Interpretasi Hasil Penilaian Keandalan dan Kesahihan

Tabel 2.3 Pengkodean taraf atau level Untuk taraf lebih dari tiga pengkodean dilakukan dengan cara yang sama sehingga setiap faktor memiliki − 1 peubah boneka. Misalkan terdapat 3 buah atribut dengan masing-masing 4 level atribut, maka setelah dilakukan pengkodean taraf diperoleh 9 variabel dummy, data tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan regresi liniear berganda dengan 9 variabel dummy, dengan persamaan: � = + 1 1 + 2 2 + 3 3 + 4 4 + 5 5 + 6 6 + 7 7 + 8 8 + 9 9 dengan , 1 , … , 9 adalah koefisien yang dapat dicari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil atau dengan menggunakan SPSS. Setelah koefisien tersebut diperoleh maka nilai utilitas dari setiap level atribut dapat dicari. Hubungan setiap koefisien variable dummy, mewakili perbedaan dalam utilitas untuk level yang bersangkutan dikurangi utilitas dari level kategori dasar seperti persamaan berikut: � 11 − � 15 = 1 � 12 − � 15 = 2 dimana level atribut � 15 sebagai level kategori dasar.

2.4.5 Interpretasi Hasil

Untuk menginterpretasikan hasil analisis, dilakukan pada semua tingkat kepentingan atribut dengan membuat grafik perbandingan antara nilai kepentingan dari tiap-tiap atributnya. Interpretasi dari hasil berikutnya juga dilakukan dengan membuat suatu grafik perbandingan antara nilai kegunaan dari tiap levelnya. Universitas Sumatera Utara

2.4.6 Penilaian Keandalan dan Kesahihan

Uji keandalan terhadap hasil konjoin untuk mengetahui apakah prediksi yang telah dilakukan mempunyai ketepatan yang tinggi dengan kenyataannya. Pada uji ketepatan prediksi ini akan dilakukan pengukuran korelasi secara Pearson maupun Kendall seperti rumus dibawah ini maupun dengan bantuan SPSS 22. Pada pengukuran tersebut akan diketahui seberapa kuat hubungan antara estimate dan actual nya seberapa tinggi Predictive accuracy nya. Uji validitas kesahihan digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur kuisioner yang digunakan telah mengukur informasi yang diperlukan. Uji ini dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabelitem dengan skor total variabel. Digunakan validitas konstruk yaitu mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total. Uji validitas ini menggunakan teknik korelasi product moment model Pearson’s dengan rumus sebagai berikut: Dimana = koefisien korelasi = skor pertanyaan untuk setiap subjek = skor total = skor pertanyaan dan skor total = jumlah sampel Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keinginan konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi satu alasan yang kuat untuk membeli suatu produk atau jasa. Sampo merupakan salah satu barang kebutuhan sehari-hari dimana hampir seluruh lapisan masyarakat mengkonsumsinya. Persaingan dunia industri sampo yang semakin pesat mendorong setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan mengedepankan produk sampo yang ditawarkannya. Sekarang ini banyak ditemukan produsen produk kecantikan yang mengeluarkan jenis sampo yang bervariasi yang disesuaikan dengan tipe rambut, dari berbagai merek, harga dan formula yang terkandung dalam produk tersebut, dengan mencari keuntungan yang optimal. Pengadaan berbagai macam produk sampo tersebut ternyata membuat sebagian konsumen bingung dan kesulitan memilih sampo yang sesuai. Selain itu konsumen juga harus mengeluarkan waktu dan uang yang lebih untuk menemukan sampo yang tepat untuk dikonsumsi. Dalam perancangan suatu produk sampo, produsen harus mampu menciptakan produk sampo dengan atribut-atribut yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen agar bisa memenuhi kepuasannya, dengan tetap memperhatikan keuntungan yang akan diperoleh produsen. Analisis konjoin merupakan salah satu teknik analisis multivariat yang digunakan untuk mengetahui ketertarikan konsumen terhadap suatu produk baik berupa barang atau jasa dengan cara mengkombinasikan jumlah nilai dari masing- masing atribut yang terpisah Ghozali, 2006. Analisis konjoin ini tepat dan baik untuk menentukan strategi pemasaran, bahkan pada tataran yang lebih tinggi bisa dipakai untuk segmentasi pasar berdasarkan ketertarikan konsumen terhadap atribut produk yang dipilihnya. Oleh Universitas Sumatera Utara