BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Soekidjo 2010, maka jenis penelitian yang dipilih adalah deskriptif dengan desain penelitian adalah
“cross-sectional”.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lingkungan II, Kelurahan Babura Sunggal,
Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. 4.2.2.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai dari pengumpulan data sampai pelaporan hasil penelitian adalah dari bulan Juli 2015 sampai bulan Oktober 2015.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah masyarakat di Lingkungan II, Kelurahan Babura Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan.
4.3.2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah masyarakat yang memenuhi kriteria inklusi di Lingkungan II, Kelurahan Babura Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota
Medan. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi: 1. Berusia antara 18-65 tahun
2. Tercatat sebagai penduduk di Lingkungan II Kelurahan Babura Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan.
3. Pernah melakukan pengobatan sendiri. 4. Memahami bahasa Indonesia dan dapat berkomunikasi dengan baik.
5. Sehat jasmani dan rohani b. Kriteria ekslusi:
1. Tidak berada di lokasi saat pengambilan data dilakukan. 2. Tidak bersedia diwawancarai.
Keterangan: n
: Besar Sampel
Zα : Tingkat kemaknaan yang ditetapkan peneliti peneliti menetapkan
α = 0,05 dan Zα penelitian ini sebesar 1,96 P
: Proporsi kategori 0.5 Q
: 1-P = 1 - 0.5 = 0,5 d
: Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki 10 atau 0,1
� =
�
∝2
�
2
=
,9
2
, ,
,
2
=
96,04
Dari perkiraan rumus di atas, didapatkan bahwa jumlah sampel yang dapat mewakili populasi ialah 97 orang. Sampel diambil dengan menggunakan metode
accidental sampling , yaitu pengambilan responden yang tersedia di suatu tempat
sesuai dengan konteks penelitian Notoatmodjo, 2012. Sampel yang dipilih yaitu masyarakat yang pernah melakukan pengobatan sendiri, yang ditemui selama masa
penelitian, dan memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengambilan data primer dilakukan dengan teknik wawancara dengan menggunakan instrumen
kuesioner.
� = �
∝
2
�
4.5. Aspek Pengukuran Data
Beberapa pertanyaan akan ditanyakan melalui wawancara kepada para responden dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Pertanyaan untuk
mengetahui karakteristik responden yang melakukan pengobatan sendiri berjumlah 8 pertanyaan. Pertanyaan pendahuluan yang ditanyakan terlebih dahulu untuk
memperoleh informasi umum seputar pengobatan sendiri yang dilakukannya berjumlah 6 pertanyaan. Pertanyaan untuk menilai pengetahuan masyarakat tentang
pengobatan sendiri berjumlah 10 pertanyaan. Pertanyaan untuk menilai tindakan masyarakat dalam pengobatan sendiri berjumlah 10 pertanyaan. Sedangkan untuk
menilai sikap masyarakat terhadap pengobatan sendiri berjumlah 5 pertanyaan. Total semua pertanyaan berjumlah 39 pertanyaan.
Ketentuan penilaian untuk variabel pengetahuan, pemberian skor jawabannya yaitu:
a.
Ya, maka skor diberi nilai 2
b.
Tidak, maka skor diberi nilai 1
c.
Tidak tahu, maka skor diberi nilai 0 Ada beberapa pertanyaan, yaitu pertanyaan nomor 3, 6, dan 7 yakni:
1. Apakah jenis obat batuk yang diminum untuk mengobati batuk kering sama dengan obat batuk untuk mengobati batuk berdahak?
2. Jika parasetamol diminum sebagai obat demam tanpa resep dokter, apakah obat boleh diminum hingga lebih dari 2 hari?
3. Apakah obat-obat yang boleh dibeli tanpa resep dokter selalu memiliki dosis 3x sehari?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut skor jawabannya adalah: a. Tidak, maka skor diberi nilai 2
b. Ya, maka skor diberi nilai 1 c. Tidak tahu, maka skor diberi nilai 0
Maka penilaian pengetahuan dikategorikan sebagai berikut: a. Buruk, bila responden memperoleh skor 60
b. Sedang, bila responden memperoleh skor 60 - 80 c. Baik, bila responden memperoleh skor 80
Ketentuan penilaian untuk variabel sikap berdasarkan skala Lickert. Pemberian skor jawabannya yaitu:
a. Sangat setuju, maka skor diberi nilai 5 b. Setuju, maka skor diberi nilai 4
c. Ragu-ragu, maka skor diberi nilai 3 d. Tidak setuju, maka skor diberi nilai 2
e. Sangat tidak setuju, maka skor diberi nilai 1 Maka penilaian sikap dikategorikan sebagai berikut:
a. Buruk, bila responden memperoleh skor 60 b. Sedang, bila responden memperoleh skor 60 - 80
c. Baik, bila responden memperoleh skor 80 Ketentuan penilaian untuk variabel tindakan, pemberian skor jawabannya
dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Skor x yang dimaksudkan pada tabel tersebut yaitu skor yang disesuaikan sendiri oleh peneliti pada jawaban lainnya
tersebut apabila responden tidak menjawab jawaban pada pilihan yang tersedia.
Tabel 4.1. Skoring Jawaban Kuesioner Tindakan
Nomor Soal Skor Jawaban
a b
c d
e Soal 1
1 2
3 x
- Soal 2
3 2
1 x
- Soal 3
2 1
- -
Soal 4 3
2 1
1 x
Soal 5 1
2 x
- -
Soal 6 2
1 -
- Soal 7
3 2
1 -
- Soal 8
2 1
- -
- Soal 9
2 1
- -
- Soal 10
2 1
- -
4.6. Metode Analisis Data