76
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap manajemen proteksi kebakaran, sistem proteksi aktif kebakaran, dan sarana penyelamatan jiwa di IGD RSUP H
Adam Malik, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
RSUP H Adam Malik sudah menerapkan manajemen proteksi kebakaran, namun ada beberapa persyaratan yang belum sesuai dengan peraturan
perundangan. Tingkat kesesuaian prosedur tanggap darurat 77 yaitu cukup baik. Tingkat kesesuaian organisasi proteksi kebakaran 100 yaitu baik sesuai
persyaratan. Tingkat kesesuaian sumber daya manusia SDM 100 yaitu baik sesuai persyaratan. Secara keseluruhan tingkat kesesuaian manajemen
proteksi kebakaran RSUP H Adam Malik adalah baik. 2.
Sistem proteksi aktif di IGD RSUP H Adam Malik terdiri dari detektor kebakaran, alarm kebakaran, sprinkler, APAR, dan hydrant. Tingkat
kesesuaian detektor 85 yaitu cukup baik. Tingkat kesesuaian alarm kebakaran 100 yaitu baik sesuai persyaratan. Tingkat kesesuaian sprinkler
100 yaitu baik sesuai persyaratan. Tingkat kesesuaian APAR 85 yaitu baik. Tingkat kesesuaian hydrant 78 yaitu cukup baik.
3. Sarana penyelamatan jiwa di IGD RSUP H Adam Malik terdiri dari pintu
darurat, tangga darurat, tempat berhimpun, dan petunjuh arah jalan keluar. Tingkat kesesuaian pintu darurat 86 yaitu baik. Tingkat kesesuaian tangga
darurat 83 yaitu baik. Tingkat kesesuaian tempat berhimpun 100, yaitu
Universitas Sumatera Utara
77 baik, sesuai persyaratan. Tingkat kesesuaian petunjuk arah jalan keluar 100
yaitu baik sesuai persyaratan.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis antara lain: a.
Menjadwalkan kegiatan pemeriksaan dan pemeliharaan sistem proteksi secara rutin yaitu minimal 2 kali dalam setahun dalam periode 6 bulan dan 12 bulan,
menyimpan rekaman hasil inspeksi dengan rapi, dan memasang prosedur tanggap darurat yang telah ada secara umum seperti di ruang pendaftaran
pasien agar semua pengunjung mengetahui apa yang dilakukan jika terjadi bahaya kebakaran.
b. Sebaiknya APAR diberi label informasi nama manufaktur atau nama agen,
alamat surat, dan nomor telfonnya, memperhatikan semua peletakan APAR agar tidak ada yang terhalang oleh benda lain.
c. Sebaiknya setiap lantai tangga darurat diberi penandaan tingkat lantai yang
jelas. d.
Sebaiknya sesegera mungkin memperbaiki kerusakan seperti hydrant halaman yang sudah tidak bisa berfungsi lagi, dan pintu darurat yang tidak dapat
dibuka.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebakaran 2.1.1 Pengertian Kebakaran