Jenis berita Etika Pemuatan Foto di Media Massa

49 Data soal lokus pemberitaan menunjukkan bahwa koran nasional berkecenderungan untuk menulis berita tentang kejadian tingkat daerah 17+25=42 dari berita koran nasional, disusul dengan berita di tingkat nasional 38. Sementara itu, media provinsi memberi perhatian untuk berita atau kejadian di provinsi setempat, jumlahnya mencapai 195 berita 56, sedangkan berita nasional sekitar 30. Berita dari provinsi lain hanya 9. Dari sini bisa disimpulkan bahwa media lokal sudah menunjukkan kecenderungan mengutamakan berita yang ada di sekitar mereka, dan tidak lagi menganggap berita-berita yang berskala nasional sebagai hal yang paling utama untuk ditampilkan. Ini merupakan suatu hal yang cukup menggembirakan karena bagaimana pun media lokal yang ada mencoba melayani kepentingan konsumen dalam wilayah terdekat mereka, dan untuk itu prinsip dalam jurnalistik soal “proximity” kedekatan isu dengan pembaca menunjukkan kebenarannya. Untuk media televisi, berita terkait dengan isu hak perempuan lebih banyak disoroti di lokasi provinsi 68+8=76, baru kemudian berita berlokus nasional 19. Fakta ini barangkali disebabkan oleh fokus berita televisi pada kasus-kasus, sedangkan pemberitaan di suratkabar akan menyoroti permasalahan hak perempuan dari beberapa perspektif, baik berdasarkan kasus maupun berdasarkan lokus.

c. Asal berita

Asal berita bersangkutan dengan rancangan berita: apakah media massa yang dikaji memberitakan atas inisiatif sendiri, atau lebih mengambil kutipan dari sumber berita lainnya, seperti dari kantor berita luar seperti Kantor Berita Antara, ataupun dari kantor berita internal seperti yang umumnya terjadi dalam suratkabar yang tergabung dalam jaringan Jawa Pos Group yang memiliki JPNN – Jawa Pos News Network. Tabel 7: Asal berita 50 Dari tabel 7 tersebut kita dapat melihat bahwa media massa nasional secara umum lebih melakukan pemberi- taan secara swadaya 61 daripada menumpukan pemberitaan yang datang dari pihak eksternal media. Sedangkan media provinsi dan televisi lebih memper- cayai sumber eksternal untuk mengem- bangkan berita 69 dan 67. Q Q Q Q Q Keberpihakan Media dalam Pemberitaan Bagaimana kecenderungan utama sikap media terhadap masalah hak asasi perempuan? Gambaran ini menjadi inti penelitian ini untuk mengetahui apakah media yang dikaji menunjukkan sikap mendukung kesetaraan gender ataukah cenderung menampilkan pandangan yang lebih berorientasi patriarkis. Pertama, kajian ini akan memberi gambaran umum tentang kecenderungan berpihak dalam pemberitaan. Tabel 8 mengkaji sejauhmana media yang diteliti mendukung kesetaraan gender atau tidak dalam pemberitaan mereka. Secara umum dapat dikatakan bahwa dukungan media massa terhadap isu kesetaraan gender mencapai 50. Pemberitaan yang netral mencapai 39, dan yang menolak kesetaraan gender atau lebih mendukung nilai patriarki ada dalam 38 berita 6. Untuk 6 dari semua berita tim peneliti tidak dapat mengidentifikasi secara jelas posisi media. Tabel 8: Dukungan media terhadap isu kesetaraan gender KG