Kebutuhan air sangat dipengaruhi aktivitas fisik, suhu lingkungan serta suhu tubuh. Bila udara panas, keringat lebih banyak dihasilkan. Saat berolahraga
atau kerja berat, dimana suhu tubuh meningkat, dihasilkan pula keringat yang lebih banyak Almatsier, 2009.
2. Solut terlarut Elektrolit adalah substansi yang menghantarkan arus listrik. Elektrolit
berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif dan diukur dengan kapasitasannya untuk saling berikatan satu sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion
Horne, 2001. Kation adalah ion-ion yang membentuk muatan positif dalam larutan.
Kation ekstraseluler utama adalah natrium Na
+
, sedangkan kation intraseluler utama adalah kalium K
+
. Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa natrium keluar dan kalium ke dalam Horne, 2001.
Sedangkan anion adalah ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraseluler utama adalah klorida Cl
-
, sedangkan anion intraselulernya utama adalah ion fosfat PO
4 3-
Horne, 2001.
2.5. Elektrolit
1 Natrium Na Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular. Sumber utama
natrium biasanya berada dalam bentuk garam seperti natrium klorida NaCl. Hampir seluruh natriu yang dikonsumsi 3 hingga 7 gram sehari diabsorpsi,
terutama di dalam usus halus. Natrium diabsorpsi secara aktif. Natrium yang diabsorpsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Di sini natrium disaring dan
dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Setiap kelebihan natrium yang terjadi di dalam tubuh
dapat dikeluarkan melalui urin Almatsier, 2009. Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan didalam
soft body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium Na
+
merupakan kation utama pada cairan ekstraselular ECF dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmolL.
Ion natrium juga berada pada cairan intraseluler ICF namun dengan konsentrasi lebih kecil yaitu ± 3 mmolL Irawan, 2007.
Sebagai kation utama dalam cairan ekstraselular, natrium akan berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, menjaga aktivitas saraf,
kontraksi otot dan juga berperan dalam proses absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membran, terutama melalui dinding usus sebagai
pompa natrium Almatsier, 2007. Pada keadaan normal, natrium Na
+
bersama dengan pasangan terutama klorida, Cl
-
akan memberikan kontribusi lebih dari 90 terhadap efektif osmolalitas di dalam cairan ekstraseluler Irawan,2007.
2 Kalium Kalium merupakan kation utama yang terdapat pada cairan intraseluler
dengan konsentrasi ± 150 mmolL. Sekitar 90 dari total kalium tubuh berada dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4 dari total kalium tubuh akan terdistribusi ke
ruangan vascular yang terdapat pada cairan ekstraseluler dengan konsentrasi 3.5- 5.0 mmol L. Konsentrasi total kalium dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2 gkg
berat badan. Namun jumlah ini dapat bervariasi tergantung pada jenis kelamin, umur dan massa otot. Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar 782
mghari Irawan, 2007. Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90
kalium yang dimakan diekskresikan melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui
feses dan sedikit melalui keringat dan cairan lambung Almatsier, 2009
Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama
dengan kalsium Ca
+
dan natrium Na
+
, kalium akan berperan dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot Almatsier, 2009.
3 Klor Cl Elektrolit utama yang berada di dalam cairan ekstraseluler ECF adalah
elektrolit bermuatan negatif yaitu klorida Cl
-
. Jumlah ion klorida Cl
-
yang terdapat di dalam jaringan tubuh diperkirakan sebanyak 1.1 gkg berat badan
dengan konsentrasi antara 98-106 mmolL. Konsentrasi ion klorida tertinggi terdapat pada cairan serebrospinal seperti otak atau sumsum tulang belakang,
lambung dan juga pankreas Irawan, 2007. Sebagai anion utama dalam cairan ekstraseluler, ion klorida juga akan
berperan dalam menjaga keseimbangan cairan elektrolit. Selain itu, ion klorida juga mempunyai fungsi fisiologis penting yaitu sebagai pengatur derajat keasaman
lambung dan ikut berperan dalam menjaga keseimbangan asam basa tubuh. Bersama dengan ion natrium Na
+
, ion klorida juga merupakan ion dengan konsentrasi terbesar yang keluar melalui keringat Almatsier, 2009.
2.6. Minuman Isotonik