39 pengetahuan
dan keahlian dalam bidang
proteksi kebakaran
3.7 Metode Analisis Data
Proses  analisis  data  dimulai  dengan  menelaah  seluruh  data  yang diperoleh  melalui  observasi,  wawancara dan  dokumentasi  untuk  data  wawancara
dianalisis dan dideskripsikan. Untuk data observasi disesuaikan dengan  peraturan yang  ada  dan  menggunakan  rumus  tabel  tingkat  penilaian  audit  kebakaran  yang
dilakukan oleh Saptaria et. al. 2005, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tingkat Penilaian Audit Kebakaran
Nilai Kesesuaian
Keandalan
80-100 Sesuai persyaratan dan terpasang
Baik B 60-80
Terpasang  tapi  ada  sebagian  kecil  yang  tidak sesuai dengan persyaratan
Cukup baik C
60 Tidak terdapat dan tidak sesuai sama sekali
Kurang K
Universitas Sumatera Utara
40
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian  dilakukan  di  Instalasi  Gawat  Darurat  IGD  RSUP  H  Adam Malik  Medan  yang  berada  di  Jalan  Bunga  Lau  No  17  Medan  dan  merupakan
Rumah  Sakit  yang    pengelolaan  dibawah  Kementerian  Kesehatan  RI,  dan berfungsi  mulai  tanggal  17  Juni  1991,  mulai  operasional  total    21  Juli  1993
dan diresmikan oleh Presiden  Soeharto waktu itu.
4.1.1 Visi RSUP H Adam Malik
Menjadi  Rumah  Sakit  Pendidikan  dan  Pusat  Rujukan  Nasional  yang Terbaik dan Bermutu di Indonesia pada Tahun 2019
4.1.2 Misi RSUP H Adam Malik
1. Melaksanakan  pelayanan  pendidikan,  penelitian,  dan  pelatihan  dibidang
kesehatan yang paripurn, bermutu dan terjangkau 2.
Melaksanakan pengembangan kompetensi SDM secara berkesinambungan 3.
Mengampu rumah sakit jejaring dan rumah sakit di wilayah sumatera
4.1.3 Moto RSUP H Adam Malik
Mengutamakan keselamatan pasien dengan pelayanan PATEN : Pelayanan cepat
Akurat Terjangkau
Efisisen Nyaman
Universitas Sumatera Utara
41
4.1.4   Penghargaan dan Sertifikasi yang Dimiliki
1. Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit tahun 2010 : 16 Bidang Pelayanan. 2. Sertifikat Akreditasi Paripurna tahun 2015
3. Rencana Akreditasi JCI agar mutu layanan berorientasi pada standar layanan Internasional.
4.2 Klasifikasi Gedung
Berdasarkan penggunaan bangunan gedung termasuk klasifikasi bangunan kelas 9A yaitu bangunan perawatan kesehatan, gedung IGD terdiri dari 4 lantai.
4.3 Manajemen Proteksi Kebakaran 4.3.1 Prosedur Tanggap Darurat di RSUP H Adam Malik
Berdasarkan  hasi  wawancara  dengan  ketua  K3RS  mengenai  prosedur tanggap darurat yaitu :
“Ada, yang pertama jika melihat api, jangan panik, tekan tombol manual call point, telepon safety representative dengan kode “code red”, kasi tau lokasi
terjadi kebakaran, jika memungkinkan padamkan api dengan APAR, jika api tidak dapat dipadamkan evakuasi harus dilakukan dengan menggunakan jalur evakuai
yang udah ada, kemudian berkumpul di titik kumpul. Pelatihan bahaya kebakaran kami lakukan sekali dalam setahun, yang memberi pelatihan saya sendiri
bersama tim K3, kalau untuk materinya itu fire safety, kami mempraktekkan langsung cara menggunakan APAR, apa yang harus dilakukan jika terjadi
kebakaran. Untuk pemeliharaan sarana proteksinya itu dari pihak IPSRS ”.
Berdasarkan  hasil  wawancara  dengan  perwakilan  karyawan  IGD  rumah sakit yaitu mengenai prosedur tanggap darurat kebakaran, ialah:
Universitas Sumatera Utara
42 “Kalau terjadi kebakaran kami menekan tombol call point yang berwarna merah
untuk bahaya kebakaran, kemudian menelepon petugas dengan kode “code red”, ini kode untuk kebakaran, agar pasien gak panic, setelah itu petugas akan datang
ke sini, ada yang bertugas memadamkan api dengan APAR, kalau gak padam juga sesegera mungkin kami melakukan evakuasi pada pasien lewat tangga
darurat sebelah kiri atau kanan gedung, ada juga yang tugasnya nyelamatin dokumen penting, setelah itu kami berkumpul di tempat evakuasi
”. Berikut pernyataan dari kepala IPSRS mengenai inspeksi atau audit sistem
proteksi, yaitu: “Gak bisa dilakukan uji coba karna itu sifatnya gak maintenance, kalau kayak
sprinkler di uji coba airnya kluar semua dong, jadi gak bisa. Kalau buat rekaman hasil inspeksinya belum ada, tapi kalau buat APAR itu rutin setiap bulannya,
orang bagian kesling yang melakukan inspeksinya”. Berdasarkan pernyataan dari ketua K3RS dan karyawan IGD rumah sakit,
mengatakan hal yang sama tentang prosedur tanggap darurat, semua langkah yang dilakukan ketika terjadi bahaya kebakaran telah dipahami, yaitu menekan tombol
call  point,  menelfon  petugas  penanggulangan  kebakaran  di  rumah  sakit, melakukan evakuasi dan mengetahui jalur evakuasi gedung IGD.
Berikut  ini  adalah  hasil  observasi  prosedur  tanggap  darurat  dalam  upaya penanggulangan  kebakaran  di  RSUP  H  Adam  Malik  dibandingkan  dengan
Permen PU RI No.20PRTM2009.
Universitas Sumatera Utara
43
Tabel 4.1 Kesesuaian Prosedur Tanggap Darurat di IGD RSUP H Adam Malik dengan
Permen PU RI No.20PRTM2009
NO Kondisi Aktual
Elemen Sesuai
Tidak sesuai
1 Terdapat
tim perencanaan  pengaman
kebakaran Terdapat  tim  perencanaan  pengaman
kebakaran Sesuai
2 Terdapat
langkah- langkah
tindakan darurat kebakaran
Terdapat  rencana  tindakan  darurat kebakaran  fire  emergency  plan
dalam rencana
pengamanan kebakaran
Sesuai
3 Terdapat
prosedur inspeksi,  uji  coba,  dan
pemeliharaan sistem
proteksi kebakaran Terdapat  prosedur  inspeksi,  uji  coba,
dan  pemeliharaan  sistem  proteksi kebakaran
Sesuai
4 Inspeksi
tidak rutin
dilakukan Terdapat  jadwal  inspeksi,  uji  coba
dan pemeliharaan
setiap sistem
proteksi kebakaran Tidak
Sesuai
5 Terdapat  prosedur  yang
jelas yang
harus dilakukan
masing- masing
penanggung jawab  dan  pengguna
gedung Perencanaan
tindakan darurat
kebakaran  menjelaskan  dengan  rinci tentang rangkaian tindakan prosedur
yang harus
dilakukan oleh
penanggung  jawab  dan  pengguna bangunan  dalam  setiap  keadaan
darurat Sesuai
6 Terdapat  daftar  panggil
keadaan darurat
menghubungi nomor
600 yang
langsung terhubung  ke  bagian
informasi Perencanaan
tindakan darurat
kebakaran  memuat  informasi  tentang daftar
panggil keadaan
darurat emergency  call  dari  semua  personil
yang harus
dilibatkan dalam
merespon keadan darurat setiap waktu Sesuai
7 Terdapat
informasi alarm  kebakaran  dan
titik  panggil  manual, jalan
keluar, rute
evakuasi pada
perencanaan tindakan
darurat Perencanaan
tindakan darurat
kebakaran  memuat  informasi  tentang denah lantai yang berisi:
a. Alarm  kebakaran  dan  titik
panggil manual b.
Jalan keluar c.
Rute evakuasi Sesuai
8 Evakuasi
rencana pengamanan  kebakaran
melibatkan seluruh
tingkatan manajemen Evakuasi
rencana pengamanan
terhadap kebakaran
melibatkan seluruh tingkatan manajemen
Sesuai
9 Pelatihan
tanggap  Diadakan  pelatihan  tanggap  darurat  Sesuai
Universitas Sumatera Utara
44 darurat  dilakukan  sekali
dalam setahun bagi karyawan
10 Pelatihan
diarahkan pada
peran dan
tanggungjawab individu Pelatihan  karyawan  diarahkan  pada
peran dan tanggungjawab individu Sesuai
11 Pelatihan
diarahkan pada  informasi  tentang
ancaman,  bahaya  dan tindakan protektif
Pelatihan  karyawan  diarahkan  pada informasi  tentang  ancaman,  bahaya
dan tindakan protektif Sesuai
12 Pelatihan
diarahkan kepada
prosedur pemberitahuan,
peringatan dan
komunikasi Pelatihan karyawan diarahkan kepada
prosedur  pemberitahuan,  peringatan dan komunikasi
Sesuai
13 Pelatihan
karyawan diarahkan
kepada prosedur
tanggap darurat
Pelatihan karyawan diarahkan kepada prosedur tanggap darurat
Sesuai
14 Pelatihan
diarahkan kepada
prosedur evakuasi,  penampungan
dan akuntabilitas Pelatihan karyawan diarahkan kepada
prosedur  evakuasi,  penampungan  dan akuntabilitas
Sesuai
15 Pelatihan
diarahkan kepada  pemberitahuan
lokasi  tempat  peralatan yang  biasa  digunakan
dalam  keadaan  darurat dan penggunaannya
Pelatihan karyawan diarahkan kepada pemberitahuan
lokasi tempat
peralatan yang biasa digunakan dalam keadaan darurat dan penggunaannya
Sesuai
16 Pelatihan
diarahkan kepada
prosedur penghentian
darurat peralatan
Pelatihan karyawan diarahkan kepada prosedur
penghentian darurat
peralatan Sesuai
17 Dilakukannya
pengkajian rencana
pengamanan  oleh  tim K3RS
sekali dalam
sebulan Rencana
pengamanan kebakaran
dievaluasi dan dikaji sedikitnya sekali dalam sebulan
Sesuai
18 Tidak
dilakukannya audit  sistem  proteksi
yang rutin Dilakukan  audit  sistem  proteksi
kebakaran yang yang terdiri dari audit keselamatan  sekilas,  audit  awal,  dan
audit lengkap Tidak
sesuai
19 Tidak
dilakukannya audit  sistem  proteksi
yang rutin Audit  keselamatan  sekilas  dilakukan
setiap  enam  bulan  sekali  oleh  para operator teknisi yang berpengalaman
Tidak sesuai
20 Tidak
dilakukannya audit  sistem  proteksi
Audit  awal  dilakukan  setiap  satu tahun sekali
Tidak sesuai
Universitas Sumatera Utara
45 yang rutin
21 Tidak
dilakukannya audit  sistem  proteksi
yang rutin Audit  lengkap  dilakukan  setiap  lima
tahun  sekali  oleh  konsultan  ahli  yang ditunjuk
Tidak sesuai
22 Dilakukannya  pelatihan
serta sosialisasi
pentingnya proteksi
kebakaran  pada  semua penghuni gedung
Dilakukan sosialisasi
pentingnya proteksi kebakaran
Sesuai
Dari  22  persyaratan  mengenai  prosedur  tanggap  darurat  kebakaran menurut  Permen  PU  RI  No.20PRTM2009,  terdapat  17  persyaratan  yang
terpenuhi  dan  mendapat  scoring  77.  Skor  tersebut  dari  hasil  penjumlahan  data mengenai  prosedur  tanggap  darurat  yang  sesuai  dibandingkan  dengan  jumlah
keseluruhan  data.  Menurut  penilaian  berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian  audit tentang  kebakaran  yang  dilakukan  Sapatria  et.  al.  2005,  maka  dapat  ditarik
kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah cukup baik.
4.3.2 Organisasi Proteksi Kebakaran di RSUP H Adam Malik
Berdasarkan  pernyataan  dari  ketua  K3RS  mengenai  organisasi  proteksi kebakaran, yaitu:,
“Sudah, kami udah punya tim khusus penanggulangan kebakaran, susunannya itu saya sebagai ketuanya, dibawahnya sekretaris, kemudian 3 koordinator, dibawah
koordinator itu ada penanggungjawab tiap ruangannya, ada 46 orang dari 46 ruangan semuanya. Tiap-tiap lantai itu juga ada lagi tim, ada tugasnya masing-
masing sesuai warna helmnya, itu ada 4 warna helm, beda-beda tanggungjawabnya, tiap hari juga di rolling tugasnya”.
Universitas Sumatera Utara
46 Berikut ini adalah hasil observasi mengenai organisasi proteksi kebakaran
di RSUP
H Adam
Malik dibandingkan
dengan Permen
PU RI
No.20PRTM2009.
Table 4.2 Kesesuaian Organisasi Proteksi Kebakaran di RSUP H Adam Malik dengan
Permen PU RI No.20PRTM2009
NO Kondisi Aktual
Elemen Sesuai
Tidak sesuai
1 Terdapat
tim penanggulangan
kebakaran Pengelola
bangunan gedung
membentuk tim
penanggulangan kebakaran
Sesuai
2 Terdapat
tim penanggulangan
pada IGD dan masing-masing
ruang IGD Setiap unit bangunan gedung memiliki
tim penanggulangan
kebakaran masing-masing
Sesuai
3 Terdapat
penanggungjawab tim
penanggulangan kebakaran  yaitu  krua
K3RS Terdapat
penanggungjawab yang
membawahi  seluruh  pimpinan  tim penanggulangan  kebakaran  setiap  unit
bangunan gedung Sesuai
4 Terdapat  kepala  bagian
teknik pemeliharaan
pada  struktur  organisasi tim
penanggulangan kebakaran
Terdapat kepala
bagian teknik
pemeliharaan  pada  struktur  organisasi tim penanggulangan kebakaran
Sesuai
5 Terdapat  kepala  bagian
keamanan  pada  struktur organisasi
tim penanggulangan
kebakaran Terdapat  kepala  bagian  keamanan
pada struktur
organisasi tim
penanggulangan kebakaran Sesuai
6 Terdapat
operator komunikasi
Terdapat operator komunikasi Sesuai
7 Terdapat tim penyelamat
kebakaran Terdapat tim penyelamat kebakaran
Sesuai
Dari  7  pertanyaan  mengenai  organisasi  proteksi  kebakaran  menurut Permen  PU  RI  No.20PRTM2009,  semuanya  memenuhi  persyaratan,  sehingga
mendapat  scoring  100.  Skor  tersebut  dari  hasil  penjumlahan  data  mengenai
Universitas Sumatera Utara
47 organisasi  proteksi  kebakaran  yang  sesuai  dibandingkan  dengan  jumlah
keseluruhan  data.  Menurut  penilaian  berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian  audit tentang  kebakaran  yang  dilakukan  Sapatria  et.  al.  2005,  maka  dapat  ditarik
kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.
4.3.3 SDM Manajemen Penanggulangan Kebakaran
Sumber daya manusia dalam penanggulangan kebakaran di IGD RSUP H Adam  Malik  adalah  karyawan,  perawat,  petugas  keamanan,  petugas  kebersihan,
atau semua penghuni Gedung IGD. Berdasarkan hasil wawancara dari perwakilan karyawan IGD Rumah Sakit:
“Kami semua di rumah sakit ini udah pernah dikasi pelatihan, sekali dalam setahun. Kira-kira 90 karyawan rumah sakit ini udah dapat pelatihan mengenai
kebakaran, sisanya paling cuma karyawan baru yang belum dapat pelatihan. Pelatihannya kayak cara gunain APAR, gimana cara evakuasi pasien, tahapan
yang dilakukan kalau terjadi kebakaran”. Berdasarkan  pernyataan  dari  perwakilan  karyawan  IGD  Rumah  Sakit
diketahui bahwa SDM penanggulangan kebakaran sudah mempunyai pengetahuan bagaimana  prosedur  tanggap  darurat  jika  terjadi  bahaya  kebakaran,  cara
menggunakan  alat  proteksi  kebakaran  seperti  APAR  dan  menyelamatkan dokumen-dokumen penting IGD.
Berikut  ini  adalah  hasil  observasi  mengenai  sumber  daya  manusia  yang diikutsertakan dalam upaya pencegahan kebakaran di IGD RSUP H Adam Malik
dibandingkan dengan Permen PU RI No.20PRTM2009.
Universitas Sumatera Utara
48
Table 4.3 Kesesuaian Sumber Daya Manusia di RSUP H Adam Malik dengan Permen
PU RI No.20PRTM2009.
NO Kondisi Aktual
Elemen Sesuai
Tidak sesuai
1 SDM mempunyai dasar
pengetahuan, pengalaman
dan keahlian
dibidang kebakaran
Sumber daya manusia dalam manajemen penanggulangan  kebakaran  mempunyai
dasar  pengetahuan,  pengalaman  dan keahlian dibidang kebakaran
Sesuai
2 SDM mempunyai dasar
pengetahuan, pengalaman
dan keahlian
dibidang penyelamatan
Sumber daya manusia dalam manajemen penanggulangan  kebakaran  mempunyai
dasar  pengetahuan,  pengalaman  dan keahlian dibidang penyelamatan
Sesuai
3 SDM
diberikan pendidikan
dan pelatihan  sekali  dalam
setahun Diadakan  pelatihan  dan  peningkatan
kemampuan  secara  berkala  bagi  sumber daya  manusia  yang  berada  dalam
manajemen penanggulangan kebakaran Sesuai
Dari    3  persyaratan  mengenai  sumber  daya  manusia  dalam  manajemen kebakaran  menurut  Permen  PU  RI  No.20PRTM2009,  semuanya  memenuhi
persyaratan  dan  mendapat  scoring  100.  Skor  tersebut  dari  hasil  penjumlahan data mengenai prosedur tanggap darurat yang sesuai dibandingkan dengan jumlah
keseluruhan  data.  Menurut  penilaian  berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian  audit tentang  kebakaran  yang  dilakukan  Sapatria  et.  al.  2005,  maka  dapat  ditarik
kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.
Universitas Sumatera Utara
49
4.3.4  Rata-rata  Kesesuaian  Manajemen  Penanggulangan  Kebakaran  di RSUP H Adam Malik Medan
Tabel 4.4 Table 4.4 Rata-rata Kesesuaian Manajemen Penanggulangan Kebakaran di
RSUP H Adam Malik Medan
Maka berdasarkan
table 4.1
Rata-rata kesesuaian
manajemen penanggulangan kebakaran di RSUP H Adam Malik Medan yaitu 92,33 adalah
baik artinya terpasang dan memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang- undangan, meskipun ada sebagian kecil yang belum sesuai dengan peraturan.
4.4 Sistem Proteksi Aktif Kebakaran  di IGD 4.4.1 Detektor Kebakaran
Detektor  di  IGD  RSUP  H  Adam  Malik  terdapat  pada  setiap  ruangan, kecuali  toilet.  Detektor  yang  digunakan  yaitu  detektor  panas  dan  asap.  Detektor
ini  terhubung  langsung  dengan  alarm,  jika  ada  sumber  panas  atau  asap  yang berlebihan  akan  terdeteksi  oleh  detektor  maka  alarm  pun  akan  berbunyi  secara
otomatis. Berikut  ini  adalah  hasil  observasi  mengenai  detektor  kebakaran  di  RSUP
H Adam Malik dibandingkan dengan SNI 03-3985-2000.
No Manajeme penanggulangan kebakaran
Nilai Skoring
1 Prosedur tanggap darurat di RSUP H Adam Malik
77 2
Organisasi proteksi kebakaran  di RSUP H Adam Malik 100
3 Sumber daya manusia di RSUP H Adam Malik
100 Rata-rata
92,33
Universitas Sumatera Utara
50
Tabel 4.5 Kesesuaian Detektor Kebakaran di RSUP H Adam Malik dengan SNI 03-
3985-2000 NO
Kondisi Aktual Elemen
Sesuai Tidak
sesuai 1
Detektor  terpasang  di seluruh
lantai dan
ruangan Terdapat  detektor  kebakaran  yang
terpasang diseluruh ruangan Sesuai
2 Detektor
terjangkau jika
dilakukan pemeliharaan
dan pengujian
Setiap  detektor  yang  dipasang  dapat dijangkau  untuk  pemeliharaan  dan
untuk pengujian secara periodik Sesuai
3 Detektor  dipasang  di
tempat yang
aman, aman  dari  gangguan
mekanis Detektor
diproteksi terhadap
kemungkinan  rusak  karena  gangguan mekanis
Sesuai
4 Tidak
dilakukannya inspeksi,  pengujian  dan
pemeliharaan Dilakukan  inspeksi,  pengujian  dan
pemeliharaan Sesuai
5 Tidak  terdapat  rekaman
hasil inspeksi Rekaman  hasil  dari  semua  inspeksi,
pengujian  dan  pemeliharaan  harus disimpan untuk jangka waktu 5 tahun
Tidak sesuai
Dari  5  persyaratan  mengenai  detektor  kebakaran  menurut  SNI  03-3985- 2000  ,  terdapat  3  persyaratan  yang  terpenuhi  dan  mendapat  scoring  60.  Skor
tersebut  dari  hasil  penjumlahan  data  mengenai  detektor  kebakaran  yang  sesuai dibandingkan  dengan  jumlah  keseluruhan  data.  Menurut  penilaian  berdasarkan
tabel  tingkat  penilaian  audit  tentang  kebakaran  yang  dilakukan  Sapatria  et.  al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah cukup baik.
4.4.2 Alarm Kebakaran
Alarm  kebakaran  di  IGD  RSUP  H  Adam  Malik  terletak  pada  hydrant, yang terdapat di setiap lantai.
Universitas Sumatera Utara
51 Berikut  ini adalah  hasil  observasi  mengenai  alarm  kebakaran  di  RSUP  H
Adam Malik dibandingkan dengan SNI 03-3985-2000.
Table 4.6 Kesesuaiaan Alarm Kebakaran di RSUP H Adam Malik dengan SNI 03-
3985-2000 NO
Kondisi Aktual Elemen
Sesuai Tidak
sesuai 1
Terdapat alarm
kebakaran pada
tiap lantai
Terdapat alarm kebakaran Sesuai
2 Sinyal
suara alarm
kebakaran  berbeda  dari sinyal
suara yang
dipakai untuk
penggunaan lain Sinyal  suara  alarm  kebakaran  berbeda
dari  sinyal  suara  yang  dipakai  untuk penggunaan lain
Sesuai
Dari 2 persyaratan mengenai alarm kebakaran menurut SNI 03-3985-2000, semuanya  terpenuhi  dan  mendapat  scoring  100.  Skor  tersebut  dari  hasil
penjumlahan  data  mengenai  alarm  kebakaran  yang  sesuai  dibandingkan  dengan jumlah  keseluruhan  data.  Menurut  penilaian  berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian
audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.
4.4.3 Sprinkler
Dari  hasil  observasi  sprinkler  terpasang  di  setiap  lantai  IGD.  Jumlah sprinkler  di  IGD  yaitu  sebanyak  252.  Jarak  antar  sprinkler  kurang  dari  2  meter.
Jika  terjadi  kebakaran  kepala  sprinkler  akan  pecah  kemudian  sprinkler memancarkan  air.  Kepala  sprinkler  yang  pecah akan  segera  diganti  oleh  petugas
IPSRS.
Universitas Sumatera Utara
52 Berikut  ini  adalah  hasil  observasi  mengenai  sprinkler  di  RSUP  H  Adam
Malik dibandingkan dengan SNI 03-3985-2000.
Tabel 4.7 Kesesuaiaan Sprinkler di RSUP H Adam Malik dengan SNI 03-3985-2000
NO Kondisi Aktual
Elemen Sesuai
Tidak sesuai
1 Sprinkler
otomatik terpasang
di setiap
lantai dan ruangan Terpasang sprinkler otomatik
Sesuai
2 Sprinkler  tidak  diberi
ornament, cat
atau diberi pelapisan
Sprinkler  tidak  diberi  ornament,  cat atau diberi pelapisan
Sesuai
3 Air  yang  digunakan
untuk  sprinkler  bersih bebas bahan kimia
Air yang digunakan tidak mengandung bahan
kimia yang
dapat mengakibatkan korosi
Sesuai
4 Air  yang  digunakan
untuk  sprinkler  adalah air  yang  bersih,  bebas
bahan kimia Air yang digunakan tidak mengandung
serat  atau  bahan  lain  yang  dapat mengganggu bekerjanya sprinkler
Sesuai
5 Terdapat  persediaan  air
khusus  untuk  instalasi sprinkler
Setiap  sistem  sprinkler  otomatis  harus dilengkapi
dengan sekurang-
kurangnya satu
jenis sistem
penyediaan  air  yang  bekerja  secara otomatis,  bertekanan  dan  berkapasitas
cukup,  serta  dapat  diandalkan  setiap saat
Sesuai
6 Sistem  penyediaan  air
dibawah penguasaan
pemilik gedung Sistem  penyediaan  air  harus  dibawah
penguasaan pemilik gedung Sesuai
7 Terdapat
sambungan yang  dapat  digunakan
petugas pemadam
kebakaran memompakan
air kedalam
sistem sprinkler
Harus  disediakan  sebuah  sambungan yang
memungkinkan petugas
pemadam kebakaran memompakan air kedalam sistem sprinkler
Sesuai
8 Jarak  antar  sprinkler  ±
2 meter Jarak  minimum  antara  dua  kepala
sprinkler ≤ 2 m Sesuai
9 Kepala  sprinkler  tahan
korosi, tidak berkarat Kepala
sprinkler yang
terpasang merupakan kepala sprinkler yang tahan
korosi Sesuai
10 Kotak
penyimpanan  Kotak  penyimpanan  kepala  sprinkler  Sesuai
Universitas Sumatera Utara
53 kepala
sprinkler cadangan  dan  kuncinya
ditempatkan pada
ruangan ≤ 3  C cadangan  dan  kunci  kepala  sprinkler
ruangan ditempatkan di ruangan ≤ 3  C
11 Jumlah
persediaan kepala
sprinkler cad
angan ≥ 36 Jumlah  persediaan  kepala  sprinkler
cadangan ≥ 36 Sesuai
12 Sprinkler
cadangan sesuai  dengan  sprinkler
yang telah dipasang Sprinkler  cadangan  sesuai  baik  tipe
maupun  temperatur  dengan  semua sprinkler yang telah dipasang
Sesuai
13 Terdapat  kunci  khusus
sprinkler Tersedia  sebuah  kunci  khusus  untuk
sprinkler Sesuai
Dari  13  persyaratan  mengenai  sprinkler  menurut  SNI  03-3985-2000, semuanya  terpenuhi  dan  mendapat  scoring  100.  Skor  tersebut  dari  hasil
penjumlahan  data  mengenai  sprinkler  yang  sesuai  dibandingkan  dengan  jumlah keseluruhan  data.  Menurut  penilaian  berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian  audit
tentang  kebakaran  yang  dilakukan  Sapatria  et.  al.  2005,  maka  dapat  ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.
4.4.4 Alat Pemadam Api Ringan APAR
Alat  Pemadam  Api  Ringan  APAR  di  IGD  RSUP  H  Adam  Malik berjumlah  20  buah,  yang  di  letakkan  pada  dinding  di  setiap  lantai  tanpa
menggunakan boxsiap pakai dan terdapat petunjuk penggunaannya. Berat APAR di  IGD  ada  yang  3kg  dan  6kg.  Untuk  pemeriksaan  APAR  dilakukan  sebulan
sekali.  Semua  APAR  di  IGD  berwarna  mencolok  yaitu  merah  sehingga  mudah dilihat,  dan  tidak  terdapat  benda  penghalang  disekitar  APAR.  APAR  yang
digunakan  ada  dua  jenis  yaitu  powder  serbuk  kimia  kering,  di  letakkan  pada bagian  kantor-kantor  dan  jenis  karbon  dioksida  CO2  yang  di  letakkan  pada
ruang-ruang seperti ruang penyimpanan mesin, instalasi gizi dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
54 Berikut  ini  adalah  hasil  observasi  mengenai  APAR  di  RSUP  H  Adam
Malik dibandingkan dengan Permen PU RI No.20PRTM2009.
Tabel 4.8 Kesesuaian APAR di RSUP H Adam Malik dengan PerMen PU RI
No.20PRTM2009 NO
Kondisi Aktual Elemen
Sesuai Tidak
sesuai 1
Terdapat APAR
di setiap
lantai dan
ruangan Tersedia alat pemadam api ringan
Sesuai
2 Terdapat
klasifikasi APAR  jenis  powder
dan CO2 Terdapat  klasifikasi  APAR  yang
terdiri  dari  huruf  yang  menunjukkan kelas  api  dimana  alat  pemadam  api
terbukti efektif Sesuai
3 Peletakan
APAR strategis
APAR  diletakkan  ditempat  yang menyolok  mata  yang  mana  alat
tersebut  mudah  dijangkau  dan  siap dipakai
Sesuai
4 Ada  salah  satu  APAR
di  dekat  lift  terhalang oleh rollbenner
APAR tampak
jelas dan
tidak dihalangi
Tidak Sesuai
5 APAR  dipasang  kokoh
paa dinding APAR  selain  jenis  APAR  beroda
dipasang  kokoh  pada  penggantung atau  manufaktur  atau  pengikat  yang
terdaftar  dan  disetujui  untuk  tujuan tersebut
Sesuai
6 Jarak  APAR  dengan
lantai ± 30 cm Jarak antara APAR dan lantai ≥ 10 cm  Sesuai
7 Terdapat
cara penggunaan
APAR yang
dipasang pada
dinding diatas APAR Instruksi
pengoperasian harus
ditempatkan  pada  bagian  depan  dari APAR dan harus terlihat jelas
Sesuai
8 Tidak  terdapat  alamat
surat dan nomor telfon APAR  harus  mempunyai  label  yang
ditempelkan untuk
memberikan informasi nama manufaktur atau nama
agennya,  alamat  surat  dan  nomor telefon
Tidak sesuai
9 Dilakukan
inspeksi APAR setiap bulannya
APAR  diinspeksi  pada  setiap  interval waktu kira-kira 30 hari
Sesuai 10
Terdapat arsip APAR Arsip
dari semua
APAR yang
diperiksa  termasuk  tindakan  korektif yang dilakukan disimpan
Sesuai
Universitas Sumatera Utara
55 11
Pemeliharaan APAR
dilakukan tiap bulan Dilakukan
pemeliharaan terhadap
APAR pada jangka waktu ≤ 1 tahun Sesuai
12 Terdapat  kartu  inspeksi
APAR  yang  terpasang pada APAR
Setiap  APAR  mempunyai  kartu  atau label  yang  diletakkan  dengan  kokoh
yang  menunjukkan  bulan  dan  tahun dilakukannya pemeliharaan
Sesuai
13 Pada
kartu inspeksi
terdapat indifikasi
petuga Pada  label  pemeliharaan  terdapat
identifikasi petugas Sesuai
Dari  13  persyaratan  mengenai  APAR  menurut  Permen  PU  RI No.20PRTM2009,  terdapat  11  persyaratan  yang  terpenuhi  dan  mendapat
scoring  85.  Skor  tersebut  dari  hasil  penjumlahan  data  mengenai  APAR  yang sesuai  dibandingkan  dengan  jumlah  keseluruhan  data.  Menurut  penilaian
berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian  audit  tentang  kebakaran  yang  dilakukan Sapatria  et.  al.  2005,  maka  dapat  ditarik  kesimpulan  tingkat  kesesuaiannya
adalah baik.
4.4.5 Hidran
Dari hasil pengamatan terdapat hydrant halaman dan hidran gedung, yang masing-masing ditempatkan  di setiap lantai. Kotak hidran di cat merah dan tidak
terkunci.  Hidran  halaman  di  IGD  sudah  tidak  baik,  warna  hidran  juga  sudah pudar, tulisan hidran sudah tidak ada. Petunjuk penggunaan hidran terdapat pada
setiap kotak. Berikut  ini  adalah  hasil  observasi  mengenai  hidran  di  RSUP  H  Adam
Malik dibandingkan dengan SNI 03-3985-2000.
Universitas Sumatera Utara
56
Table 4.9 Kesesuaiaan Hidran di RSUP H Adam Malik dengan SNI 03-3985-2000
NO Kondisi Aktual
Elemen Sesuai
Tidak sesuai
1 Didalam lemari hydrant
hanya terdapat
peralatan hydrant
seperti selang hydrant Lemari  hidran  hanya  digunakan  untuk
menempatkan peralatan kebakaran Sesuai
2 Lemari  hydrant  di  cat
warna  merah  dengan tulisan putih
Setiap  lemari  hidran  dicat  dengan warna yang menyolok mata
Sesuai
3 Selang
dan kotak
hydrant bebas
dari hambatan
Sambungan  selang  dan  kotak  hidran tidak boleh terhalang
Sesuai
4 Slang  hydrant  tersusun
rapi pada kotak hydrant Slang  kebakaran  diletakkan  dan  siap
digunakan Sesuai
5 Terdapat
nozel di
dalam kotak hydrant Terdapat nozel
Sesuai 6
Hidran  halaman  dalam keadaan  rusak,  selang
hidran juga sudah tidak ada
Terdapat hidran halaman Tidak
Sesuai
7 Hydrant
halaman terletak  di  sepanjang
jalur akses
mobil pemadam
kebakaran, yaitu  di  depan  gedung
IGD Hidran
halaman diletakkan
disepanjang jalur
akses mobil
pemadam kebakaran Sesuai
8 Jarak  hydrant  dengan
akses  mobil  pemadam kebakaran ± 2 meter
Jarak  hidran  dengan  sepanjang  akses mobil pemadam kebakaran ≤ 50 meter
dari hidran Sesuai
9 Sudah  tidak  ada  lagi
keterangan  pada  kotak hidran,  karna  hidran
dalam keadaan rusak Hidran halaman bertekanan 3,5 bar
Tidak sesuai
Dari 9 persyaratan mengenai hidrant menurut SNI 03-3985-2000, hanya 7 yang  memenuhi  persyaratan  dan  mendapat  scoring  78.  Skor  tersebut  dari  hasil
penjumlahan  data  mengenai  hidrant  yang  sesuai  dibandingkan  dengan  jumlah keseluruhan  data.  Menurut  penilaian  berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian  audit
Universitas Sumatera Utara
57 tentang  kebakaran  yang  dilakukan  Sapatria  et.  al.  2005,  maka  dapat  ditarik
kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah cukup baik.
4.4.6 Rata-rata kesesuaian sistem proteksi aktif di IGD Tabel 4.10
Rata-rata Kesesuaian Sistem Proteksi Aktif
Maka  berdasarkan  tabel  4.10  rata-rata  kesesuaian  sarana  proteksi  aktif  di IGD RSUP H Adam Malik Medan yaitu 84,6 adalah baik artinya terpasang dan
memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4.5 Sarana Penyelamatan Jiwa di IGD 4.5.1 Pintu Darurat
Pintu darurat di IGD RSUP H Adam Malik berjumlah 5, dua di lantai 5, 1 di  lantai  4,  dan  2  di  lantai  1.  Pintu  darurat  berjenis  engsel  sisi  atau  pintu  ayun,
jenis  engsel  sisi  atau  pintu  ayun  dipilih  agar  pintu  mampu  berayun  dari  posisi manapun  sehingga  mencapai  posisi  terbuka  penuh.  Pintu  tersebut  dapat  tertutup
secara otomatis. Pintu darurat tidak pernah di kunci. Berikut  ini  adalah  hasil  observasi  mengenai  pintu  darurat  di  RSUP  H
Adam Malik dibandingkan dengan Permen PU RI No.26PRTM2008.
No Sarana Proteksi Aktif Kebakaran
Nilai Skoring
1 Alat deteksi kebakaran detektor kebakaran
60 2
Alarm kebakaran 100
3 Sprinkler
100 4
APAR 85
5 Hidrant
78 Rata-rata
84,6
Universitas Sumatera Utara
58
Table 4.11 Kesesuaiaan Pintu Darurat di RSUP H Adam Malik dengan Permen PU RI
No.26PRTM2008 NO
Kondisi Aktual Elemen
Sesuai Tidak
sesuai 1
Pintu  darurat  berjenis engsel  sisi  atau  pintu
ayun Pintu  pada  sarana  jalan  keluar  harus
berjenis engsel sisi atau pintu ayun Sesuai
2 Pintu
dipasang dan
dirancang sehingga
mampu  berayun  dari posisi  manapun  hingga
mencapai posisi terbuka penuh
Pintu  dipasang  dan  dirancang  sehingga mampu  berayun  dari  posisi  manapun
hingga mencapai posisi terbuka penuh Sesuai
3 Pintu  darurat  terhubung
langsung  ke  jalur  jalan keluar
Pintu  darurat  membuka  kearah  jalur jalan keluar
Sesuai
4 Salah  satupintu  darurat
terkunci tidak
dapat dibuka
Pintu  darurat  tidak  membutuhkan sebuah
anak kunci,
alat atau
pengetahuan khusus
atau upaya
tindakan  untuk  membukanya  dari dalam bangunan gedung
Tidak sesuai
5 Grendel  pintu  darurat
ditempatkan  90cm  dari lantai
Grendel  pintu  darurat  ditempatkan  87- 120 cm diatas lantai
Sesuai
6 Pintu
darurat tidak
dalam  kondisi  terbuka setiap saat
Pintu  darurat  tidak  dalam  kondisi terbuka setiap saat
Sesuai
7 Pintu  darurat  menutup
sendiri  atau  menutup otomatis
Pintu  darurat  menutup  sendiri  atau menutup otomatis
Sesuai
Dari  7  persyaratan  mengenai  pintu  darurat  menurut  Permen  PU  RI No.26PRTM2008, hanya 6 yang  memenuhi persyaratan dan mendapat scoring
86.  Skor  tersebut  dari  hasil  penjumlahan  data  mengenai  pintu  darurat  yang sesuai  dibandingkan  dengan    jumlah  keseluruhan  data.  Menurut  penilaian
berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian  audit  tentang  kebakaran  yang  dilakukan
Universitas Sumatera Utara
59 Sapatria  et.  al.  2005,  maka  dapat  ditarik  kesimpulan  tingkat  kesesuaiannya
adalah baik.
4.5.2 Tangga Darurat di RSUP H Adam Malik
Disetiap lantai gedung IGD memiliki tangga darurat, di sisi kiri dan kanan gedung,  tangga  darurat  tersebut  memiliki  pegangan  disalah  satu  sisinya,
permukaan  tangga  tersebut  tidak  licin,  tangga  darurat  diberi  tanda  tulisan  warna putih  dengan  warna  dasar  hijau,  tangga  darurat  bebas  dari  benda-benda  yang
menghalangi. Tangga darurat di IGD RSUP H Adam Malik memiliki sebanyak 11 bordes.
Berikut  ini  adalah  hasil  observasi  mengenai  tangga  darurat  di  RSUP  H Adam Malik dibandingkan dengan Permen PU RI No.26PRTM2008.
Table 4.12 Kesesuaiaan Tangga Darurat di RSUP H Adam Malik dengan PerMen PU
RI No.26PRTM2008 NO
Kondisi Aktual Elemen
Sesuai Tidak
sesuai 1
Terdapat tanda
pengenal Tangga
Darurat  dengan  dasar hijau  dan  warna  tulisan
putih Tangga kebakaran ini harus disediakan
dengan tanda pengenal khusus Sesuai
2 Tidak  terdapat  penanda
lantai  di  setiap  tagga darurat
Penandaan tersebut
harus menunjukkan tingkat lantai
Tidak sesuai
3 Bordes antar tangga 11
Bordes  antar  tangga  minimal  8  dan maksimal 18
Sesuai 4
Tangga kebakaran tidak dibatasi dengan dinding
Tangga kebakaran
tidak dibatasi
dengan dinding Sesuai
5 Ruang  kosng  dibawah
tangga bersih
dari barang apapun
Ruang  kosong  dibawah  tangga  tidak untuk menyimpan barang
Sesuai
6 Tangga
darurat berbentuk zigzag
Tidak  boleh  berbentuk  tangga  spiral sebagai tangga utama
Sesuai
Universitas Sumatera Utara
60 Dari  6  persyaratan  mengenai  tangga  darurat  menurut  Permen  PU  RI
No.26PRTM2008, hanya 5 yang  memenuhi persyaratan dan mendapat scoring 83.  Skor  tersebut  dari  hasil  penjumlahan  data  mengenai  tangga  darurat  yang
sesuai  dibandingkan  dengan    jumlah  keseluruhan  data.  Menurut  penilaian berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian  audit  tentang  kebakaran  yang  dilakukan
Sapatria  et.  al.  2005,  maka  dapat  ditarik  kesimpulan  tingkat  kesesuaiannya adalah baik.
4.5.3 Tempat Berhimpun IGD RSUP H Adam Malik
RSUP  H  Adam  Malik  sudah  memiliki  tempat  berhimpun  jika  terjadi kebarakan,  tempat  berhimpun  tersebut  terletak  dibeberapa  titik,  namun  dengan
perkembangan RSUP yang semakin meningkat, maka tempat berhimpun yang ada beberapa  diantaranya  sudah  dijadikan  lahan  parkir.  Untuk area  berhimpun  sudah
diberikan  keterangan  atau  papan  yang  beupa  petunjuk  bahwa  area  tersebut merupakan tempat berhimpunevakuasi. Dari hasil pengamatan tempat berhimpun
gedung  IGD  berada  di  sisi  kanan  gedung,  namun  tempat  berhimpunnya  tidak sesuai dengan jumlah penghuni dan pengunjung IGD, tetapi jika terjadi kebakaran
dapat menyelamatkan diri ke jalanan atau keluar dari rumah sakit, karena IGD ini terletak di pinggir jalan.
Berikut  ini  adalah  hasil  observasi  mengenai  tempat  berhimpun  di  IGD RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan NFPA 101.
Universitas Sumatera Utara
61
Table 4.13 Kesesuaian Tempat Berhimpun di RSUP H Adam Malik dengan NFPA 101
NO Kondisi actual
Elemen Sesuai
Tidak sesuai
1 Terdapat
tempat berhimpun
disebelah kiri gedung
Tersedia  tempat  berhimpun  setelah evakuasi
Sesuai
2 Terdapat
papan petunjuk
tempat berhimpun
Tersedia petunjuk tempat berhimpun Sesuai
3 Luas tempat berhimpun
sesuai Luas
tempat berhimpun
sesuai, minimal 0,3 morang
Sesuai
Dari  3  persyaratan  mengenai  tempat  berhimpun  menurut  NFPA  101, semuanya  terpenuhi  dan  mendapat  scoring  100.  Skor  tersebut  dari  hasil
penjumlahan data mengenai tempat berhimpun yang sesuai dibandingkan dengan jumlah  keseluruhan  data.  Menurut    penilaian  berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian
audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.
4.5.4 Petunjuk Arah Jalan Keluar
Petunjuk arah jalan keluar di RSUP H Adam Malik dipasang di sepanjang sisi  jalan  keluar  dan  pintu  keluar  serta  dipintu-pintu  darurat,  pemasangan  ini
dimaksudkan  agar  arah  jalan  keluar  dapat  terbaca  dengan  jelas  dan  penghuni gedung dapat mengetahui jalan keluar.
Berikut ini adalah hasil observasi mengenai  petunjuk arah jalan keluar di IGD  RSUP  H  Adam  Malik  dibandingkan  dengan  Permen  PU  RI
No.26PRTM2008.
Table 4.14
Universitas Sumatera Utara
62
Kesesuaian Petunjuk Arah Jalan Keluar di RSUP H Adam Malik dengan PerMen PU RI No.26PRTM2008
NO Kondisi aktual
Elemen Sesuai
Tidak sesuai
1 Terdapat
tanda petunjuk
arah jalan
keluar  dengan  tulisan, EXIT,
EVAKUASI, Tangga Darurat.
Terdapat  tanda  petunjuk  arah  pada sarana jalan keluar
Sesuai
2 Warna  dasar  petunjuk
arah hijau
dengan tulisan putih
Warna petunjuk arah nyata dan kontras berwarna hijau dan putih
Sesuai
3 Terdapat  tanda  arah
pada setiap lokasi Pada  setiap  lokasi  ditempatkan  tanda
arah Sesuai
4 Tanda
arah dapat
dibaca pada
kedua mode
pencahayaan normal dan darurat
Tanda  arah  dapat  dibaca  pada  kedua mode pencahayaan normal dan darurat
Sesuai
5 Tanda  petunjuk  arah
terbaca EXIT
yang berukuran 10 cm
Tanda  petunjuk  arah  terbaca  EXIT atau  kata  lain  yang  tepat  berukuran  ≥
10 cm Sesuai
6 Lebar  huruf  EXIT  5
cm, huruf I  1 cm Lebar  huruf  pada  kata  EXIT  ≥  5  cm,
kecuali huruf I Sesuai
7 Spasi antara huruf pada
kata EXIT 2 cm Spasi minimum antara huruf pada kata
EXIT ≥ 1 cm Sesuai
Dari  7  persyaratan  mengenai  tanda  petunjuk  arah  jalan  keluar  menurut Permen  PU  RI  No.26PRTM2008,  semuanya    memenuhi  persyaratan  dan
mendapat  scoring  100.  Skor  tersebut  dari  hasil  penjumlahan  data  mengenai tanda  petunjuk  arah  jalan  keluar  yang  sesuai  dibandingkan  dengan    jumlah
keseluruhan  data.  Menurut  penilaian  berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian  audit tentang  kebakaran  yang  dilakukan  Sapatria  et.  al.  2005,  maka  dapat  ditarik
kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.
4.5.5  Rata-rata  kesesuaian  sarana  penyelamatan  jiwa  di  RSUP  H  Adam Malik Medan
Table 4.15
Universitas Sumatera Utara
63
Rata-rata Kesesuaian Penanggulangan ebakaran di RSUP H Adam Malik Medan
Maka  berdasarkan  table  4.15  rata-rata  kesesuaian  sarana  penyelamatan jiwa di RSUP H Adam Malik Medan yaitu 92,25 adalah baik artinya terpasang
dan  memenuhi  syarat  sesuai  dengan  peraturan  perundang-undangan  meskipun beberapa elemen ada yang tidak sesuai dengan peraturan.
No Sarana Penyelamatan Jiwa
Nilai Skoring
1 Pintu Darurat
86
2 Tangga Darurat
83
3 Tempat Berhimpun
100
4 Tanda Petunjuk Arah Jalan Keluar
100 Rata-rata
92,25
Universitas Sumatera Utara
64
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Manajemen Proteksi Kebakaran
Menurut  Kepmen  PU  RI  No.11KTPS2000,  setiap  bangunan  yang mempunyai  luas  lantai  minimal  5.000  m²  wajib  menerapkan  manajemen
penanggulangan  kebakaran.  Berdasarkan  data  yang  diperoleh,  RSUP  H  Adam Malik  memiliki  luas  lebih  dari  5.000  m²  oleh  karena  itu  RSUP  H  Adam  Malik
wajib menerapkan manajemen penanggulangan kebakaran. IGD  RSUP  H  Adam  Malik  sendiri  merupakan  gedung  umum  sehingga
wajib  memilki  prosedur  tanggap  darurat.  Rumah  Sakit  H  Adam  Malik  sendiri sudah menerapkan manajemen penanggulangan kebakaran, dan sudah mempunyai
prosedur  tanggap  daruratnya  sesuai  dengan  pernyataan  dari  ketua  K3RS  dan karyawan IGD.  Hal ini sesuai dengan Kepmen PU RI No.11KTPS2000, bahwa
setiap  bangunan  gedung,  khususnya  bangunan  gedung  umum  harus  memiliki prosedur  tanggap  darurat  dalam  rangka  pencegahan  penanggulangan  kebakaran.
Prosedur tanggap darurat ini telah disosialisasikan pada semua karyawan  Rumah Sakit, terbukti dari hasil wawancara saya dengan karyawan  Rumah Sakit mereka
mengerti  apa  yang  harus  dilakukan  jika  terjadi  kebakaran.  Dari  22  persyaratan mengenai  prosedur  tanggap  darurat  kebakaran  menurut  Permen  PU  RI
No.20PRTM2009,  hanya  17  persyaratan  yang  terpenuhi,  yaitu  diantaranya sudah  terdapat  tim  perencanaan  pengaman  kebakaran,  terdapat  rencana  tindakan
darurat  kebakaran,  sudah  adanya  daftar  panggil  keadaan  darurat,  dan  telah diadakan  pelatihan  tanggap  darurat  bagi  karyawan.  Dalam  hal  inspeksi,  uji  coba
Universitas Sumatera Utara
65 dan pemeliharaan setiap sistem proteksi kebakaran tidak rutin dilakukan, menurut
kepala  IPSRS  hal  ini  karena  tidak  adanya  waktu  yang  pas  dikarenakan pengunjung  IGD  selalu  ramai  dan  juga  karena ada  beberapa  sistem  dari  proteksi
kebakaran  seperti  sprinkler  tidak  maintenance  yang  apabila  di  uji  coba  akan mengeluarkan air dan suara sehingga tidak bisa dilakukan uji coba. Inspeksi rutin
hanya  dilakukan  pada  APAR  yaitu  sekali  dalam  sebulan  yang  dilakukan  oleh petugas kesling, sedangkan untuk sistem proteksi lainnya menjadi tanggung jawab
petugas  IPSRS.  Menurut  Permen  PU  RI  No.20PRTM2009  prosedur  tanggap darurat kebakaran mencakup kegiatan audit sistem proteksi kebakaran yang harus
dilakukan  secara  berkala,  karena  sistem  proteksi  kebakaran  ini  adalah  hal  yang paling  penting  dan  utama  dalam  melindungi  pengguna  gedung  sehingga  harus
dipelihara  dengan  baik,  pengujian  sistem  dilakukan  dengan  mengambil  sampel sekurang-kurangnya  1  dari  jumlah  sistem  proteksi  tersebut,  jika  didapatkan
kerusakan atau tidak berfungsinya sampel maka sistem proteksi yang diwakilkan sampel harus diganti atau di perbaiki seluruhnya. Menurut penilaian berdasarkan
tabel  tingkat  penilaian  audit  tentang  kebakaran  yang  dilakukan  Saptaria  et.  al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya dengan  Permen PU
RI No.20PRTM2009 adalah cukup baik. Organisasi  proteksi  kebakaran  merupakan  salah  satu  komponen  dari
manajemen  proteksi  kebakaran  yang  wajib  dilaksanakan  oleh  setiap  bangunan gedung.  Berdasarkan  pernyataan  dari  ketua  K3RS,  RSUP  H  Adam  Malik
mempunyai  tim  penanggulangan  kebakaran,  dengan  susunan  ketua,  sekretaris, tiga  koordinator,  dan  46  perwakilan  penanggungjawab  tiap  ruangnya,  tiap  ruang
Universitas Sumatera Utara
66 tersebut  juga  ada  pembagian  tugas  individu  atau  jadwal  piket  setiap  harinya,
terdiri dari 4 orang di pagi hari, 4 orang di sore hari, dan 4 orang di malam hari. Pembagian tugasnya di rolling sesuai warna helm, helm merah penanggungjawab
api  yaitu  melakukan  proses  memutus  rantai  api  dengan  mengatur  aliran  oksigen, memutuskan  panel  listrik  dan  mengatur  pergerakan  APAR,  helm  biru
penanggungjawab  pasien,  helm  putih  penanggungjawab  dokumen,  dan  helm kuning  penanggungjawab  fasilitas  medis.  Dari  7  persyaratan  mengenai  prosedur
tanggap darurat kebakaran menurut Permen PU RI No.20PRTM2009, semuanya terpenuhi,  yaitu  sudah  terdapatnya  tim  penanggulangan  kebakaran,  setiap  unit
bangunan  gedung  memiliki  tim  penanggulangan  kebakaran,  yaitu  tiap  lantainya sudah  ada  penanggungjawab  masing-masingnya  jika  terjadi  bahaya  kebakaran,
terdapat  tim  penyelamat  kebakaran.  Hal  ini  sesuai  dengan  Permen  PU  RI No.20PRTM2009.
Sumber  daya  manusia  di  gedung  IGD  RSUP  H  Adam  Malik  adalah petugas  keamanan,  office  boy,  karyawan,  dan  tenaga  kesehatan.  Berdasarkan
pernyataan  dari  ketua  K3RS  sumber  daya  manusia  yang  ada  sudah  diberi pendidikan  dan  pelatihan  untuk  menghadapi  dan  menanggulangi  kejadian
kebakaran.  Pendidikan  dan  pelatihan  ini  wajib  diikuti  oleh  semua  orang  yang bekerja  di  RSUP  H  Adam  Malik,  pendidikan  dan  pelatihan  ini  diberikan  oleh
pihak K3RS sekali dalam setahun. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan yaitu fire  safety,  cara  menggunakan  APAR,  hydrant,  dan  cara  melakukan
penyelamatan.  Dari  3  persyaratan  mengenai  SDM  manajemen  penanggulangan kebakaran  menurut  Permen  PU  RI  No.20PRTM2009,  semuanya  terpenuhi,
Universitas Sumatera Utara
67 yaitu  sumber  daya  manusia  mempunyai  dasar  pengetahuan,  pengalaman  dan
keahlian  dibidang  kebakaran  dan  penyelamatan,  sumber  daya  manusia  diberi pendidikan  dan  pelatihan  secara  berkala.  Hal  ini  terbukti  dari  hasil  wawancara
dengan  karyawan  rumah  sakit,  yang  mengatakan  bahwa  mereka  telah  diberi pelatihan  mengenai  bahaya  kebakaran,  dan  mengerti  apa  yang  harus  dilakukan
jika  terjadi  kebakaran.  Menurut  Permen  PU  RI  No.20PRTM2009,  untu mencapai  hasil  kerja  yang  efektif  dan  efisien  harus  didukung  oleh  tenaga-tenaga
yang mempunyai dasar pengetahuan, pengalaman dan keahlian dibidang  proteksi kebakaran.  Menurut  penilaian  berdasarkan  tabel  tingkat  penilaian  audit  tentang
kebakaran yang dilakukan  Saptaria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat  kesesuaiannya  adalah  baik  atau  sesuai  dengan  Permen  PU  RI
No.20PRTM2009.
5.2 Sistem Proteksi Aktif Kebakaran di IGD