Uji Asumsi Klasik Teknik Analisis

pengaruh variabel bebas yaitu Pengembangan karyawan X 1 dan Kepuasan kerja X 2 terhadap variabel terikat yaitu Kualitas kerja Y semakin kecil Sugiyono, 2007:186.

4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas Pengujian ini dilakukan untuk melihat dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. 2. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terjadi masalah multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Nilai yang umum dipakai untuk Tolerance 0,1 sedangkan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi multikolinearitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Singkat Perusahaan Pertama kali kota Medan mempunyai siaran radio adalah atas inisiatif seorang pengusaha bioskop yaitu : Direktur Nibem Tumeyer mendirikan radio swasta dengan nama Meyers Omroep Voor Allen MOVA siaran radio pada tahun 1930, maka MOVA menjadi perangsang bagi perusahaan-perusahaan Belanda untuk mengadakan siaran radio juga. Dan berdirilah sebuah Organisasi radio yang diberi nama Allegemen Ve Reningning Radio Omroep Medan AVROM yang siarannya memakai bahasa Belanda. Tidak lama kemudian sekutu jepang yang dinamakan Nirom mendirikan cabangnya di Medan dengan studio di jalan serdang No. 28. Dengan adanya Nirom maka timbullah suatu gerakan agar siaran ketimuran atas prakarsa beberapa tokoh, diberitahu persiapan cabang Perkumpulan Penyiaran Radio Ketimuran PPRK. Maka pada tanggal 4 Oktober 1904 cabang Sumatera Timur Medan yang susunan kepengurusannya sebagai berikut: - Perwakilan merangkap juru bicara - Penyiar I - Penyiar II