Jadwal Kegiatan N Teknis Pelaksanaan 1. Menyanyi Catatan Tugas Rumah. Cerita Penutup

Tapi, binatang-binatang itu tidak hanya datang untuk mendengarkan orkes. Mereka ingin sekali berkenalan dengan dirigen orkes itu, si Penyanyi, yang selalu berkalung untaian bunga, Sumber: Kumpulan Dongeng Binatang 1. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 2001: 45-46 Hari II. Bencana di Musim Kemarau

A. Jadwal Kegiatan N

o Kegiatan Belajar Mata Pelajaran 1 2 3 4 5 Pembukaan: Menyanyi Inti: Membaca Melengkapi kalimat Menceritakan gambar seri Penutup Mendengarkan cerita SBK B. Indonesia, IPA B. Indonesia, IPA B. Indonesia, IPA B. Indonesia

B. Teknis Pelaksanaan 1. Menyanyi

 Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Waktu Sekolah Usai.” 2. Membaca  Guru mengajak siswa untuk membaca teks pendek berjudul “Menonton Televisi.”  Guru mengajak siswa untuk bertanya jawab sesuai isi bacaan. 3. Melengkapi kalimat  Guru menugasi siswa untuk melengkapi kalimat sesuai bacaan. 4. Menceritakan gambar seri  Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar seri tentang kebakaran hutan.  Guru mengajak siswa untuk bertanya jawab sesuai gambar  Guru menugasi siswa untuk menulis cerita sesuai gambar.  Guru menugasi siswa untuk menulis akibat-akibat dari kebakaran hutan. 5. Mendengarkan cerita  Guru mengajak siswa untuk mendengarkan cerita

C. Catatan

IPA 1. Hutan merupakan tempat hidup tumbuhan dan hewan. 2. Hutan harus dijaga supaya tidak rusak. 3. Bila hutan rusak akibatnya sangat berbahaya, bisa terjadi banjir atau tanah longsor. 4. Penyebab kerusakan hutan gundul, misalnya: - menebang pohon sembarangan - pembakaran hutan 5. Hutan terbakar sulit dipadamkan. 6. Asap pembakaran dapat mengganggu pernafasankesehatan. 7. Asap juga dapat mengganggu penerbangan pesawat dan penglihatan. 8. Hewan dan tumbuhan pasti mati bila hutan terbakar. 9. Kita harus menjaga kelestarian hutan.

D. Tugas Rumah.

IPA 1. Hutan yang gundul dapat mengakibatkan ________________ 2. Asap kebakaran hutan dapat mengganggu __________________ 3. Tidak boleh menebangi hutan secara ____________________ 4. Hutan merupakan tempat hidup ________________ 5. Hutan gundul rusak disebabkan oleh ____________________

E. Cerita Penutup

Sakit Kuning Kalian tentu tahu bahwa Bunglon berubah-ubah warna kulitnya, sesuai dengan warna tempat dia berada. Pada suatu pagi,anak bungsu Bu Bunglon terbangun dan warnanya kuning Padahal, kedua kakaknya yang tidur di sampingnya, berwarna hijau. Ya, karena tempat tidur mereka adalah daun- daun kol yang hijau. “Eh, kenapa kau berwarna kuning?” teriak kakak laki-lakinya keheranan. “Ibu Ibu Cepat ke sini” teriak kakak perempuannya ketakutan. “Adik berwarna kuning” Bu Bunglon yang sedang berburu lalat, cepat-cepat datang ke tempat anak-anaknya. “Kenapa sayang?” dia menanyai anaknya. “Ayo jalan-jalan. Mungkin nanti warnamu tidak kuning lagi.” Hup Hup Hup Ketiga Bunglon kecil itu meloncat dari tempat tidur mereka, lalu mengikuti Bu Bunglon. Mereka berjalan melewati kebun tomat. Ketika melewati tomat-tomat yang merah, kulit mereka langsung menjadi merah. Kecuali si Bungsu, kulitnya tetap kuning. “Ck, ck, ck” kata Bu Bunglon. “Ini aneh sekali” Bu Bunglon memukul- mukulkan ekornya ke tanah. Sekarang mereka tiba di kebun semangka. Di atas semangka- semangka yang hijau dan bulat itu, mereka langsung berubah menjadi hijau. Kecuali si Bungsu. “Hem...” kata Bu Bunglon, yang sekarang agak khawatir. Kedua kakaknya disuruh memanggil dokter. Tetangga-tetangga Bu Bunglon datang menjenguk. “Dia terlalu banyak minum es jeruk,” kata Bu Merak. “Tidak, dia terlalu banyak makan pisang,” kata Bu Monyet. “Kemarin, aku melihatnya makan kentang banyak sekali. Mungkin itulah sebabnya kulitnya menjadi kuning,” kata Bibi Kura-kura. Ibu-ibu itu kemudian diam karena dokter datang. Dokter Nuri memeriksa si Bungsu, kemudian berkata, “Dia sakit kuning.” “Sakit kuning Berbahayakah itu dokter?” tanya Bu Bunglon. “Tidak. Tetapi, penyakit ini menular. Kakak anak ini tak boleh dekat- dekat. Dan anak ini harus tinggal di tempat tidur. Setiap hari, dia harus diberi makan sup yang terbuat dari sayur-sayuran dan buah-buahan yang terdiri dari bermacam-macam warna. Dan, dia tidak boleh makan jeruk. Tidak boleh makan pisang. Dan juga tidak boleh makan kentang. Dua minggu lagi, dia pasti sembuh.” Dokter Nuri selalu sibuk. Karena itu, dia bicara cepat-cepat, lalu langsung pulang. Kedua kakak si Bungsu ikut Bibi Kura-kura pulang. Mereka akan menginap di rumah Bibi Kura-kura. Setelah tetangga-tetangga pulang, Bu Bunglon segera ke dapur. Dia membuat sup yang terdiri dari tomat, peterseli, wortel, selada, terung, dan lain-lainnya lagi. Selama dua minggu, si Bungsu diberi makan sup ini. Selama dua minggu pula, Bu Bunglon setiap hari menceritakan dongeng-dongeng untuknya dan mengajarnya menyanyi. Tapi, si Bungsu tetap berwarna kuning. Jangan-jangan Dokter Nuri keliru, pikir Bu Bunglon. Pada hari kelima belas, ketika membawakan sup untuk anaknya, Bu Bunglon keheranan. “Ah, anakku, kau sudah sembuh” katanya kegirangan. Ya, si Bungsu sekarang berwarna hijau, separti daun kol yang menjadi tempat tidurnya. “Ayo, kita jalan-jalan” Mereka ke kebun tomat dan segera saja si Bungsu berubah menjadi merah. Sumber: Kumpulan Dongeng Binatang 1. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 2001: 88-91 Hari III. Tanda-tanda Musim Kemarau

A. Jadwal Kegiatan N