6 dianggap sebagai pelarut hijau karena memiliki sifat ramah lingkungan dan
memiliki sifat yang menarik, seperti tekanan uap rendah, volatilitasnya dapat diabaikan, konduktivitas yang tinggi, aktivitas katalitik yang lebih baik,
kemampuan pelarutan yang kuat dan memiliki potensi untuk reuse [25,26]. Karena sifat uniknya, ILs secara luas digunakan dalam proses pemisahan kimia,
seperti ekstraksi [23]. Namun, sifat ramah lingkungan yang ditunjukkan oleh ILs masih kurang
karena ILs masih memiliki beberapa keterbatasan. Akibatnya, ada peneliti yang lebih memilih untuk membeli ILs daripada mensintesis secara lokal. Hal ini
menjadi kendala penggunaan ILs sebagai bahan industri kimia yang layak dan praktis [4]. Oleh karena kelemahan-kelemahan yang ditunjukkan ILs tersebut,
mendorong beberapa peneliti untuk mengembangkan suatu pelarut dengan tetap mempertahankan sifat ILs, yaitu pelarut dengan biaya rendah dan meminimalkan
dampak lingkungan [3]. Dalam beberapa tahun terakhir muncul suatu media baru yang memiliki
sifat yang mirip dengan ILs, tetapi memiliki kelebihan dalam hal biaya, dampak lingkungan, dan sintesisnya telah dikembangkan, yaitu Deep Eutectic Solvent
DES [27]. DES merupakan jenis pelarut yang memiliki sifat fisik dan perilaku yang mirip dengan ILs. DES mampu mengatasi beberapa kelemahan utama dari
ILs, seperti mudah dipersiapkan dalam kondisi yang murni, tidak reaktif dengan air, cukup aman dan biodegradable [4,3].
2.2 DEEP EUTECTIC SOLVENT DES
Deep Eutectic Solvent DES adalah pelarut baru seperti ILs, dengan karakteristik yang diinginkan seperti biaya rendah, kelarutan tinggi, potensi luas
dan kompatibel dengan lingkungan [23]. Namanya disebut deep eutectic solvent DES karena ketika dua komponen pembentuknya dicampur bersama dalam rasio
yang tepat, maka titik eutektik akan terjadi [28]. DES dibuat dengan mencampur garam amonium kuartener dan donor ikatan hidrogen yang keduanya memiliki
titik leleh tinggi dan akan membentuk sebuah campuran eutektik dengan titik leleh yang jauh lebih rendah dari komponen-komponennya [29].
Universitas Sumatera Utara
7 Gambar 2.1 Diagram Representasi Teori Titik Eutektik Campuran [30]
Sama seperti ILs, DES memiliki titik leleh yang dekat dengan Room Temperature RT, volatilitas rendah dan stabilitas yang tinggi. Bagaimanapun
juga DES tidak seperti kebanyakan ILs karena DES bersifat biodegradable, murah, dan sangat mudah untuk disintesis, jauh lebih sederhana dari ILs. Oleh
karena itu, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah publikasi yang didedikasikan untuk penggunaan DES telah jauh meningkat [27,31]. Banyak penelitian
menunjukkan bahwa DES berguna dalam banyak aplikasi karena berpotensi sebagai alternatif pelarut yang ramah lingkungan [23].
DES telah disebut sebagai pelarut ramah lingkungan dalam reaksi organik [32]. Baru-baru ini, berbagai penelitian melaporkan penerapan DES sebagai
pelarut dalam pengolahan logam, pemurnian biodiesel, sintesis polimer, solubilisasi obat, transformasi biologis, persiapan karbon nanotube komposit dan
bahkan penyerapan CO
2
. DES juga ditemukan sebagai pelarut baru yang layak untuk fabrikasi permukaan logam dan coating superhidrofobik film Ni dan
termokromik PVDF film komposit [29]. Selain itu, DES juga telah banyak digunakan dalam bidang biodiesel, yaitu sebagai media dalam reaksi enzimatik
untuk produksi biodiesel, untuk penghapusan katalis basa dalam reaksi transesterifikasi seperti kalium hidroksida KOH dan pemisahan gliserol dari
biodiesel [31].
Melting point of A Melting point of B
Liquid L
Eutectic Point A + B
A + L B + L
Solid A doped
with B Solid B
doped with A
Universitas Sumatera Utara
8
2.3 SINTESIS DEEP EUTECTIC SOLVENT DES