Apakah Belajar Kooperatif? 4 Pembelajaran Indera pada Manusia Berbasis ICT
                                                                                sehingga  tidak Seringkali  mun
pribadi  ketika dengan anggot
Sebenarnya, benar-benar  m
pengajar  hanya pedoman atau
kebingungan. S dan  tidak  tahu
sama. Model  belajar
unsur  dasar kelompok  dan
prosedur  mod pendidik menge
Untuk  itu  para belajar koopera
yang harus dipe
1. Ketergantung
setiap  anggo kelompok  dip
ak  merasakan  manfaat  keberadaannya uncul  perasaan  khawatir  kehilangan  kara
berada  dalam  kelompok  karena  harus ota kelompok lain.
,  kekhawatiran  ini  bisa  dihindarkan  apa menerapkan  prosedur  model  cooperativ
ya  membagi  tugas  pada  setiap  kelompok u pembagian tugas yang jelas, sehingga m
. Siswa merasa ditinggal sendiri karena be hu  bagaimana  cara  menyelesaikan  tug
r  kooperatif  tidak  sama  dengan  belajar  k belajar  kooperatif  memiliki  keunikan
n  tugas  masing-masing  anggota  kelom del  belajar  kooperatif  yang  benar  ak
gelola kelas dengan efektif. ra  guru  harus  memahami  prinsip-prinsip
ratif. Menurut JohnsonJohnson dan Shar iperhatikan dalam pembelajaran kooperatif
ngan  positif.  Setiap  anggota  kelompok
ota  kelompok  saling  berhubungan.  Usa diperlukan  untuk  keberhasilan  kelompo
ya  dalam  kelompok. rakter  atau  keunikan
us  menyesuaikan  diri
pabila  para  pengajar tive  learning.  Banyak
ok  tanpa  memberikan membuat para siswa
elum berpengalaman gas  dengan  bekerja
kelompok.  Beberapa n  dalam  pembagian
ompok.  Pelaksanaan akan  memungkinkan
sip  yang  ada  dalam aran, ada lima prinsip
tif adalah:
k  merasakan  bahwa saha  setiap  anggota
ok.  Setiap  anggota
memiliki  peran  yang  penting,  “saya  gagal,  maka  tim  saya  pun  gagal”,  “ saya  berenang,  anggota  tim  pun  harus  mampu  berenang”.  Untuk  itu
pengajar  atau  guru  harus  merancang  dan  mengkomunikasikan  tujuan- tujuan  dan  tugas-tugas  kelompok  dalam  cara-cara  yang  membantu
anggota-anggota  tim  dalam  mencapai  tujuannya.  Pengajar  harus meyakinkan  bahwa  masing-masing  anggota  tim  memiliki  kontribusi  yang
unik  untuk  mencapai  tujuan  bersama.  Pengajar  harus  mendefinisikan secara jelas peranan tim dan tanggung jawab dari setiap anggota tim.
2. Tanggung  Jawab  Individual.  Keberhasilan  kelompok  ditentukan  oleh
peran  setiap  anggota  tim.  Tanggung  jawab  individu  untuk  mendapatkan prestasi  yang  menjakin  keberhasilan  kelompok.  Semakin  kecil  ukuran
kelompok  semakin  besar  tanggung  jawab  individual.  Guru  harus  mampu meningkatkan  tanggung  jawab  individu  dengan  menilai  prestasi  masing-
masing  individu  agar  dapat  memastikan  siapa  yang  membutuhkan  lebih banyak  bantuan,  dukungan,  dan  anjuran  dalam  pembelajaran.  Secara
acak,  berikan  pertanyaan  secara  oral  kepada  setiap  siswa  dengan  cara memanggil salah seorang anggota kelompok untuk melaporkannya pada
guru  atau  kelas.    Amati  setiap  kelompok  dan  catat  berapa  banyak anggota  kelompok  memberikan  sumbangan  pada  kerja  kelompok.
Berikan tugas pada seorang siswa dalam setiap kelompok yang berperan sebagai  pemeriksa.  Pemeriksa  bertanya  pada  anggota  kelompok  lain
untuk menjelaskan alasan dan latar belakang dari jawaban kelompoknya.
3. Interaksi  langsung  face-to-face  interaction.  Setiap  anggota  tim
melakukan  kerjasama  dalam  pencapaian  suatu  tujuan.  Anggota-anggota tim  harus  meningkatkan  keberhasilan  satu  sama  lain  dengan
menyediakan  sumber  daya  dan  bantuan  bersama,  menganjurkan,  dan menghargai  usaha-usaha  anggota  tim.  Guru  memberikan  contoh
bagaimana kelompok-kelompok
seharusnya berfungsi,
seperti menjelaskan
secara lisan
bagaimana memecahkan
masalah, mengajarkan  pengetahuan  kepada  anggota,  dan  menghubungkan
                                            
                