beberapa aspek yang dianggap penting untuk memenangkan pemilukada tersebut.
6.1.2. Pengertian Rekrutmen Politik
Dalam pengertian yang lebih modern, partai politik merupakan suatu kelompok politik yang mengajukan calon- calonnya untuk
mengisi jabatan- jabatan publik dengan tujuan dapat mengontrol kekuasaan untuk memerintah.Defenisi ini tentunya berkaitan terhadap
fungsi partai politik dalam fungsinya sebagai sarana rekrutmen politik. Rekrutmen politik adalah suatu proses seleksi anggota- anggota
kelompok untuk mewakili kelompoknya dalam jabatan administratif maupun politik.
9
Dalam pengertian lain rekrutmen politik merupakan proses penyeleksian untuk kegiatan politik dan jabatan pemerintahan
melalui penampilan dalam media komunikasi menjadi anggota organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan tertentu dan sebagainya.
10
Sementara itu dalam pengertian lain, Ada dua macam mekanisme rekrutmen politik, yaitu rekrutmen yang dilakukan secara
9
Fadilah Putra, Kebijakan Publik Analisis Terhadap Kongruensi Janji Politik Partai Dengan Realisasi Produk Kebijakan Publik di Indonesia 1999- 2003, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2003, hal. 19.
10
Sudijono Sastroatmodjo, Prilaku Politik, Semarang: IKIP Semarang Press, 1995, hal. 121
terbuka dan yang dilakukan secara tertutup. Dalam model rekrutmen terbuka, semua warga Negara yang memenuhi syarat tertentu seperti
kemampuan, kecakapan, umur, keadaan fisik mempunyai kesempatan yang sama untuk menduduki posisi-posisi yang ada dalam lembaga
negara pemerintah. Suasana kompetisi untuk mengisi jabatan biasanya cukup tinggi, sehingga orang-orang yang benar-benar sudah
teruji saja yang akan berhasil keluar sebagai jawara. Ujian tersebut biasanya menyangkut visinya tentang keadaan masyarakat atau yang di
kenal sebagai platform politiknya serta nilai moral yang melekat dalam dirinya termasuk integritasnya.Sebaliknya, dalam sistem rekrutmen
tertutup, kesempatan tersebut hanyalah dinikmati oleh sekelompok kecil orang.Ujian oleh masyarakat terhadap kualitas serta integritas
tokoh masyarakat biasanya sangat jarang dilakukan, kecuali oleh sekelompok kecil elite itu sendiri.
Setiap sistem politik mempunyai prosedur yang berbeda dalam melakukan rekrutmen politik.Kandidat yang dipercaya untuk mengisi
jabatan publik tentulah haruslah kandidat yang dianggap paling berkompeten sehingga dapat memaksimalkan sistem politik
tersebut.Demikian juga yang terjadi pada partai politik.Pola rekrutmen yang digunakan pastilah mengacu pada sistem politik yang diterapkan
di negara tersebut. Di Indonesia sendiri proses rekrutmen politik terhadap jabatan- jabatan publik dilakukan melalui proses pemilu.
Setiap calon terlebih dahuluh harus diusulkan oleh partai politik, dan untuk jabatan tertentu dapat menggunkan jalur independen
perorangan.Seleksi yang dilakukan dimulai dari seleksi administratif hingga syarat khusus untuk setia terhadap ideologi negara.
Suatu regenerasi sangat dibutuhkan dalam partai politik sebagai tanda kehidupan politik yang sehat dalam partai politik.
Regenerasi dilakukan dengan cara pengkaderan terhadap anggota- anggota yang mempunyai potensi untuk memimpin partai. Oleh sebab
itu karena tujuannya adalah untuk regenerasi, maka biasanya pengkaderan dilakukan terhadap anggota- anggota yang masih dalam
usia muda yag berasal dari dalam partai ataupun dari luar partai. Pengkaderan merupakan salah satu proses penting dalam partai politik
karena sangat berpengaruh terhadap masa depan partai. Dalam era reformasi seperti sekarang ini, rekrutmen politik
dilaksanakan dengan lebih terbuka jika dibandingkan pada era orde baru.Keterbukaan ini berperan agar masyrakat benar- benar dilibatkan
untuk menentukan individu- individu yang dipercaya untuk mengisi jabatan- jabatan publik.Derajat keterbukaan dalam sistem politik
berbanding lurus terhadap derajat demokrasi suatu negara.Jadi semakin terbuka sistem politik suatu negara dalam melakukan rekrutmen politik
maka hampir dapat dipastikan semakin tinggi pula derajat demokrasi di negara tersebut. Partai politik mempunyai peran yang sangat strategis
dalam menentukan individu yang akan mengisi jabatan publik. Ini disebabkan karena partai politik diperbolehkan untuk mengajukan
calonnya hampir disetiap jabatan publik yang strategis.Namun tentunya partai politik mempunyai beberapa alternatif pilihan dalam
melakukan rekrutmen politik. Adapun pilihan partai politik dalam melakukan rekrutmen politik adalah sebagai berikut:
a.
Partisan, yaitu merupakan pendukung yang kuat, loyalitas yang tinggi terhadap partai sehingga dapat direkrut untuk menduduki jabatan
strategis.
b.
Compartmentalization, merupakan proses yang didasarkan pada latar belakang dan pengalaman organisasi atau kegitan sosial politik
seseorang. Misalnya LSM.
c.
Immediate Survival, yaitu proses rekrutmen yang dilakukan oleh otoritas pemimpin partai tanpa memperhatikan kemampuan orang-
orang yang akan direkrut.
d.
Civil Service Reform, merupakan proses perekrutan berdasarkan kemampuan dan loyalitas seorang calon sehingga bisa mendapatkan
kedudukan yang lebih penting atau tinggi.
11
6.1.3. Metode Rekrutmen Politik