142
PT TIFA FINANCE Tbk Catatan atas Laporan Keuangan
31 Desember 2010, 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting Lanjutan w. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan PSAK No. 5 “Pelaporan Segmen” dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis
sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan
jasa pada lingkungan wilayah ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan
wilayah ekonomi lain.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-
jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini
mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi seperti nilai tukar, suku
bunga, sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan diungkapkan pada Catatan 18.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Efektif tanggal 1 Januari 2010, pada setiap
tanggal neraca Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai tidak tertagih. Jumlah penyisihan yang
dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan
keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk atas
akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat
ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan
secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penyisihan piutang ragu-ragu yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda
tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
143
PT TIFA FINANCE Tbk Catatan atas Laporan Keuangan
31 Desember 2010, 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008
4. Kas dan Setara Kas