditentukan atau dalam melaksanakan prestasi tidak menurut sepatutnya atau selayaknya.”
Adapun penyelesaian yang dilakukan upaya yang Dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Wilayah Medan apabila penjamin wanprestasi
adalah:
PenyelamatanKredit merupakan suatu langkah penyelesaian kreditbermasalah ataukredit macet melalui perundingan kembali antara pihak bank dengan
debitur dengan memperingan syarat-syarat pengembalian kredit tersebut diharapkandebitur memiliki kemampuan untuk menyelesaikan kredit tersebut.
Penyelesaian kredit melalui tahap penyelamatan kredit ini dilakukan melalui program restrukturisisasi kredit. Restrukturisasi bertujuan untuk:
103
103
Sutarno, Op.Cit, hal. 266.
Universitas Sumatera Utara
a. Menghindarkan kerugian bagi bank karena bank harus menjaga kualitas
kredityang telah diberikan. b.
Membantu memperingan kewajiban debitur sehingga dengan keringanan inidebitur mempunyai kemampuan untuk melanjutkan kembali usahanya
dandengan menghidupkan kembali usahanya akan memperoleh pendapatan yangsebagian dapat digunakan untuk membayar utangnya dan
sebagian untukmelanjutkan kegiatan usahanya. c.
Dengan restrukturisasi maka penyelesaian kredit melalui lembaga-lembaga hukum dapat dihindarkan karena penyelesaian melalui lembaga hukum
dalamprakteknya memerlukan biaya, waktu dan tenaga yang tidak sedikit dan hasilnyalebih rendah dari piutang yang ditagih.
104
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan melalui:
105
a. Penurunan suku bunga kredit
Penurunan suku bunga kredit merupakan salah satu bentuk restrukturisasi yangbertujuan memberikan keringanan kepada debitur sehingga dengan
penurunansuku bunga kredit besarnya kewajiban bunga yang harus dibayardebiturmenjadilebihkecil dibandingkan dengan kewajiban
berdasarkan suku bunga yangditetapkan sebelumnya. Dengan adanya keringanan ini diharapkan pendapatanyang dihasilkan setiap bulan
104
Alasan pihak bank atau kreditur melakukan upaya penyelematan melalui restrukturisasi apabila pihak bank menganggap debitur masih mampu untuk membayar utangnya atau usaha
debitur dianggap masih memiliki prospek yang baik.Restrukturisasi dilakukan dengan penurunan suku bunga kredit,pengurangan tunggakan bunga kredit,pengurangan tunggakan pokok
kredit,perpanjangan jangka waktu kredit, atau hal lain yang dapat meringankan si debitur. Hasil Wawancara dengan Bapak Satrio selaku Analisis Divisi Kredit pada PT.Bank BRI Wilayah
Medan, tanggal 22 Desember 2016.
105
Sutarno,Op,Cit,hal.267-273.
Universitas Sumatera Utara
dialokasikan untuk membayar kewajiban dansebagian lagi dapat dipergunakan untuk melanjutkan usaha. Dalam jangkawaktu tertentu
sesuaidengan perhitungan bank, debitur diharapkan mampumenyelesaikan seluruh kewajibannya.
b. Pengurangan tunggakan bunga kredit dan atau pinalty
Munculnyakredit bermasalah yang disebabkan oleh karena debitur tidakmembayar kewajibannya baik berupa utang pokok maupun bunga
kepadakreditur.Besarnya angsuran pokok dan bunga yang harus dibayar debitur setiapbulan sesuai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian
kredit, tidakdibayar debitur sehingga menimbulkan tunggakan. Untukmenyelamatkankredit debitur tersebut dapat dilakukan restrukturisasi
dengan caramemberikan keringanan atau pengurangan utang pokok dan menghapus utangbunga. Penyelamatan yang dilakukan dengan
memberikankeringanan ataupengurangan tunggakan pokok dan atau bunga, diharapkan debiturmempunyai kemampuan untuk menyelesaikan
kewajiban dan melanjutkanusahanya. c.
Pengurangan tunggakan pokok kredit Sejumlah pinjaman uang yang diberikan kreditur atau bank kepada debitur
inilah yang disebut pokok kredit. Pembayaran pokok kredit dapat dilakukan sebagiansetiap bulan bersamaan dengan pembayaran bunga atau
sekaligus diakhir jangka waktu kredit. Hal ini sesuai dengan kesepakatanyangtercantum dalam perjanjian kredit. Pengurangan tunggakan
pokokmerupakan restrukturisasi kredit yang paling maksimal diberikan
Universitas Sumatera Utara
oleh bank kepadadebitur karena pengurangan tunggakan pokok biasanya diikuti dengan penghapusan bunga dan denda seluruhnya. Pengurangan
tunggakan pokok inimerupakan pengorbanan bank yang sangat besar karena aset bank yang berupa utang pokok ini tidak kembali dan
merupakan kerugian yang menjadi beban bank. d.
Perpanjangan jangka waktu kredit Salah satu langkah penyelamatan kredit debitur yaitu dengan
melakukanperpanjanganjangkawaktu kredit. Hal ini bertujuan untuk memberikankeringananbagi debitur dalam mengembalikan utangnya.
Dengan dilakukanperpanjanganjangka waktu, debitur mempunyai kelonggaran waktu untukmelanjutkan usahanya, yang semula harus
melunasi utangnya kepada banknamun dapat dipergunakan untuk kebutuhan modal kerja. Pendapatan yangdihasilkan semula digunakan
untuk melunasi utang dapat digunakan memperkuatusaha sehingga dalam jangka waktu tertentu debitur mampu untuk melunasiseluruh utangnya.
e. Penambahan fasilitas kredit
Penyelamatandengan penambahan fasilitas kredit terhadap debitur dilakukanbilakegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya
disebabkan kekuranganmodal kerja. Dengan dilakukan penambahan modal kerja, diharapkan usahadebitur mampu menghasilkan pendapatan yang
dapat digunakan untukmelunasi kewajiban yang lama maupun yang baru.Penambahan modalkerja terhadap debitur yang telah macet harus
dilakukan dengan pertimbanganyang cermat, akurat dan analisa prospek usaha debitur yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
f. Pengambilalihan aset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Pengambilalihan aset debitur dalam hukum dapat disebut sebagaikompensasi atau perjumpaan utang. Untuk menyelamatkan kredit
dengancara ini kreditur atau bank mengambilalih agunan kredit yang nilaijaminannya tersebut dikompensasikan dengan jumlah kredit sebesar
nilaiagunan yang diambil, maka terjadilah kompensasi. Disini berarti agunankredit yang diambil alih oleh kreditur atau bank dibayar
denganmenggunakan kredit yang tertunggak. Dengan demikian agunankredit menjadi milik atau aset bank dan utang debitur dinyatakan
lunas. g.
Konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara bank padaperusahaan debitur.Restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit
menjadi penyertaanmodal sementara bank pada debitur atau perusahaannyahanya dapat dilakukanterhadap kredit dengan kolektibilitas
kurang lancar, diragukan atau macet,sertawajib ditarik kembali, apabila telah melebihi jangka waktu paling lama 5lima tahun, atau perusahaan
debitur tempat penyertaan telah memperoleh laba kumulatif. Setelah upaya penyelamatan tersebut dilakukan, namun apabila dalam
pelaksanaannya debitur tetap mengalami kegagalan kembali dalam memenuhi kewajibannya, maka sebagai langkah terakhir untuk menyelesaikan kewajibannya
adalah melakukan eksekusi jaminan yang ada dan meminta penanggung utang atau penjamin untuk bertanggung jawab. Namun dalam prakteknya
PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Wilayah Medan tidak langsung meminta penanggung utang atau penjamin atas pembayaran kewajiban debitur,
Universitas Sumatera Utara
namun PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Wilayah Medan terlebih dahulu melakukan eksekusi atas barang jaminan milik debitur yang ada. Jika setelah
dilakukan eksekusi dan hasilnya ternyata tidak dapat melunasi seluruh kewajiban debitur, maka sisa kewajiban tersebut akan dimintakan kepada
penanggung utang atau penjamin untuk menyelesaikannya. Dalam hal upaya penyelamatan telah dilakukan oleh pihak bank, namun debitur tetap
mengalami kegagalan kembali dalam memenuhi kewajibannya, maka sebagai langkah terakhir untuk menyelesaikan kewajibannya adalah melakukan
eksekusi jaminan yang ada. Upaya yang dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Wilayah Medan untuk mengeksekusi barang jaminan terlebih dahulu,
disebabkan beberapa alasan, yaitu:
106
a. Barang jaminan yang ada sudah jelas baik bentuknya, bukti kepemilikannya
danpengikatannya. b.
Bila berlarut-larut dikhawatirkan nilai jaminan yang ada tidak mencukupi lagi untukmelunasi kewajiban utang debitur yang terus bertambah. Hal ini
akanmerugikan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Wilayah Medan dan termasuk debitur itu sendiri.
c. Permintaankepada penanggung utang atau penjamin dalam memenuhi
kewajibannya membutuhkan upaya hukum dan waktuyang lama.Sesuai perjanjian penanggungan utang yang ada pada PT. Bank Rakyat
IndonesiaPerseroWilayah Medan seorang penanggung atau penjaminbertanggung jawab atas seluruh utang debitur baik utang pokok,
106
Hasil Wawancara dengan Bapak Satrio selaku Analisis Divisi Kredit pada PT. Bank BRI Wilayah Medan, tanggal 22 Desember 2016.
Universitas Sumatera Utara
bunga maupunongkos-ongkos atau denda yang disebabkan adanya kerterlambatan pembayarankewajiban tersebut.
Upaya PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Wilayah Medan untuk melakukan penagihan kepada penjamin atau penanggung dalam memenuhi
kewajibannya, dengan cara:
107
a. Memberitahukan secara tertulis kepada penjamin atau penanggung perihal
terjadinyawanprestasi dari debitur dan posisi kewajiban debitur terakhir sekaligus meminta penjamin atau penanggung untuk menyelesaikannya.
b. Setelah waktu yang ditentukan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero
Wilayah Medan melakukan peninjauan ke rumah penjamin atau penanggung untukmembicarakan langkah-langkah penyelesaian dan
sekaligus mencari informasi harta kekayaan penjamin atau penanggung tersebut.
c. SelanjutnyaPT. Bank Rakyat Indonesia Persero Wilayah Medan
mengundang penjamin atau penanggung untuk hadir guna membicarakan penyelesaian kewajiban debitur.
d. Bila telah diundang beberapa kali penjamin atau penanggung tidak juga
hadir, PT.Bank Rakyat Indonesia Persero Wilayah Medan memberikan surat peringatanI, II dan III atau somasi untuk kemudian memberitahukan
pengalihan pengelolaan utangnya kepada Direktorat Jenderal KekayaanNegara DJKN dahulu DJPLN.
107
Hasil Wawancara dengan Bapak Satrio selaku Analisis Divisi Kredit pada PT. Bank BRI Wilayah Medan, tanggal 22 Desember 2016.
Universitas Sumatera Utara
Timbulnya kredit-kredit bermasalah dalam dunia perbankan dewasa ini, selain karena indikasi debitur tidak mau membayar utangnya, juga terlihat
dalam prosedur pelaksanaan pemberian kreditnya yang ternyata juga mengalamipenyimpangan.Pemberian kredit ada yang dilakukan dengan tanpa
akad perjanjian kredit. Hal inisungguh merupakan suatu kejadian yang tidak masuk akal dan jelas akan merugikankeuangan negara. Penyimpangan-
penyimpangan tersebut antara lain karena masih lemahnya profesionalisme pengelola bank.
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 mengenai kredit macet dijumpai dalam Pasal 37 ayat 1 huruf c yang mengatakan: ”Dalam hal suatu
bank mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya, Bank Indonesia dapat melakukan tindakan agar bank menghapusbukukan
kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang macet dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya.” Istilah penghapusbukuan
kredit macet di dalam literatur disebut dengan write off kredit macet. Bank-bank yang telah memiliki cadangan yang cukup dapat melakukan write off kredit
macet setelah memperoleh pertimbangan dan izin Bank Indonesia, selain itu bank-bank perlu juga meminta persetujuan dari pemegang saham terlebih
dahulu. Oleh karena itu, tidak mudah untuk mengambil tindakan write off kredit macet sebagai cadangan dana itu adalah untuk pengembangan dan
jaminan kelangsungan usaha bank. Menurut Soedrajad Djiwandono, persyaratan untuk melakukan write off adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Kredit yang dihapusbukukan adalah kredit yang dikategorikan macet
sejak3 tahun atau lebih.
2. Kredit yang akan dihapusbukukan merupakan kredit yang macet kurang
dari3tahun jika: a.
Nasabah debiturnya tidak ditemukan lagi atau tidak diketahui dimanarimbanya;
b. Nasabah debitur sudah tidak sanggup melunasi kreditnya;
c. Usaha nasabah debitur sudah tidak memiliki prospek usaha;
d. Nasabah debitur yang nilai agunan kreditnya yang dikuasai bank di
bawah saldo kredit; e.
Nasabah debitur yang meskipun nilai agunannya di atas saldo kreditnya tetapipengikatan agunannya secara yuridis lemah.
3. Bankyang akan menghapuskan kredit macetnya sudah memiliki cadangan
yang mencukupi untuk penghapus bukuan tersebut.
108
2. Upaya Eksternal