Metode Analisis Data Klasifikasi Gedung Manajemen Proteksi Kebakaran

39 pengetahuan dan keahlian dalam bidang proteksi kebakaran

3.7 Metode Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi untuk data wawancara dianalisis dan dideskripsikan. Untuk data observasi disesuaikan dengan peraturan yang ada dan menggunakan rumus tabel tingkat penilaian audit kebakaran yang dilakukan oleh Saptaria et. al. 2005, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1 Tingkat Penilaian Audit Kebakaran Nilai Kesesuaian Keandalan 80-100 Sesuai persyaratan dan terpasang Baik B 60-80 Terpasang tapi ada sebagian kecil yang tidak sesuai dengan persyaratan Cukup baik C 60 Tidak terdapat dan tidak sesuai sama sekali Kurang K Universitas Sumatera Utara 40 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Instalasi Gawat Darurat IGD RSUP H Adam Malik Medan yang berada di Jalan Bunga Lau No 17 Medan dan merupakan Rumah Sakit yang pengelolaan dibawah Kementerian Kesehatan RI, dan berfungsi mulai tanggal 17 Juni 1991, mulai operasional total 21 Juli 1993 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto waktu itu.

4.1.1 Visi RSUP H Adam Malik

Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Pusat Rujukan Nasional yang Terbaik dan Bermutu di Indonesia pada Tahun 2019

4.1.2 Misi RSUP H Adam Malik

1. Melaksanakan pelayanan pendidikan, penelitian, dan pelatihan dibidang kesehatan yang paripurn, bermutu dan terjangkau 2. Melaksanakan pengembangan kompetensi SDM secara berkesinambungan 3. Mengampu rumah sakit jejaring dan rumah sakit di wilayah sumatera

4.1.3 Moto RSUP H Adam Malik

Mengutamakan keselamatan pasien dengan pelayanan PATEN : Pelayanan cepat Akurat Terjangkau Efisisen Nyaman Universitas Sumatera Utara 41

4.1.4 Penghargaan dan Sertifikasi yang Dimiliki

1. Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit tahun 2010 : 16 Bidang Pelayanan. 2. Sertifikat Akreditasi Paripurna tahun 2015 3. Rencana Akreditasi JCI agar mutu layanan berorientasi pada standar layanan Internasional.

4.2 Klasifikasi Gedung

Berdasarkan penggunaan bangunan gedung termasuk klasifikasi bangunan kelas 9A yaitu bangunan perawatan kesehatan, gedung IGD terdiri dari 4 lantai. 4.3 Manajemen Proteksi Kebakaran 4.3.1 Prosedur Tanggap Darurat di RSUP H Adam Malik Berdasarkan hasi wawancara dengan ketua K3RS mengenai prosedur tanggap darurat yaitu : “Ada, yang pertama jika melihat api, jangan panik, tekan tombol manual call point, telepon safety representative dengan kode “code red”, kasi tau lokasi terjadi kebakaran, jika memungkinkan padamkan api dengan APAR, jika api tidak dapat dipadamkan evakuasi harus dilakukan dengan menggunakan jalur evakuai yang udah ada, kemudian berkumpul di titik kumpul. Pelatihan bahaya kebakaran kami lakukan sekali dalam setahun, yang memberi pelatihan saya sendiri bersama tim K3, kalau untuk materinya itu fire safety, kami mempraktekkan langsung cara menggunakan APAR, apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran. Untuk pemeliharaan sarana proteksinya itu dari pihak IPSRS ”. Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan karyawan IGD rumah sakit yaitu mengenai prosedur tanggap darurat kebakaran, ialah: Universitas Sumatera Utara 42 “Kalau terjadi kebakaran kami menekan tombol call point yang berwarna merah untuk bahaya kebakaran, kemudian menelepon petugas dengan kode “code red”, ini kode untuk kebakaran, agar pasien gak panic, setelah itu petugas akan datang ke sini, ada yang bertugas memadamkan api dengan APAR, kalau gak padam juga sesegera mungkin kami melakukan evakuasi pada pasien lewat tangga darurat sebelah kiri atau kanan gedung, ada juga yang tugasnya nyelamatin dokumen penting, setelah itu kami berkumpul di tempat evakuasi ”. Berikut pernyataan dari kepala IPSRS mengenai inspeksi atau audit sistem proteksi, yaitu: “Gak bisa dilakukan uji coba karna itu sifatnya gak maintenance, kalau kayak sprinkler di uji coba airnya kluar semua dong, jadi gak bisa. Kalau buat rekaman hasil inspeksinya belum ada, tapi kalau buat APAR itu rutin setiap bulannya, orang bagian kesling yang melakukan inspeksinya”. Berdasarkan pernyataan dari ketua K3RS dan karyawan IGD rumah sakit, mengatakan hal yang sama tentang prosedur tanggap darurat, semua langkah yang dilakukan ketika terjadi bahaya kebakaran telah dipahami, yaitu menekan tombol call point, menelfon petugas penanggulangan kebakaran di rumah sakit, melakukan evakuasi dan mengetahui jalur evakuasi gedung IGD. Berikut ini adalah hasil observasi prosedur tanggap darurat dalam upaya penanggulangan kebakaran di RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan Permen PU RI No.20PRTM2009. Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 4.1 Kesesuaian Prosedur Tanggap Darurat di IGD RSUP H Adam Malik dengan Permen PU RI No.20PRTM2009 NO Kondisi Aktual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 Terdapat tim perencanaan pengaman kebakaran Terdapat tim perencanaan pengaman kebakaran Sesuai 2 Terdapat langkah- langkah tindakan darurat kebakaran Terdapat rencana tindakan darurat kebakaran fire emergency plan dalam rencana pengamanan kebakaran Sesuai 3 Terdapat prosedur inspeksi, uji coba, dan pemeliharaan sistem proteksi kebakaran Terdapat prosedur inspeksi, uji coba, dan pemeliharaan sistem proteksi kebakaran Sesuai 4 Inspeksi tidak rutin dilakukan Terdapat jadwal inspeksi, uji coba dan pemeliharaan setiap sistem proteksi kebakaran Tidak Sesuai 5 Terdapat prosedur yang jelas yang harus dilakukan masing- masing penanggung jawab dan pengguna gedung Perencanaan tindakan darurat kebakaran menjelaskan dengan rinci tentang rangkaian tindakan prosedur yang harus dilakukan oleh penanggung jawab dan pengguna bangunan dalam setiap keadaan darurat Sesuai 6 Terdapat daftar panggil keadaan darurat menghubungi nomor 600 yang langsung terhubung ke bagian informasi Perencanaan tindakan darurat kebakaran memuat informasi tentang daftar panggil keadaan darurat emergency call dari semua personil yang harus dilibatkan dalam merespon keadan darurat setiap waktu Sesuai 7 Terdapat informasi alarm kebakaran dan titik panggil manual, jalan keluar, rute evakuasi pada perencanaan tindakan darurat Perencanaan tindakan darurat kebakaran memuat informasi tentang denah lantai yang berisi: a. Alarm kebakaran dan titik panggil manual b. Jalan keluar c. Rute evakuasi Sesuai 8 Evakuasi rencana pengamanan kebakaran melibatkan seluruh tingkatan manajemen Evakuasi rencana pengamanan terhadap kebakaran melibatkan seluruh tingkatan manajemen Sesuai 9 Pelatihan tanggap Diadakan pelatihan tanggap darurat Sesuai Universitas Sumatera Utara 44 darurat dilakukan sekali dalam setahun bagi karyawan 10 Pelatihan diarahkan pada peran dan tanggungjawab individu Pelatihan karyawan diarahkan pada peran dan tanggungjawab individu Sesuai 11 Pelatihan diarahkan pada informasi tentang ancaman, bahaya dan tindakan protektif Pelatihan karyawan diarahkan pada informasi tentang ancaman, bahaya dan tindakan protektif Sesuai 12 Pelatihan diarahkan kepada prosedur pemberitahuan, peringatan dan komunikasi Pelatihan karyawan diarahkan kepada prosedur pemberitahuan, peringatan dan komunikasi Sesuai 13 Pelatihan karyawan diarahkan kepada prosedur tanggap darurat Pelatihan karyawan diarahkan kepada prosedur tanggap darurat Sesuai 14 Pelatihan diarahkan kepada prosedur evakuasi, penampungan dan akuntabilitas Pelatihan karyawan diarahkan kepada prosedur evakuasi, penampungan dan akuntabilitas Sesuai 15 Pelatihan diarahkan kepada pemberitahuan lokasi tempat peralatan yang biasa digunakan dalam keadaan darurat dan penggunaannya Pelatihan karyawan diarahkan kepada pemberitahuan lokasi tempat peralatan yang biasa digunakan dalam keadaan darurat dan penggunaannya Sesuai 16 Pelatihan diarahkan kepada prosedur penghentian darurat peralatan Pelatihan karyawan diarahkan kepada prosedur penghentian darurat peralatan Sesuai 17 Dilakukannya pengkajian rencana pengamanan oleh tim K3RS sekali dalam sebulan Rencana pengamanan kebakaran dievaluasi dan dikaji sedikitnya sekali dalam sebulan Sesuai 18 Tidak dilakukannya audit sistem proteksi yang rutin Dilakukan audit sistem proteksi kebakaran yang yang terdiri dari audit keselamatan sekilas, audit awal, dan audit lengkap Tidak sesuai 19 Tidak dilakukannya audit sistem proteksi yang rutin Audit keselamatan sekilas dilakukan setiap enam bulan sekali oleh para operator teknisi yang berpengalaman Tidak sesuai 20 Tidak dilakukannya audit sistem proteksi Audit awal dilakukan setiap satu tahun sekali Tidak sesuai Universitas Sumatera Utara 45 yang rutin 21 Tidak dilakukannya audit sistem proteksi yang rutin Audit lengkap dilakukan setiap lima tahun sekali oleh konsultan ahli yang ditunjuk Tidak sesuai 22 Dilakukannya pelatihan serta sosialisasi pentingnya proteksi kebakaran pada semua penghuni gedung Dilakukan sosialisasi pentingnya proteksi kebakaran Sesuai Dari 22 persyaratan mengenai prosedur tanggap darurat kebakaran menurut Permen PU RI No.20PRTM2009, terdapat 17 persyaratan yang terpenuhi dan mendapat scoring 77. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai prosedur tanggap darurat yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah cukup baik.

4.3.2 Organisasi Proteksi Kebakaran di RSUP H Adam Malik

Berdasarkan pernyataan dari ketua K3RS mengenai organisasi proteksi kebakaran, yaitu:, “Sudah, kami udah punya tim khusus penanggulangan kebakaran, susunannya itu saya sebagai ketuanya, dibawahnya sekretaris, kemudian 3 koordinator, dibawah koordinator itu ada penanggungjawab tiap ruangannya, ada 46 orang dari 46 ruangan semuanya. Tiap-tiap lantai itu juga ada lagi tim, ada tugasnya masing- masing sesuai warna helmnya, itu ada 4 warna helm, beda-beda tanggungjawabnya, tiap hari juga di rolling tugasnya”. Universitas Sumatera Utara 46 Berikut ini adalah hasil observasi mengenai organisasi proteksi kebakaran di RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan Permen PU RI No.20PRTM2009. Table 4.2 Kesesuaian Organisasi Proteksi Kebakaran di RSUP H Adam Malik dengan Permen PU RI No.20PRTM2009 NO Kondisi Aktual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 Terdapat tim penanggulangan kebakaran Pengelola bangunan gedung membentuk tim penanggulangan kebakaran Sesuai 2 Terdapat tim penanggulangan pada IGD dan masing-masing ruang IGD Setiap unit bangunan gedung memiliki tim penanggulangan kebakaran masing-masing Sesuai 3 Terdapat penanggungjawab tim penanggulangan kebakaran yaitu krua K3RS Terdapat penanggungjawab yang membawahi seluruh pimpinan tim penanggulangan kebakaran setiap unit bangunan gedung Sesuai 4 Terdapat kepala bagian teknik pemeliharaan pada struktur organisasi tim penanggulangan kebakaran Terdapat kepala bagian teknik pemeliharaan pada struktur organisasi tim penanggulangan kebakaran Sesuai 5 Terdapat kepala bagian keamanan pada struktur organisasi tim penanggulangan kebakaran Terdapat kepala bagian keamanan pada struktur organisasi tim penanggulangan kebakaran Sesuai 6 Terdapat operator komunikasi Terdapat operator komunikasi Sesuai 7 Terdapat tim penyelamat kebakaran Terdapat tim penyelamat kebakaran Sesuai Dari 7 pertanyaan mengenai organisasi proteksi kebakaran menurut Permen PU RI No.20PRTM2009, semuanya memenuhi persyaratan, sehingga mendapat scoring 100. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai Universitas Sumatera Utara 47 organisasi proteksi kebakaran yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.

4.3.3 SDM Manajemen Penanggulangan Kebakaran

Sumber daya manusia dalam penanggulangan kebakaran di IGD RSUP H Adam Malik adalah karyawan, perawat, petugas keamanan, petugas kebersihan, atau semua penghuni Gedung IGD. Berdasarkan hasil wawancara dari perwakilan karyawan IGD Rumah Sakit: “Kami semua di rumah sakit ini udah pernah dikasi pelatihan, sekali dalam setahun. Kira-kira 90 karyawan rumah sakit ini udah dapat pelatihan mengenai kebakaran, sisanya paling cuma karyawan baru yang belum dapat pelatihan. Pelatihannya kayak cara gunain APAR, gimana cara evakuasi pasien, tahapan yang dilakukan kalau terjadi kebakaran”. Berdasarkan pernyataan dari perwakilan karyawan IGD Rumah Sakit diketahui bahwa SDM penanggulangan kebakaran sudah mempunyai pengetahuan bagaimana prosedur tanggap darurat jika terjadi bahaya kebakaran, cara menggunakan alat proteksi kebakaran seperti APAR dan menyelamatkan dokumen-dokumen penting IGD. Berikut ini adalah hasil observasi mengenai sumber daya manusia yang diikutsertakan dalam upaya pencegahan kebakaran di IGD RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan Permen PU RI No.20PRTM2009. Universitas Sumatera Utara 48 Table 4.3 Kesesuaian Sumber Daya Manusia di RSUP H Adam Malik dengan Permen PU RI No.20PRTM2009. NO Kondisi Aktual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 SDM mempunyai dasar pengetahuan, pengalaman dan keahlian dibidang kebakaran Sumber daya manusia dalam manajemen penanggulangan kebakaran mempunyai dasar pengetahuan, pengalaman dan keahlian dibidang kebakaran Sesuai 2 SDM mempunyai dasar pengetahuan, pengalaman dan keahlian dibidang penyelamatan Sumber daya manusia dalam manajemen penanggulangan kebakaran mempunyai dasar pengetahuan, pengalaman dan keahlian dibidang penyelamatan Sesuai 3 SDM diberikan pendidikan dan pelatihan sekali dalam setahun Diadakan pelatihan dan peningkatan kemampuan secara berkala bagi sumber daya manusia yang berada dalam manajemen penanggulangan kebakaran Sesuai Dari 3 persyaratan mengenai sumber daya manusia dalam manajemen kebakaran menurut Permen PU RI No.20PRTM2009, semuanya memenuhi persyaratan dan mendapat scoring 100. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai prosedur tanggap darurat yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik. Universitas Sumatera Utara 49

4.3.4 Rata-rata Kesesuaian Manajemen Penanggulangan Kebakaran di RSUP H Adam Malik Medan

Tabel 4.4 Table 4.4 Rata-rata Kesesuaian Manajemen Penanggulangan Kebakaran di RSUP H Adam Malik Medan Maka berdasarkan table 4.1 Rata-rata kesesuaian manajemen penanggulangan kebakaran di RSUP H Adam Malik Medan yaitu 92,33 adalah baik artinya terpasang dan memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang- undangan, meskipun ada sebagian kecil yang belum sesuai dengan peraturan. 4.4 Sistem Proteksi Aktif Kebakaran di IGD 4.4.1 Detektor Kebakaran Detektor di IGD RSUP H Adam Malik terdapat pada setiap ruangan, kecuali toilet. Detektor yang digunakan yaitu detektor panas dan asap. Detektor ini terhubung langsung dengan alarm, jika ada sumber panas atau asap yang berlebihan akan terdeteksi oleh detektor maka alarm pun akan berbunyi secara otomatis. Berikut ini adalah hasil observasi mengenai detektor kebakaran di RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan SNI 03-3985-2000. No Manajeme penanggulangan kebakaran Nilai Skoring 1 Prosedur tanggap darurat di RSUP H Adam Malik 77 2 Organisasi proteksi kebakaran di RSUP H Adam Malik 100 3 Sumber daya manusia di RSUP H Adam Malik 100 Rata-rata 92,33 Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 4.5 Kesesuaian Detektor Kebakaran di RSUP H Adam Malik dengan SNI 03- 3985-2000 NO Kondisi Aktual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 Detektor terpasang di seluruh lantai dan ruangan Terdapat detektor kebakaran yang terpasang diseluruh ruangan Sesuai 2 Detektor terjangkau jika dilakukan pemeliharaan dan pengujian Setiap detektor yang dipasang dapat dijangkau untuk pemeliharaan dan untuk pengujian secara periodik Sesuai 3 Detektor dipasang di tempat yang aman, aman dari gangguan mekanis Detektor diproteksi terhadap kemungkinan rusak karena gangguan mekanis Sesuai 4 Tidak dilakukannya inspeksi, pengujian dan pemeliharaan Dilakukan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan Sesuai 5 Tidak terdapat rekaman hasil inspeksi Rekaman hasil dari semua inspeksi, pengujian dan pemeliharaan harus disimpan untuk jangka waktu 5 tahun Tidak sesuai Dari 5 persyaratan mengenai detektor kebakaran menurut SNI 03-3985- 2000 , terdapat 3 persyaratan yang terpenuhi dan mendapat scoring 60. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai detektor kebakaran yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah cukup baik.

4.4.2 Alarm Kebakaran

Alarm kebakaran di IGD RSUP H Adam Malik terletak pada hydrant, yang terdapat di setiap lantai. Universitas Sumatera Utara 51 Berikut ini adalah hasil observasi mengenai alarm kebakaran di RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan SNI 03-3985-2000. Table 4.6 Kesesuaiaan Alarm Kebakaran di RSUP H Adam Malik dengan SNI 03- 3985-2000 NO Kondisi Aktual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 Terdapat alarm kebakaran pada tiap lantai Terdapat alarm kebakaran Sesuai 2 Sinyal suara alarm kebakaran berbeda dari sinyal suara yang dipakai untuk penggunaan lain Sinyal suara alarm kebakaran berbeda dari sinyal suara yang dipakai untuk penggunaan lain Sesuai Dari 2 persyaratan mengenai alarm kebakaran menurut SNI 03-3985-2000, semuanya terpenuhi dan mendapat scoring 100. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai alarm kebakaran yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.

4.4.3 Sprinkler

Dari hasil observasi sprinkler terpasang di setiap lantai IGD. Jumlah sprinkler di IGD yaitu sebanyak 252. Jarak antar sprinkler kurang dari 2 meter. Jika terjadi kebakaran kepala sprinkler akan pecah kemudian sprinkler memancarkan air. Kepala sprinkler yang pecah akan segera diganti oleh petugas IPSRS. Universitas Sumatera Utara 52 Berikut ini adalah hasil observasi mengenai sprinkler di RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan SNI 03-3985-2000. Tabel 4.7 Kesesuaiaan Sprinkler di RSUP H Adam Malik dengan SNI 03-3985-2000 NO Kondisi Aktual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 Sprinkler otomatik terpasang di setiap lantai dan ruangan Terpasang sprinkler otomatik Sesuai 2 Sprinkler tidak diberi ornament, cat atau diberi pelapisan Sprinkler tidak diberi ornament, cat atau diberi pelapisan Sesuai 3 Air yang digunakan untuk sprinkler bersih bebas bahan kimia Air yang digunakan tidak mengandung bahan kimia yang dapat mengakibatkan korosi Sesuai 4 Air yang digunakan untuk sprinkler adalah air yang bersih, bebas bahan kimia Air yang digunakan tidak mengandung serat atau bahan lain yang dapat mengganggu bekerjanya sprinkler Sesuai 5 Terdapat persediaan air khusus untuk instalasi sprinkler Setiap sistem sprinkler otomatis harus dilengkapi dengan sekurang- kurangnya satu jenis sistem penyediaan air yang bekerja secara otomatis, bertekanan dan berkapasitas cukup, serta dapat diandalkan setiap saat Sesuai 6 Sistem penyediaan air dibawah penguasaan pemilik gedung Sistem penyediaan air harus dibawah penguasaan pemilik gedung Sesuai 7 Terdapat sambungan yang dapat digunakan petugas pemadam kebakaran memompakan air kedalam sistem sprinkler Harus disediakan sebuah sambungan yang memungkinkan petugas pemadam kebakaran memompakan air kedalam sistem sprinkler Sesuai 8 Jarak antar sprinkler ± 2 meter Jarak minimum antara dua kepala sprinkler ≤ 2 m Sesuai 9 Kepala sprinkler tahan korosi, tidak berkarat Kepala sprinkler yang terpasang merupakan kepala sprinkler yang tahan korosi Sesuai 10 Kotak penyimpanan Kotak penyimpanan kepala sprinkler Sesuai Universitas Sumatera Utara 53 kepala sprinkler cadangan dan kuncinya ditempatkan pada ruangan ≤ 3 C cadangan dan kunci kepala sprinkler ruangan ditempatkan di ruangan ≤ 3 C 11 Jumlah persediaan kepala sprinkler cad angan ≥ 36 Jumlah persediaan kepala sprinkler cadangan ≥ 36 Sesuai 12 Sprinkler cadangan sesuai dengan sprinkler yang telah dipasang Sprinkler cadangan sesuai baik tipe maupun temperatur dengan semua sprinkler yang telah dipasang Sesuai 13 Terdapat kunci khusus sprinkler Tersedia sebuah kunci khusus untuk sprinkler Sesuai Dari 13 persyaratan mengenai sprinkler menurut SNI 03-3985-2000, semuanya terpenuhi dan mendapat scoring 100. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai sprinkler yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.

4.4.4 Alat Pemadam Api Ringan APAR

Alat Pemadam Api Ringan APAR di IGD RSUP H Adam Malik berjumlah 20 buah, yang di letakkan pada dinding di setiap lantai tanpa menggunakan boxsiap pakai dan terdapat petunjuk penggunaannya. Berat APAR di IGD ada yang 3kg dan 6kg. Untuk pemeriksaan APAR dilakukan sebulan sekali. Semua APAR di IGD berwarna mencolok yaitu merah sehingga mudah dilihat, dan tidak terdapat benda penghalang disekitar APAR. APAR yang digunakan ada dua jenis yaitu powder serbuk kimia kering, di letakkan pada bagian kantor-kantor dan jenis karbon dioksida CO2 yang di letakkan pada ruang-ruang seperti ruang penyimpanan mesin, instalasi gizi dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 54 Berikut ini adalah hasil observasi mengenai APAR di RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan Permen PU RI No.20PRTM2009. Tabel 4.8 Kesesuaian APAR di RSUP H Adam Malik dengan PerMen PU RI No.20PRTM2009 NO Kondisi Aktual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 Terdapat APAR di setiap lantai dan ruangan Tersedia alat pemadam api ringan Sesuai 2 Terdapat klasifikasi APAR jenis powder dan CO2 Terdapat klasifikasi APAR yang terdiri dari huruf yang menunjukkan kelas api dimana alat pemadam api terbukti efektif Sesuai 3 Peletakan APAR strategis APAR diletakkan ditempat yang menyolok mata yang mana alat tersebut mudah dijangkau dan siap dipakai Sesuai 4 Ada salah satu APAR di dekat lift terhalang oleh rollbenner APAR tampak jelas dan tidak dihalangi Tidak Sesuai 5 APAR dipasang kokoh paa dinding APAR selain jenis APAR beroda dipasang kokoh pada penggantung atau manufaktur atau pengikat yang terdaftar dan disetujui untuk tujuan tersebut Sesuai 6 Jarak APAR dengan lantai ± 30 cm Jarak antara APAR dan lantai ≥ 10 cm Sesuai 7 Terdapat cara penggunaan APAR yang dipasang pada dinding diatas APAR Instruksi pengoperasian harus ditempatkan pada bagian depan dari APAR dan harus terlihat jelas Sesuai 8 Tidak terdapat alamat surat dan nomor telfon APAR harus mempunyai label yang ditempelkan untuk memberikan informasi nama manufaktur atau nama agennya, alamat surat dan nomor telefon Tidak sesuai 9 Dilakukan inspeksi APAR setiap bulannya APAR diinspeksi pada setiap interval waktu kira-kira 30 hari Sesuai 10 Terdapat arsip APAR Arsip dari semua APAR yang diperiksa termasuk tindakan korektif yang dilakukan disimpan Sesuai Universitas Sumatera Utara 55 11 Pemeliharaan APAR dilakukan tiap bulan Dilakukan pemeliharaan terhadap APAR pada jangka waktu ≤ 1 tahun Sesuai 12 Terdapat kartu inspeksi APAR yang terpasang pada APAR Setiap APAR mempunyai kartu atau label yang diletakkan dengan kokoh yang menunjukkan bulan dan tahun dilakukannya pemeliharaan Sesuai 13 Pada kartu inspeksi terdapat indifikasi petuga Pada label pemeliharaan terdapat identifikasi petugas Sesuai Dari 13 persyaratan mengenai APAR menurut Permen PU RI No.20PRTM2009, terdapat 11 persyaratan yang terpenuhi dan mendapat scoring 85. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai APAR yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.

4.4.5 Hidran

Dari hasil pengamatan terdapat hydrant halaman dan hidran gedung, yang masing-masing ditempatkan di setiap lantai. Kotak hidran di cat merah dan tidak terkunci. Hidran halaman di IGD sudah tidak baik, warna hidran juga sudah pudar, tulisan hidran sudah tidak ada. Petunjuk penggunaan hidran terdapat pada setiap kotak. Berikut ini adalah hasil observasi mengenai hidran di RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan SNI 03-3985-2000. Universitas Sumatera Utara 56 Table 4.9 Kesesuaiaan Hidran di RSUP H Adam Malik dengan SNI 03-3985-2000 NO Kondisi Aktual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 Didalam lemari hydrant hanya terdapat peralatan hydrant seperti selang hydrant Lemari hidran hanya digunakan untuk menempatkan peralatan kebakaran Sesuai 2 Lemari hydrant di cat warna merah dengan tulisan putih Setiap lemari hidran dicat dengan warna yang menyolok mata Sesuai 3 Selang dan kotak hydrant bebas dari hambatan Sambungan selang dan kotak hidran tidak boleh terhalang Sesuai 4 Slang hydrant tersusun rapi pada kotak hydrant Slang kebakaran diletakkan dan siap digunakan Sesuai 5 Terdapat nozel di dalam kotak hydrant Terdapat nozel Sesuai 6 Hidran halaman dalam keadaan rusak, selang hidran juga sudah tidak ada Terdapat hidran halaman Tidak Sesuai 7 Hydrant halaman terletak di sepanjang jalur akses mobil pemadam kebakaran, yaitu di depan gedung IGD Hidran halaman diletakkan disepanjang jalur akses mobil pemadam kebakaran Sesuai 8 Jarak hydrant dengan akses mobil pemadam kebakaran ± 2 meter Jarak hidran dengan sepanjang akses mobil pemadam kebakaran ≤ 50 meter dari hidran Sesuai 9 Sudah tidak ada lagi keterangan pada kotak hidran, karna hidran dalam keadaan rusak Hidran halaman bertekanan 3,5 bar Tidak sesuai Dari 9 persyaratan mengenai hidrant menurut SNI 03-3985-2000, hanya 7 yang memenuhi persyaratan dan mendapat scoring 78. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai hidrant yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit Universitas Sumatera Utara 57 tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah cukup baik.

4.4.6 Rata-rata kesesuaian sistem proteksi aktif di IGD Tabel 4.10

Rata-rata Kesesuaian Sistem Proteksi Aktif Maka berdasarkan tabel 4.10 rata-rata kesesuaian sarana proteksi aktif di IGD RSUP H Adam Malik Medan yaitu 84,6 adalah baik artinya terpasang dan memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 4.5 Sarana Penyelamatan Jiwa di IGD 4.5.1 Pintu Darurat Pintu darurat di IGD RSUP H Adam Malik berjumlah 5, dua di lantai 5, 1 di lantai 4, dan 2 di lantai 1. Pintu darurat berjenis engsel sisi atau pintu ayun, jenis engsel sisi atau pintu ayun dipilih agar pintu mampu berayun dari posisi manapun sehingga mencapai posisi terbuka penuh. Pintu tersebut dapat tertutup secara otomatis. Pintu darurat tidak pernah di kunci. Berikut ini adalah hasil observasi mengenai pintu darurat di RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan Permen PU RI No.26PRTM2008. No Sarana Proteksi Aktif Kebakaran Nilai Skoring 1 Alat deteksi kebakaran detektor kebakaran 60 2 Alarm kebakaran 100 3 Sprinkler 100 4 APAR 85 5 Hidrant 78 Rata-rata 84,6 Universitas Sumatera Utara 58 Table 4.11 Kesesuaiaan Pintu Darurat di RSUP H Adam Malik dengan Permen PU RI No.26PRTM2008 NO Kondisi Aktual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 Pintu darurat berjenis engsel sisi atau pintu ayun Pintu pada sarana jalan keluar harus berjenis engsel sisi atau pintu ayun Sesuai 2 Pintu dipasang dan dirancang sehingga mampu berayun dari posisi manapun hingga mencapai posisi terbuka penuh Pintu dipasang dan dirancang sehingga mampu berayun dari posisi manapun hingga mencapai posisi terbuka penuh Sesuai 3 Pintu darurat terhubung langsung ke jalur jalan keluar Pintu darurat membuka kearah jalur jalan keluar Sesuai 4 Salah satupintu darurat terkunci tidak dapat dibuka Pintu darurat tidak membutuhkan sebuah anak kunci, alat atau pengetahuan khusus atau upaya tindakan untuk membukanya dari dalam bangunan gedung Tidak sesuai 5 Grendel pintu darurat ditempatkan 90cm dari lantai Grendel pintu darurat ditempatkan 87- 120 cm diatas lantai Sesuai 6 Pintu darurat tidak dalam kondisi terbuka setiap saat Pintu darurat tidak dalam kondisi terbuka setiap saat Sesuai 7 Pintu darurat menutup sendiri atau menutup otomatis Pintu darurat menutup sendiri atau menutup otomatis Sesuai Dari 7 persyaratan mengenai pintu darurat menurut Permen PU RI No.26PRTM2008, hanya 6 yang memenuhi persyaratan dan mendapat scoring 86. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai pintu darurat yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Universitas Sumatera Utara 59 Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.

4.5.2 Tangga Darurat di RSUP H Adam Malik

Disetiap lantai gedung IGD memiliki tangga darurat, di sisi kiri dan kanan gedung, tangga darurat tersebut memiliki pegangan disalah satu sisinya, permukaan tangga tersebut tidak licin, tangga darurat diberi tanda tulisan warna putih dengan warna dasar hijau, tangga darurat bebas dari benda-benda yang menghalangi. Tangga darurat di IGD RSUP H Adam Malik memiliki sebanyak 11 bordes. Berikut ini adalah hasil observasi mengenai tangga darurat di RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan Permen PU RI No.26PRTM2008. Table 4.12 Kesesuaiaan Tangga Darurat di RSUP H Adam Malik dengan PerMen PU RI No.26PRTM2008 NO Kondisi Aktual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 Terdapat tanda pengenal Tangga Darurat dengan dasar hijau dan warna tulisan putih Tangga kebakaran ini harus disediakan dengan tanda pengenal khusus Sesuai 2 Tidak terdapat penanda lantai di setiap tagga darurat Penandaan tersebut harus menunjukkan tingkat lantai Tidak sesuai 3 Bordes antar tangga 11 Bordes antar tangga minimal 8 dan maksimal 18 Sesuai 4 Tangga kebakaran tidak dibatasi dengan dinding Tangga kebakaran tidak dibatasi dengan dinding Sesuai 5 Ruang kosng dibawah tangga bersih dari barang apapun Ruang kosong dibawah tangga tidak untuk menyimpan barang Sesuai 6 Tangga darurat berbentuk zigzag Tidak boleh berbentuk tangga spiral sebagai tangga utama Sesuai Universitas Sumatera Utara 60 Dari 6 persyaratan mengenai tangga darurat menurut Permen PU RI No.26PRTM2008, hanya 5 yang memenuhi persyaratan dan mendapat scoring 83. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai tangga darurat yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.

4.5.3 Tempat Berhimpun IGD RSUP H Adam Malik

RSUP H Adam Malik sudah memiliki tempat berhimpun jika terjadi kebarakan, tempat berhimpun tersebut terletak dibeberapa titik, namun dengan perkembangan RSUP yang semakin meningkat, maka tempat berhimpun yang ada beberapa diantaranya sudah dijadikan lahan parkir. Untuk area berhimpun sudah diberikan keterangan atau papan yang beupa petunjuk bahwa area tersebut merupakan tempat berhimpunevakuasi. Dari hasil pengamatan tempat berhimpun gedung IGD berada di sisi kanan gedung, namun tempat berhimpunnya tidak sesuai dengan jumlah penghuni dan pengunjung IGD, tetapi jika terjadi kebakaran dapat menyelamatkan diri ke jalanan atau keluar dari rumah sakit, karena IGD ini terletak di pinggir jalan. Berikut ini adalah hasil observasi mengenai tempat berhimpun di IGD RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan NFPA 101. Universitas Sumatera Utara 61 Table 4.13 Kesesuaian Tempat Berhimpun di RSUP H Adam Malik dengan NFPA 101 NO Kondisi actual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 Terdapat tempat berhimpun disebelah kiri gedung Tersedia tempat berhimpun setelah evakuasi Sesuai 2 Terdapat papan petunjuk tempat berhimpun Tersedia petunjuk tempat berhimpun Sesuai 3 Luas tempat berhimpun sesuai Luas tempat berhimpun sesuai, minimal 0,3 morang Sesuai Dari 3 persyaratan mengenai tempat berhimpun menurut NFPA 101, semuanya terpenuhi dan mendapat scoring 100. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai tempat berhimpun yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.

4.5.4 Petunjuk Arah Jalan Keluar

Petunjuk arah jalan keluar di RSUP H Adam Malik dipasang di sepanjang sisi jalan keluar dan pintu keluar serta dipintu-pintu darurat, pemasangan ini dimaksudkan agar arah jalan keluar dapat terbaca dengan jelas dan penghuni gedung dapat mengetahui jalan keluar. Berikut ini adalah hasil observasi mengenai petunjuk arah jalan keluar di IGD RSUP H Adam Malik dibandingkan dengan Permen PU RI No.26PRTM2008. Table 4.14 Universitas Sumatera Utara 62 Kesesuaian Petunjuk Arah Jalan Keluar di RSUP H Adam Malik dengan PerMen PU RI No.26PRTM2008 NO Kondisi aktual Elemen Sesuai Tidak sesuai 1 Terdapat tanda petunjuk arah jalan keluar dengan tulisan, EXIT, EVAKUASI, Tangga Darurat. Terdapat tanda petunjuk arah pada sarana jalan keluar Sesuai 2 Warna dasar petunjuk arah hijau dengan tulisan putih Warna petunjuk arah nyata dan kontras berwarna hijau dan putih Sesuai 3 Terdapat tanda arah pada setiap lokasi Pada setiap lokasi ditempatkan tanda arah Sesuai 4 Tanda arah dapat dibaca pada kedua mode pencahayaan normal dan darurat Tanda arah dapat dibaca pada kedua mode pencahayaan normal dan darurat Sesuai 5 Tanda petunjuk arah terbaca EXIT yang berukuran 10 cm Tanda petunjuk arah terbaca EXIT atau kata lain yang tepat berukuran ≥ 10 cm Sesuai 6 Lebar huruf EXIT 5 cm, huruf I 1 cm Lebar huruf pada kata EXIT ≥ 5 cm, kecuali huruf I Sesuai 7 Spasi antara huruf pada kata EXIT 2 cm Spasi minimum antara huruf pada kata EXIT ≥ 1 cm Sesuai Dari 7 persyaratan mengenai tanda petunjuk arah jalan keluar menurut Permen PU RI No.26PRTM2008, semuanya memenuhi persyaratan dan mendapat scoring 100. Skor tersebut dari hasil penjumlahan data mengenai tanda petunjuk arah jalan keluar yang sesuai dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Sapatria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik.

4.5.5 Rata-rata kesesuaian sarana penyelamatan jiwa di RSUP H Adam Malik Medan

Table 4.15 Universitas Sumatera Utara 63 Rata-rata Kesesuaian Penanggulangan ebakaran di RSUP H Adam Malik Medan Maka berdasarkan table 4.15 rata-rata kesesuaian sarana penyelamatan jiwa di RSUP H Adam Malik Medan yaitu 92,25 adalah baik artinya terpasang dan memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan meskipun beberapa elemen ada yang tidak sesuai dengan peraturan. No Sarana Penyelamatan Jiwa Nilai Skoring 1 Pintu Darurat 86 2 Tangga Darurat 83 3 Tempat Berhimpun 100 4 Tanda Petunjuk Arah Jalan Keluar 100 Rata-rata 92,25 Universitas Sumatera Utara 64 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Manajemen Proteksi Kebakaran

Menurut Kepmen PU RI No.11KTPS2000, setiap bangunan yang mempunyai luas lantai minimal 5.000 m² wajib menerapkan manajemen penanggulangan kebakaran. Berdasarkan data yang diperoleh, RSUP H Adam Malik memiliki luas lebih dari 5.000 m² oleh karena itu RSUP H Adam Malik wajib menerapkan manajemen penanggulangan kebakaran. IGD RSUP H Adam Malik sendiri merupakan gedung umum sehingga wajib memilki prosedur tanggap darurat. Rumah Sakit H Adam Malik sendiri sudah menerapkan manajemen penanggulangan kebakaran, dan sudah mempunyai prosedur tanggap daruratnya sesuai dengan pernyataan dari ketua K3RS dan karyawan IGD. Hal ini sesuai dengan Kepmen PU RI No.11KTPS2000, bahwa setiap bangunan gedung, khususnya bangunan gedung umum harus memiliki prosedur tanggap darurat dalam rangka pencegahan penanggulangan kebakaran. Prosedur tanggap darurat ini telah disosialisasikan pada semua karyawan Rumah Sakit, terbukti dari hasil wawancara saya dengan karyawan Rumah Sakit mereka mengerti apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran. Dari 22 persyaratan mengenai prosedur tanggap darurat kebakaran menurut Permen PU RI No.20PRTM2009, hanya 17 persyaratan yang terpenuhi, yaitu diantaranya sudah terdapat tim perencanaan pengaman kebakaran, terdapat rencana tindakan darurat kebakaran, sudah adanya daftar panggil keadaan darurat, dan telah diadakan pelatihan tanggap darurat bagi karyawan. Dalam hal inspeksi, uji coba Universitas Sumatera Utara 65 dan pemeliharaan setiap sistem proteksi kebakaran tidak rutin dilakukan, menurut kepala IPSRS hal ini karena tidak adanya waktu yang pas dikarenakan pengunjung IGD selalu ramai dan juga karena ada beberapa sistem dari proteksi kebakaran seperti sprinkler tidak maintenance yang apabila di uji coba akan mengeluarkan air dan suara sehingga tidak bisa dilakukan uji coba. Inspeksi rutin hanya dilakukan pada APAR yaitu sekali dalam sebulan yang dilakukan oleh petugas kesling, sedangkan untuk sistem proteksi lainnya menjadi tanggung jawab petugas IPSRS. Menurut Permen PU RI No.20PRTM2009 prosedur tanggap darurat kebakaran mencakup kegiatan audit sistem proteksi kebakaran yang harus dilakukan secara berkala, karena sistem proteksi kebakaran ini adalah hal yang paling penting dan utama dalam melindungi pengguna gedung sehingga harus dipelihara dengan baik, pengujian sistem dilakukan dengan mengambil sampel sekurang-kurangnya 1 dari jumlah sistem proteksi tersebut, jika didapatkan kerusakan atau tidak berfungsinya sampel maka sistem proteksi yang diwakilkan sampel harus diganti atau di perbaiki seluruhnya. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Saptaria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya dengan Permen PU RI No.20PRTM2009 adalah cukup baik. Organisasi proteksi kebakaran merupakan salah satu komponen dari manajemen proteksi kebakaran yang wajib dilaksanakan oleh setiap bangunan gedung. Berdasarkan pernyataan dari ketua K3RS, RSUP H Adam Malik mempunyai tim penanggulangan kebakaran, dengan susunan ketua, sekretaris, tiga koordinator, dan 46 perwakilan penanggungjawab tiap ruangnya, tiap ruang Universitas Sumatera Utara 66 tersebut juga ada pembagian tugas individu atau jadwal piket setiap harinya, terdiri dari 4 orang di pagi hari, 4 orang di sore hari, dan 4 orang di malam hari. Pembagian tugasnya di rolling sesuai warna helm, helm merah penanggungjawab api yaitu melakukan proses memutus rantai api dengan mengatur aliran oksigen, memutuskan panel listrik dan mengatur pergerakan APAR, helm biru penanggungjawab pasien, helm putih penanggungjawab dokumen, dan helm kuning penanggungjawab fasilitas medis. Dari 7 persyaratan mengenai prosedur tanggap darurat kebakaran menurut Permen PU RI No.20PRTM2009, semuanya terpenuhi, yaitu sudah terdapatnya tim penanggulangan kebakaran, setiap unit bangunan gedung memiliki tim penanggulangan kebakaran, yaitu tiap lantainya sudah ada penanggungjawab masing-masingnya jika terjadi bahaya kebakaran, terdapat tim penyelamat kebakaran. Hal ini sesuai dengan Permen PU RI No.20PRTM2009. Sumber daya manusia di gedung IGD RSUP H Adam Malik adalah petugas keamanan, office boy, karyawan, dan tenaga kesehatan. Berdasarkan pernyataan dari ketua K3RS sumber daya manusia yang ada sudah diberi pendidikan dan pelatihan untuk menghadapi dan menanggulangi kejadian kebakaran. Pendidikan dan pelatihan ini wajib diikuti oleh semua orang yang bekerja di RSUP H Adam Malik, pendidikan dan pelatihan ini diberikan oleh pihak K3RS sekali dalam setahun. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan yaitu fire safety, cara menggunakan APAR, hydrant, dan cara melakukan penyelamatan. Dari 3 persyaratan mengenai SDM manajemen penanggulangan kebakaran menurut Permen PU RI No.20PRTM2009, semuanya terpenuhi, Universitas Sumatera Utara 67 yaitu sumber daya manusia mempunyai dasar pengetahuan, pengalaman dan keahlian dibidang kebakaran dan penyelamatan, sumber daya manusia diberi pendidikan dan pelatihan secara berkala. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan karyawan rumah sakit, yang mengatakan bahwa mereka telah diberi pelatihan mengenai bahaya kebakaran, dan mengerti apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran. Menurut Permen PU RI No.20PRTM2009, untu mencapai hasil kerja yang efektif dan efisien harus didukung oleh tenaga-tenaga yang mempunyai dasar pengetahuan, pengalaman dan keahlian dibidang proteksi kebakaran. Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Saptaria et. al. 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuaiannya adalah baik atau sesuai dengan Permen PU RI No.20PRTM2009.

5.2 Sistem Proteksi Aktif Kebakaran di IGD