Prosedur Analisis 1. Analisis Kadar Asam Lemak Bebas ALB

3.4.2. Pembuatan dan Standarisasi KOH 0,1 N a Pembuatan KOH 0,1 N

- Kristal KOH ditimbang 5,6 g, dilarutkan dengan aquadest bebas CO 2 . - Dimasukkan ke dalam labu takar 1000 mL, diencerkan dengan aquadest bebas CO 2 sampai garis tanda, larutan encer KOH dihomogenkan dengan penganduk magnetik. b Standarisasi KOH 0,1 N - Larutan H 2 C 2 O 4 - Sampel ditimbang dalam erlenmeyer 100 mL masing – masing sebanyak 5 gram. 0,1 N dipipet 5 mL dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL. - Ditambahkan 5 tetes indikator Phenolphtalein 1, kemudian dititrasi dengan larutan KOH sampai terbentuk warna merah jambu. - Dicatat volume KOH yang digunakan.

3.4.3. Pembuatan Alkohol Netral

200 ml etanol 96 dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL, ditambah beberapa tetes indikator Tymol Blue dan beberapa tetes larutan KOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna menjadi hijau muda.

3.4.4. Pembuatan KI 15

- Kristal KI ditimbang 15 g, dimasukkan ke dalam beaker glass, lalu dipindahkan ke dalam labu takar 100 mL kemudian diencerkan sampai garis tanda, dihomogenkan dengan pengaduk magnetik. - Setelah homogen, dipindahkan ke dalam erlenmeyer bertutup. - Dihomogenkan kembali dengan pengaduk magnetik. 3.5. Prosedur Analisis 3.5.1. Analisis Kadar Asam Lemak Bebas ALB Universitas Sumatera Utara - Kedalam sampel ditambahkan 10 mL n-heksan dan 25 ml alkohol netral dan 3 tetes indikator Tymol Blue, kemudian dititrasi dengan KOH 0,1 N sampei terbentuk warna hijau muda. - Dicatat volume KOH yang digunakan.

3.5.2. Analisis Kadar Air Moisture

- Beaker glass kosong ditimbang dengan menggunakan penjepit, dicatat beratnya. - Sampel sebanyak 10 gram dimasukkan ke dalam beaker glass tersebut. - Dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 3 jam. - Diangkat menggunakan penjepit dan didinginkan dalam desikator selama 30 menit. - Kemudian diangkat dan ditimbang, dicatat beratnya.

3.5.3. Analisis Kadar Pengotor Impurities

- Kertas saring dicuci dengan n-heksan kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 – 110 o C selama 3 jam. - Kertas saring didinginkan dalam desikator selama 30 menit. - Kertas saring kosong tersebut ditimbang dan dicatat beratnya. - Sampel sebanyak 10 gram dilarutkan dengan n-heksan dalam beaker glass kemudian disaring melalui corong dengan menggunakan kertas saring yang telah diketahui beratnya. - Cuci kertas saring tersebut dengan n-heksan sampai seluruh minyak sampel dalam kertas saring tersebut hilang. - Kertas saring dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105 – 110 o C selama 3 jam. - Kertas saring diangkat dan didinginkan di dalam desikator selama 30 menit. - Kertas saring ditimbang dan dicatat beratnya. Universitas Sumatera Utara

3.5.4. Analisis Bilangan Iodin Iodine Value

- Ditimbang sampel 0,5 gram dalam erlenmeyer bertutup. - Ditambahkan 20 mL larutan Cyclo Hexane + Acetic Acid 2 : 3. - Ditambahkan 25 mL larutan wijs, kemudian disimpan dalam tempat gelap selama 30 menit. - Ditambahkan 20 mL larutan KI 15 dan 40 ml aquadest bebas CO 2 . - Dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,1 N sampai berwarna kuning kemudaan, kemudian ditambahkan 2 pipet indikator amilum1. - Kemudian dititrasi kembali sampai larutan tidak berwarna. - Dicatat volume Na 2 S 2 O 3 yang digunakan. - Dilakukan yang sama untuk blanko.

3.5.5. Analisis Warna Colour

- Diambil sampel yang akan diperiksa mutunya. - Diaduk hingga homogen. - Dituangkan sampel kedalam sel sampai pada batas 1 inci sel atau 5,25 inci sel. - Dimasukkan sel yang berisi sampel kedalam lovibond tintometer pada tempat yang ditentukan. - Dibandingkan warna minyak dengan standar merah dan kuning hingga warna standar sama dengan warna sampel. - Dibaca hasil pada skala Fosfa International. 2001 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN