13
2. Internet dapat diakses dimana saja dan kapan saja sehingga cenderung
tidak memiliki batasan pagi pengguna dan penyedia informasi. 3.
Informasi yang diungkapkan dapat disajikan dengan berbagai macam bentuk sehingga memudahkan dalam penggunaannya.
2.2 E-Government
E-Government biasa dikenal dengan e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi adalah suatu upaya untuk
mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan, penataan sistem manajemen, dan proses kerja di lingkungan pemerintahan dengan
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui penerapan e-government, pemerintah dapat mempermudah akses informasi
bagi masyarakat, unit bisnis, pegawai, stakeholder, dan hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. Ada tiga model penyampaian E-
Government, antara lain: 1.
Government-to-Citizen atau Government-to-Customer G2C Adalah penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh
pemerintah ke masyarakat, memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, contohnya G2C : Pajak
online, mencari pekerjaan, layanan jaminan sosial, dokumen pribadi kelahiran dan akte perkawinan, aplikasi paspor, lisensi pengarah,
layanan imigrasi, layanan kesehatan, beasiswa, penanggulangan bencana.
Universitas Sumatera Utara
14
2. Government-to-Business G2B
Adalah transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk
bertransaksi dengan pemerintah. Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk membantu pemerintahan menjadi lebih
efisien melalui peningkatan proses bisnis dan manajemen data elektronik. Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah Sistem e-
procurement. Contoh : Pajak perseroan, peluang bisnis, pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah Hukum Bisnis, Pelelangan dan
penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintahan, hak paten merk dagang, dan lain-lain.
3. Government-to-Government G2G
Adalah memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen atau lembaga pemerintahan melalui basis data
terintegrasi, contoh: konsultasi secara online,blogging untuk kalangan legislatif, pendidikan secara online, pelayanan kepada masyarakat secara
terpadu. Moon 2002 berpendapat bahwa secara umum E-Government
memiliki lima aspek utama: 1 interaksi antara lembaga pemerintahan, 2 pelayanan berbasis webinternet, 3 e-commerce, 4 demokrasi secara digital
untuk pertanggungjawaban pemerintahan yang lebih transparan, 5 e-finance. Salah satu fokus utama dari E-Government adalah legitimasi negara dan
Universitas Sumatera Utara
15
hubunganya dengan masyarakat serta legitimasi hukum, bersama-sama dengan adanya lingkup e-democrazy dan e-government Brown, 2005.
2.3 Pemerintahan Daerah di Indonesia