PEMBAHASAN Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

BAB 5 PEMBAHASAN

Fraktur akar gigi anterior merupakan fraktur yang melibatkan sementum, dentin, pulpa gigi anterior dan jaringan periodonsium. Apabila tidak dirawat bisa menyebabkan berbagai komplikasi. Fraktur yang sering terjadi pada gigi anterior adalah fraktur horizontal dimana melibatkan gigi yang sudah erupsi dengan formasi akar yang sudah sempurna. Hasil penelitian diperoleh dari 180 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengna fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yanf dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU dari Januari 2010 sampai bulan Desember 2012. Distribusi sampel berdasarkan umur diperoleh sampel paling banyak adalah rentang umur 42-51 tahun yaitu sebanyak 55 orang dengan persentase 30.65. Hasil ini berbeda dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh Neeraj Malhotra, M Kundabala dan S. Acharaya 2011 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Manipal di India yang mengatakan prevalensi seringnya terjadi fraktur akar gigi adalah pada rentang umur 11-20 tahun 17 . Penelitian pada pasien di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSMP FKG USU tahun 2010-2012 ternyata pasien yang paling banyak dilakukan pencabutan akar gigi anterior pada rentang umur 42-51 tahun. Hal ini bisa saja terjadi karena hasil ini tidak menggambarkan keseluruhan pasien di suatu daerah yang mengalami fraktur akar gigi anterior. Namun.,hasil penelitian dari T.E Okagbre dan S.A.B Ogunwande di Universitas Delta State di Abraka selama 12 bulan pada tahun 2009 ternyata berbeda karena menurut mereka rentang umur 41-50 tahun itu persentase terjadi fraktur akar gigi anterior adalah sebesar 54.5. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kepentingan menjaga kebersihan gigi dan rongga mulut serta keadaan sosial ekonomi yang rendah yang mengakibatkan pada pola makan dan asupan gizi yang tidak sesuai dengan apa yang harusnya mereka dapati sehingga mengakibatkan quality of life menurun pada rentang umur tersebut. Universitas Sumatera Utara Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin diperoleh jumlah pasien dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan pasien dengan jenis kelamin laki-laki yaitu pada tabel 3. Dari hasil penelitian 180 orang pasien yang dilakukan pencabutan fraktur akar gigi anterior diperoleh bahwa pasien yang berjenis kelamin perempuan yang banyak dilakukan pencabutan fraktur akar gigi anterior yaitu sebesar 143 orang dengan persentase 79.44 sedangkan pasien yang berjenis kelamin laki-laki hanya 20.55 yaitu seramai 37 orang pasien. Data tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Andrea B. Wolner, Hanssen dan Thomas Von Arx dari Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Bern di Switzerland yang menunjukkan bahwa lebih banyak kasus fraktur akar gigi anterior pada pasien jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 72 berbanding persentase pasien yang berjenis kelamin perempuan hanya 28. 21 Hal ini bisa terjadi karena menurut jurnal dari Universitas Baghdad, Iraq yang yang mengatakan bahwa laki-laki mempunyai kesadaran yang kurang mengenai penjagaan kesehatan dan kebersihan gigi dimana perempuan lebih peduli untuk mendapatkan perawatan dan pelayanan kesehatan dalam bidang penjagaan dan kebersihan gigi. Pasien perempuan cenderung memiliki sensitifitas dan kepedulian yang tinggi terhadap kondisi rongga mulut mereka berbanding laki-laki. 6 Berdasarkan pengamatan Klea et al 2000 di Amerika menunjukkan bahwa wanita lebih banyak menunjukan kemauan untuk mendapatkan perawatan sehingga pasien yang mengalami fraktur akar gigi akan segera berkunjung ke Klinik Gigi dan Mulut untuk menerima perawatan. Selain itu, adanya faktor predisposisi terjadinya fraktur akar gigi anterior pada wanita yaitu faktor kehamilan dimana janin yang berkongsi kalsium dari tulang dan gigi wanita hamil dan menyebabkan gigi wanita hamil lebih rentan terhadap fraktur. 30 Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Prevalensi Fraktur Akar Gigi Molar Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Yang Dicabut Di Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial RSGMP FKG USU Tahun 2010-2012

1 69 48

Prevalensi Fraktur Gigi Premolar Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin yang Dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU Tahun 2010-2012

8 89 54

Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

1 8 64

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 12

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 1

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 3

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 3

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 15

Prevalensi Fraktur Akar Gigi Molar Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Yang Dicabut Di Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial RSGMP FKG USU Tahun 2010-2012

0 0 14