Mengidentifikasi Atribut Merancang Kombinasi Atribut Stimuli

2.4 Tahapan Analisis Konjoin

2.4.1 Mengidentifikasi Atribut

Langkah awal dalam melakukan analisis konjoin yaitu mengidentifikasi kumpulan dari atribut-atribut dimana setiap atribut terdiri atas beberapa taraf atau level. Informasi mengenai atribut yang mewakili prefernsi konsumen bisa diperoleh melalui diskusi dengan pakar, eksplorasi data skunder, atau melakukan tes awal. Kemudian atribut yang sudah sianggap mewakili ditentukan skalanya. Skala atribut dibagi menjadi dua yaitu skala kualitatif atau non-metrik atau kategori niminal dan ordninal dan skala kuantitatif atau metri interval atau rasio. Parameter yang akan diperkirakan dan juga mempengaruhi banykanya stimulus yang akan dievaluasi oleh responden. Untuk meminimumkan tgas evalusi responden, dan harus bisa memperkirakan parameter seakurat mungkin, perlu membatasi banyaknya tingkatan atau level dari atribut.

2.4.2 Merancang Kombinasi Atribut Stimuli

Ada dua cara pembentukan stimuli dalam analisis konjoin yaitu: 1. Full-profile Pendekatan kombinasi lengkap full profile juga disebut evaluasi banyak faktor multiple-factor-evaluation yaitu jika ada atribut dan ada level yang diteliti dapat mengevaluasi semua stimuli yang muncul dengan 1 × 2 × 3 × … sejumlah buah. Tentunya terkadang banyaknya stimuli membuat bingung responden dalam menilai, untuk mengatasi masalah ini dapat digunakan SPSS 22 dengan menggunakan pendekatan full profile namun desain yang digunakan bukan full factor design melainkan factorial design. Dengan desain ini, sebagian dari seluruh kombinasi produk dipilih yang benar-benar berpengaruh terhadap efek Universitas Sumatera Utara utama. Efek interaksi tidak diperhatikan. Desain seperti ini dikenal dengan nama Orthogonal Array. Orthoginal Array memungkinkan desain yang mengasumsikan bahwa semua interaksi yang tidak penting bisa diabaikan. Orthogonal Array dibentuk dari basic full fractional design dengan mengganti suatu faktor baru untuk seleksi interaksi efek yang dianggap bisa diabaikan. Metode yang lain untuk mengurangi banyaknya interaksi dengan melakukan survei terhadap konsumen. Tampak bahwa dalam desain Orthogonal Array, jumlah kemunculan dari setiap level suatu atribut selalu tidak sama. Berikut contoh desain Orthogonal Array dan bukan Orthogonal Array pada tabel 2.1. tabel sebelah kiri menunjukkan bahwa setiap level dari masing-masing atribut muncul satu kali, sebaliknya pada tabel sebelah kanan kombinasi 1 2 1 muncul dua kali, sementara kombinasi lainnya muncul satu kali. Tabel 2.1 Contoh Orthogonal Array dan Non-orthogonal Array 2. Pairwise Combination Melalui pendekatan ini, stimuli yang diperingkatkan dilakukan dengan cara memberikan peringkat pada setiap kombinasi taraflevel dari dua atribut, mulai dari yang paling disukai sampai pada yang paling tidak disukai. Jika banyaknya atribut ada m-buah, maka kombinasi taraflevel atribut yang harus dievaluasi responden adalah sebanyak: = −1 2 pasangan. Universitas Sumatera Utara Kelebihan pendekatan pasangan adalah bahwa pendekatan ini lebih mudah bagi responden untuk memberikan pertimbangan. Tetapi kelemahan realtifnya ialah bahwa pendekatan ini memerlukan lebih banyak evaluasi.

2.4.3 Analisis Data