62 2. Presiden segera memulai proses pemilihan calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia agar
institusi Kepolisian Republik Indonesia terjaga soliditas dan independensinya serta Kepala Kepolisian Republik Indonesia terpilih dapat memastikan sinergi dengan lembaga penegak
hukum lain. 3. Presiden segera turun tangan melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan keberadaan
KPK yang sejumlah pimpinannya ditetapkan tersangka dan sejumlah penyidik serta pegawainya ditersangkakan atau terancam ditersangkakan. Tim merasa perlu memberikan
masukan kepada Presiden atas adanya kekhawatiran tumbuhnya persepsi negatif publik terhadap Kepolisian Republik Indonesia dengan penetapan tersangka kepada pimpinan,
penyidik dan pegawai KPK yang didasarkan kasus-kasus lama dan terkesan tidak substansial. Tim merasa khawatir dengan merosotnya kewibawaan presiden dengan adanya
proses kriminalisasi yang terus berlangsung padahal Presiden sudah memerintahkan untuk menghentikannya pada 25 Januari 2015.
4. Presiden perlu memastikan KPK menjalankan fungsi dan tugasnya secara efektif sebagaimana diatur dalam UU KPK sehingga tidak terjadi pelemahan KPK sebagaimana
ditegaskan dalam Nawa Cita.
4.5 Profil Informan
Informan 1
Nama : Erwin Pasaribu
Usia : 24 tahun
Departemen : Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
63 Stambuk
: 2011 Agama
: Kristen Protestan
Jika diposisikan diri saya sebagai Budi Gunawan, siapa yang tidak bangga dan bahagia dirinya dijadikan calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia, apalagi mendapat restu dari DPR
dan kemudian dunia terbalik 180 derajat bagi Budi Gunawan. Beliau yang semula dicalonkan menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia langsung terhempas karena penetapan tersangka
pihak KPK. Budi Gunawan sendiri sudah menjelaskan bahwa semua transaksi di rekeningnya legal.
Sifat dasar mahluk hidup adalah mempertahankan diri. Permasalahannya bukan masalah Budi Gunawan mau mundur atau tidak, masalahnya jika Budi Gunawan tidak diangkat jadi
kaKepolisian Republik Indonesia dan gagal lolos dari Fit and propertes itu dia masih Bintang tiga. Sekarang berbeda kondisinya, bukan hanya karirnya yang amblas, tapi juga dirinya bisa
dijebloskan kedalam penjara selama bertahun tahun. “Semut aja di injak Gigit, apalagi seorang jendral calon kaKepolisian Republik Indonesia”. Budi Gunawan di dukung oleh Elite PDIP-
Nasdem yang punya andil besar ke Jokowi, artinya walaupun istana meminta beliau mundur, dia tidak bakal mau, karena masalahnya bukan lagi gagal jadi kaKepolisian Republik Indonesia,
masalahnya ini urusan karir dan Penjara.
Namun jika dibalikkan saya sebagai pihak KPK, maka saya beranggapan bahwa KPK sudah memperingatkan Jokowi bahwa Budi Gunawan punya raport merah, bahkan KPK sudah
mengincar Budi gunawan jauh jauh hari. Dan ternyata pihak Istana tetap tidak mau tahu dan
Universitas Sumatera Utara
64 menetapkan budi gunawan sebagai calon tunggal. Mau ga mau Abraham Samad langsung
menetapkan status tersangka kepada Budi gunawan. Pihak PDIP berang, otomatis pimpinan KPK di serang oleh PDIP secara membabi buta. KPK tidak gentar dan akhirnya para pimpinan KPK di
korek satu persatu masa lalunya. Jadilah 4 dari 5 pimpinan di jadikan tersangka oleh Polisi dan saat BW di tangkap.
Informan 2
Nama : Chairunnisa Putri Siregar
Usia : 24 tahun
Departemen : Ilmu Politik Stambuk
: 2011 Agama
: Islam
Jika waktu diputar ulang, konflik antara Kepolisian Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sudah meletup sejak 2009, dan kembali panas dengan
ditangkapnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Saya setuju dengan pendapatnya Bibit Samad Rianto yang secara obyektif dan masuk akal. Dia adalah
mantan petinggi KPK yang pernah ditangkap dan ditahan Kepolisian Republik Indonesia, plus latar belakang dia sebagai
polisi karir yang pernah menjabat Kapolres dan Kapolda. Menurut Bibit, memang ada indikasi sebagian besar masyarakat lebih berpihak kepada KPK bilamana perseteruan kembali memanas.
Pertama, saya selaku mahasiswa sudah muak dari korupsi dan ingin pemerintah bersih dari korupsi. Kedua, saya sangat percaya pada KPK, dan tak mau KPK diganggu. Ketiga, saya juga
Universitas Sumatera Utara
65 mencintai polisi, mereka tidak rela polisi dipimpin oleh orang-orang yang bodong. Penegakan
hukum itu harus jalan, dengan yang sebenarnya. “Selama ini kan berarti tidak sebenarnya, bisa diatur-atur, nah sekarang ini jangan diatur”. Hubungan antara polisi dengan KPK sebagai sesama
penegak hukum kurang harmonis atau tidak hamonis, itu kelihatan jelas
Informan 3
Nama : Theonardo Tamba
Usia : 23 tahun
Departemen : Ilmu Politik Stambuk
: 2011 Agama
: Kristen Protestan
Konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang terulang menunjukkan agenda pemberantasan korupsi sering terhalang kepentingan politik. Saya
melihat kepentingan politik menyandera kedua lembaga itu. Meski terkesan lambat, pemerintah cermat mencari jalan keluar demi penyelamatan kedua lembaga.
Menurut saya, konflik antara KPK-Kepolisian Republik Indonesia tidak terlepas dari rivalitas parpol ataupun kepentingan politik lainnya. Itu terindikasi dari keteguhan dukungan dari partai
pendukung pemerintah terhadap pengajuan calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Kuatnya gurita politik di balik kasus ini juga akibat dari
kebuntuan proses hukum di kedua belah pihak. Saat ini, baik KPK maupun Kepolisian Republik Indonesia saling menjerat dengan laporan perkara pada masa lalu. Meski demikian dalam
Universitas Sumatera Utara
66 persepsi saya, tekanan politik cenderung lebih besar pada lembaga kepolisian ketimbang KPK.
Persepsi saya ini turut memengaruhi sikap saya yang cenderung memihak lembaga KPK daripada kepolisian dalam rivalitas ini.
Informan 4
Nama : Sanri Kevin
Usia : 23 tahun
Departemen : Ilmu Politik Stambuk
: 2011 Agama
: Kristen Protestan
Dua lembaga yang seharusnya bekerjasama menjadi pilar penegakan hukum di Indonesia justru berseteru dan saling menjegal. Proses hukum pemberantasan korupsi dimanfaatkan sebagai alat
kepentingan politik. Selain itu, perseteruan ini juga merugikan reputasi kedua lembaga, baik melemahkan KPK maupun merusak wibawa Kepolisian Republik Indonesia.
Jika melihat ke belakang, KPK selama ini cenderung memiliki citra yang jauh lebih positif daripada kepolisian. Upaya pelemahan terhadap KPK hampir selalu berujung pada penguatan
citra KPK. Hal ini terlihat dari rekam jejak citra positif KPK yang menanjak dalam dua tahun terakhir, yakni selalu di atas level 75 persen. Sementara dukungan positif terhadap Kepolisian
Republik Indonesia berada di angka 30,2 persen.
Universitas Sumatera Utara
67 Berulangnya rivalitas merupakan gejala kusutnya persoalan kelembagaan dalam struktur
penegakan hukum selain mengindikasikan besarnya tekanan politik dalam setiap persoalan. Hal ini tak lain karena besarnya kekuasaan, kemampuan, dan keberhasilan KPK dalam menyeret
sejumlah koruptor kakap yang kerap berujung pada dampak politis bagi partai pengusung sang koruptor. Di sisi lain, lembaga penegak hukum formal, polisi dan jaksa, sejauh ini tidak memiliki
rekam jejak yang setara dalam pemberantasan korupsi.
Tambahan dari saya, perseteruan KPK-Kepolisian Republik Indonesia kali ini juga memaksa presiden turun tangan. Dalam persepsi saya, pemerintah bersikap proporsional dalam mengatasi
persoalan. Saya menilai berbagai langkah Presiden Joko Widodo mencerminkan sikap kehati- hatian dalam mengambil keputusan. Menurut saya, pembatalan pencalonan Budi Gunawan dan
pengajuan calon lain sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia merupakan langkah paling efektif untuk menghentikan konflik.
Informan 5
Nama : Franky Chrisdian Simarmata
Usia : 23 tahun
Departemen : Ilmu Politik Stambuk
: 2011 Agama
: Kristen Protestan
Jika ditanya pro atau kontra, saya cenderung membela KPK, karena sejauh ini KPK sudah berulang kali menunjukan prestasinya. Selain itu KPK juga berani menyeret orang orang
Universitas Sumatera Utara
68 dilingkaran Istana, pejabat selevel menteri, ketua parpol, pengusaha sampai Jenderal Kepolisian
Republik Indonesia berhasil di jebloskan kepenjara.
Dari konflik ini saya melihat makin tidak dihargai. Polisi itu ibaratnya dibenci tapi dibutuhkan. “Mau ngurus sim? menangkap maling? mengatur lalu lintas? menjaga ketertiban masyarakat?
semua polisi loh”. Namun sekali lagi citra polisi hancur dari konflik ini, apalagi media juga tanpa sensor menelenjangi kejelekan Kepolisian Republik Indonesia. Apakah berarti Polisi jelek?
Tidak juga, perlu di ingat polisi yang sering kita temui di jalan atau dikantor polisi mereka bahkan tidak tahu menahu urusan konflik ini. Jadi kasihan lah kalau semua polisi disalahkan.
Jika saya ringkas pandangan pribadi saya sebagai warga indonesia, untuk masalah kriminalisasi pimpinan KPK, tetap berjalan kalau itu memang tindak kriminal, namun harus ditunda terlebih
dahulu sampai kasus Budi Gunawan selesai.
Informan 6
Nama : Thariq Shaqieb
Usia : 24 tahun
Departemen : Ilmu Politik Stambuk
: 2011 Agama
: Islam
Universitas Sumatera Utara
69 Menurut pemberitaan yang saya baca di surat kabar Kompas dan yang saya tonton di berita
televisi, penetapan BG sebagai tersangka oleh KPK berbuah beredarnya foto mesra Abraham Samad dan isu kongkalikong dengan PDIP hingga penangkapan Bambang Widjojanto serta
pelaporan Adnan Pandu Praja.
Menurut saya, berbagai isu yang beredar menyusul penetapan BG sebagai tersangka KPK merupakan politik balas dendam dari para pendukung BG. Dia sangat menyayangkan hal
tersebut, sebab sebagai lembaga penegak hukum, seharusnya KPK tidak dijadikan sasaran politik balas dendam. Ujian terberat bangsa Indonesia adalah korupsi. Maka dari itu, KPK tidak
seharusnya dijadikan objek balas dendam politik yang bermotif kepentingan jangka pendek”. Saya berharap Presiden Joko Widodo memberikan dukungannya terhadap KPK. Dengan
kapasitas yang dimilikinya, seharusnya Jokowi mampu memetakan mana yang hanya mementingkan kepentingan politik jangka pendek dan politik yang mementingkan kemajuan
bangsa Indonesia.
Informan 7
Nama : Maulana Ramadhany
Usia : 23 tahun
Departemen : Ilmu Politik Stambuk
: 2011 Agama
: Islam
Universitas Sumatera Utara
70 Saya dengan pernyataan Elman Saragih, Pemred Media Indonesia, di MetroTV, ketika itu dia
bilang, KPK berhenti bekerja sehari Indonesia tidak akan runtuh, Polisi sehari berleha-leha itu.
Sepertinya dia menganggap konflik KPK vs Kepolisian Republik Indonesia sekarang benar- benar konflik antar lembaga dan rakyat menghujat Kepolisian Republik Indonesia. Pasti Elman
sebagai wartawan senior tahu persis akar masalah konflik ini bila ditelusuri sampai ke akarnya. Konflik mengemuka sejak Presiden Joko Widodo mengajukan Komjen Pol. Budi Gunawan
sebagai calon tunggal kaKepolisian Republik Indonesia ke DPR, lalu sehari sebelum DPR melakukan fit and proper test terhadap Budi Gunawan, KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai
tersangka. Kegaduhan meledak ketika petugas Bareskrim Kepolisian Republik Indonesia menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, yang ditetapkan sebagai tersangka untuk
kasus saksi palsu Pilkada Kotawaringin Barat tahun 2010.
Dua kejadian itulah yang menurut saya menyebabkan munculnya dukungan para pegiat antikorupsi yang terlihat di kantor KPK. Para pendukung KPK inilah sebenarnya yang disebut
Menkopolhukam Tedjo Edi Purdijatno sebagai rakyat tak jelas, padahal banyak di antara mereka waktu Pilpres 2014 pendukung fanatik Jokowi. Kasus KPK vs Kepolisian Republik
Indonesia sekarang lebih tepat disebut KPK vs Budi Gunawan cs. KPK pimpinannya solid, sedangkan di Kepolisian Republik Indonesia para perwira tingginya diakui atau tidak berfaksi-
faksi, ada yang berafiliasi ke parpol penguasa.
Universitas Sumatera Utara
71 Saya sependapat, akar persoalannya salah pilih orang, baik calon kaKepolisian Republik
Indonesia maupun kabareskrim. Bila kesalahan ini diperbaiki oleh Presiden Joko Widodo, saya yakin pro-kontra akan mereda. Mengenai kasus Bambang Widjojanto dan Budi Gunawan, dua
kasus ini tetap diteruskan, diproses secara transparan sesuai arahan Presiden Jokowi.
Jika pro-kontra reda setelah akar masalah di Kepolisian Republik Indonesia diatasi, kemungkinan besar hujatan kepada Kepolisian Republik Indonesia akan mereda. Artinya saya
tidak benci Kepolisian Republik Indonesia secara institusi, malah butuh, bukankah banyak prestasi Kepolisian Republik Indonesia yang sangat layak saya acungi jempol, misalnya kasus
pengungkapan teror Bom Bali, kasus penangkapan bandar narkoba dan penangkapan ratusan preman pengganggu masyarakat.
Informan 8
Nama : Teddy Firmansyah
Usia : 24 tahun
Departemen : Ilmu Politik Stambuk
: 2011 Agama
: Islam
Jika boleh berprasangka buruk, KPK bukanlah dewa yang selalu benar. Anggotanya ada banyak, dan tiap-tiap anggota punya niat, pikiran, dan hati sendiri-sendiri. Mungkin awalnya memang
semua anggota KPK berpegang teguh pada kode etik, apabila ikutan korupsi hukumannya akan tiga kali lebih berat. Sehingga KPK solid, dan ini memenangkan hati saya yang sebelumnya telah
Universitas Sumatera Utara
72 krisis kepercayaan terhadap lembaga hukum. Namun tidak adanya pengawasan yang ketat
menjadi kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh anggota yang nakal. Dan jika boleh berprasangka baik terhadap Kepolisian Republik Indonesia, tidak semua anggotanya buruk, atau
mungkin saat ini ada niat untuk membenahi diri. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan juga bahwa anggotanya yang sedang dibicarakan memang salah.
Seberapa benar atau seberapa salah KPK dan Kepolisian Republik Indonesia, semua ada faktanya. Sebenarnya itulah yang bahaya, meskipun ada bukti bahwa KPK salah, tetap saja
dibela karena sudah terlanjur cinta. Sebaliknya meskipun ada tanda-tanda Kepolisian Republik Indonesia tidak bersalah, tetap saja diragukan karena sudah terlanjur tidak percaya. Begitu juga
yang terjadi di media, lihat saja TV A dan TV B yang mungkin berbeda, mengemas berita suka- suka, tergantung kubu mana yang disukainya, bukan lagi murni fakta. Seperti kabar mantan
ketua KPK yang dulu senantiasa dibela pasti sudah lupa, karena media sudah tidak menyorot lagi. Mungkin karena ratingnya sudah tidak bagus, sudah tidak populer atau bahasa kasarnya
udah basi. Sedih memang, padahal mungkin beliau salah satu orang paling jujur di negeri ini.
Dan akhirnya setelah ditunggu-tunggu dan didesak-desak, Presiden Jokowi mengeluarkan Kepres dan Perpu mengenai masalah ini. Menurut saya cukup adil. Adil karena kepres yang
memutuskan untuk mengganti calon KaKepolisian Republik Indonesia, berarti menghormati KPK untuk memproses calon sebelumnya sesuai ketentuan yang berlaku di ranah hukum KPK.
Adil karena perpu yang dibuat bertujuan menetapkan pejabat pelaksana tugas sementara KPK, yang mana diantaranya adalah mantan ketua KPK, dan perpu ini memungkinkan Kepolisian
Republik Indonesia meneruskan proses hukum terhadap pejabat tinggi KPK yang lama.
Universitas Sumatera Utara
73
Informan 9
Nama : Tengku Asril
Usia : 23 tahun
Departemen : Ilmu Politik Stambuk
: 2012 Agama
: Islam
Pendapat saya sama seperti masyarakat pada umumnya, mendoakan yang terbaik untuk negara ini dan rakyat. Saya membela KPK, tapi apabila KPK dikatakan benar sepenuhnya itu belum
tentu karena KPK juga bisa melakukan kesalahan. Kepolisian Republik Indonesia memiliki tugas untuk melindungi rakyatnya, mengayomi, dan menjaga, sayangnya Kepolisian Republik
Indonesia seringkali menyalahgunakan kewenangannya sehingga perasaan masyarakat tercederai dan merasa bahwa lembaga yang seharusnya bisa menjadi pelindung malah menjadi penjerumus
bagi mereka. Rasa kepercayaan masyarakat hilang terhadap Kepolisian Republik Indonesia dan mereka lebih percaya kepada KPK yang sering memihak kepada kebenaran, kebenaran itu
berada pada tangan masyarakat pada umumnya. Kesimpulannya saya tidak percaya lagi pada Kepolisian Republik Indonesia dan mendukung KPK sepenuhnya
KPK dan Kepolisian Republik Indonesia sebagai lembaga negara tidak perlu ada pertentangan, dia harus saling bekerja sama dalam memerangi kejahatan utamanya korupsi. Melihat kondisi
saat ini sebenarnya masalahnya sepertinya ada pada personalnya yang saling ingin menjatuhkan kredibilitas mereka dengan cara mengorek masa lalunya. Namun berbias pada lembaga KPK dan
Kepolisian Republik Indonesia seolah-olah bermusuhan.
Universitas Sumatera Utara
74 Mungkin bagi yang merasa memiliki status tersangka sebaiknya mengundurkan diri saja dari
jabatannya agar dapat lebih memudahkan presiden menyelesaikan kemelut yang tidak kunjung selesai. Dengan cara ini baik yang bersangkutan maupun lembaganya akan lebih baik dan lebih
terhormat. karena dia lebih mementingkan untuk negara dan bangsa daripada kepentingan pribadi maupun golongan.
Informan 10
Nama : Daniel Hugo
Usia : 23 tahun
Departemen : Ilmu Politik Stambuk
: 2012 Agama
: Kristen Protestan
Kalau menurut saya, baik KPK maupun Kepolisian Republik Indonesia sama-sama tidak salah karena memeriksa anggota Kepolisian Republik Indonesia yang dituduh terlibat kasus korupsi itu
sudah menjadi tugas KPK. Begitupun Kepolisian Republik Indonesia, menangkap dan memeriksa salah satu Pimpinan KPK itu sudah menjadi tugas Kepolisian Republik Indonesia.
Jadi tidak ada yg salah. Hanya saja sangat disayangkan kasus ini diungkap ke permukaan disaat hubungan kedua lembaga ini sedang dalam kondisi tidak mesra. Dengan begitu timbul kesan
seakan kedua lembaga ini ingin saling balas dendam. Ketidaktegasan Presiden pada saat itu membuat masalah antara KPK dan Kepolisian Republik Indonesia ini semakin keruh. Padahal
Universitas Sumatera Utara
75 kalau Presiden langsung mengeluarkan keputusan misalnya Adili siapa saja yang dituduh
terlibat kasus hukum, maka persoalannya pasti akan cepat selesai.
KPK maupun Kepolisian Republik Indonesia semuanya benar karena bentukan negara yang syah, akan tetapi didalam pelaksanaannya kadangkala ada terselingkuh dengan kepentingan
sesaat sehingga semuanya berjalan tidak sesuai kehendak negara dan masyarakat. Dengan demikian diharapkan kedua institusi hukum ini sesegera mungkin menghentikan konflik
kepentingan dan moralitas lembaga sehingga dapat mengembalikan kepercayaan negara dan masyarakat terhadap keduanya.
Universitas Sumatera Utara
76
BAB V PENUTUP