meningkatkan persepsi yang positif terhadap komputer. Dengan computer anxiety yang rendah, seseorang tentu akan lebih berminat
menggunakan komputer termasuk menggunakan software yang ada dikomputer.
c. Aspek-aspek Computer Anxiety
Terdapat beberapa aspek yang dapat menilai computer anxiety. Banyak para ahli yang memberikan penjelasan mengenai aspek-aspek
computer anxiety. Namun penjelasan para ahli berbeda tergantung dari sudut pandangnya masing-masing. Heinsen, et al 1987: 1 dalam Dinar
2012 merupakan salah satu ahli yang mengemukakan computer anxiety memiliki dua aspek, yaitu:
1 Fear
Menurut Heinssen, et al 1987: 1 dalam Dinar 2012 rasa takut merupakan “salah satu gejala adanya gangguan emosional
dalam diri seseorang. Rasa takut dapat timbul karena adanya suatu ancaman yang datang dari luar diri seseorang.” Kaplan dan Sadock
1997: 3 mengartikan rasa takut sebagai “respon dari suatu ancaman yang asalnya diketahui, eksternal jelas, atau bukan
bersifat konflik.” Menurut Orr 2000: 34 dalam Dinar 2012 “seseorang yang merasa takut dengan adanya komputer karena
dirinya belum banyak menguasi teknologi komputer.” Akibat dari keterbatasan seseorang dalam penguasaan teknologi komputer,
dirinya belum mampu mendapatkan manfaat dengan adanya kehadiran teknologi komputer.
Menurut Rifa dan Gudono 1999: 1 kecemasan berkomputer “dapat menimbulkan rasa takut pada diri seseorang.”
Rasa takut itu timbul karena seseorang belum banyak menguasai teknologi komputer sehingga dirinya belum bisa merasakan
manfaat dari teknologi komputer tersebut. Sedangkan menurut Brosnan 1999: 56 rasa takut berkomputer merupakan “sikap atau
perasaan tidak tenang dan nyaman yang dialami seseorang berkaitan dengan komputer.” Rasa takut ini muncul dikarenakan
seseorang tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengoprasikan komputer sesuai dengan kepentingannya. Dengan
adanya rasa takut yang ditimbulkan terhadap komputer, hal ini bisa menjadi penyebabkan menurunnya minat menggunakan software
akuntansi. 2
Anticipation Menurut Heinssen, et al 1987: 1 dalam Dinar Widyo
Utomo 2012 “antisipasi merupakan salah satu sikap dalam
mengatasi kecemasan yang ada dalam diri seseorang.” Orr 2000: 7 dalam Dinar Widyo Utomo 2012 mengemukakan bahwa
antisipasi merupakan “salah satu cara untuk mengatasi kecemasan yang muncul dalam diri se
seorang.” Menurut Yang 1996: 60 antisipasi merupkan “cara yang ditempuh seseorang dalam
mengatasi keterbatasan berkomputer misalnya dengan cara membaca buku, belajar kepada teman, atau mengikuti pelatihan.”
Sedangkan menurut Igbaria dan Parasuraman 1989: 68 antisipasi merupakan “salah satu cara untuk dapat keluar dari kecemasan
berkomputer ketika sedang meneyelesaikan tugas- tugas penting.”
Hal ini memperlihatkan bahwa antisipasi atau anticipaton merupakan reaksi atau respon positif dari diri seseorang untuk
keluar dari kecemasan berkomputer. Antisipasi yang baik, akan meningkatkan sikap berkomputer yang positif pada diri seseorang.
Sebaliknya, antisipasi yang rendah akan berdampak negatif pada sikap berkomputer seseorang Orr 2000: 9 dalam Dinar 2012.
Berdasarkan uraian tersebet, dapat dijelaskan mengenai aspek-aspek yang terdapat pada computer anxiety, yakni fear
ketakutan dan anticipation antisipasi. Kecemasan berkomputer dilihat dari aspek ketakutan merupakan pengaruh negatif dalam diri
seseorang yang ditunjukan dengan rasa takut setiap kali dihadapkan dengan komputer. Aspek ini bisa mempengaruhi minat seseorang
untuk menggunakan software akuntansi, dikarenakan software akuntansi
bagian dari
komputer. Sementara
kecemasan berkomputer dilihat dari aspek antisipasi merupakan langkah
antisipatif yang dilakukan oleh seseorang dalam belajar atau menggunakan komputer. Dengan adanya langkah antisipatif yang
dilakukan oleh seseorang maka akan mempermudah dalam
memahami komputer. Apabila seseorang dapat memahami komputer dengan baik, hal ini dapat meningkatkan minat seseorang
dalam menggunakan software akuntansi. Kedua aspek tersebut mengindikasikan bahwa kecemasan berkomputer dapat dipengaruhi
oleh dua aspek yang memberikan pengaruh yang berbeda dalam diri seseorang apabila berhadapan dengan komputer. Dari
penjelasan diatas indikator dari variabel computer anxiety untuk penelitian ini adalah fear atau ketakutan terhadap komputer, dan
antisipation atau antisipasi yakni yang berkaitan dengan cara mengatasi kegelisahan terhadap komputer.
4. Computer Attitude