Variabel Penelitian dan Evaluasi Variabel.

Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu ini misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan atau dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti obyek atau situasi yang akan diteliti. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi Sugiyono,2008: 85. Sampling Purposive adalah pemilihan kelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan tertentu Sutrisno Hadi, 2004: 186. Sampling Purposive adalah bertitik tolak pada peneliti sendiri bahwa sampel yang dipilih nantinya benar-benar representative, sudah barang tentu menggunakan metode ini, peneliti harus menguasai bidangnya, memiliki pengetahuan yang memadai, tentang karakteristik anggota populasinya Supramono dan Sugiarto, 1993: 163. Sampel responden diambil dengan teknik Proportionate stratified random sampling yaitu guru bidang keahlian teknik konstruksi batu beton, siswa kelas X dan siswa kelas XI bidang keahlian teknik konstruksi batu beton.

C. Variabel Penelitian dan Evaluasi Variabel.

Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu, pelaksanaan kurikulum, proses pembelajaran, serta sarana prasarana. Pelaksanaan Kurikulum dilihat dari 4 aspek yang terkait dengan pengembangan model Kurikulum SBI yang diperkaya dengan cara mengadaptasi kurikulum dari negara anggota OECD dan atau negara maju lainnya berstandar Internasional, yaitu: 1. Aspek Fisik 2. Aspek Intelektual3 Aspek Sosial 4 Aspek Spiritual. Proses pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapakan. Didalam proses pembelajaran meliputi materi metode, bahasa, dan media pembelajaran, materi harus sesuai dengan kompetensi keahlian yang mengacu pada kurikulum yang telah ada, metode pembelajaran haruslah dibuat secara bervariasi tidak hanya monoton saja serta dilakukan dengan sistem moving clas berlaku untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa, dan IPS dan diberlakukan team teaching. Team teaching merupakan teknik pengajaran sebagai hasil kolaborasi antar guru mata pelajaran yang serumpun untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tidak membosankan dan bermakna bagi anak. Bahasa yang digunakan dalam proses pembelajaran SBI menggunakan bilingual yaitu bahasa Indonesia dan bahasa inggris serta didukung oleh media pembelajaran yang membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Sarana dan Prasarana yang wajib dimiliki satuan pendidikan meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Disamping itu semua perlengkapan tersebut haruslah memenuhi standar persyaratan yang telah ditentukan dalam SBI atau yang telah ada di Peraturan Menteri no 40 Tahun 2008 tentang standar sarana prasarana untuk SMK.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 18

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 22

“PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DI SMKN KATEGORI MANDIRI (SMKN-SKM) DAN SMKN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SMKN-RSBI) KHUSUS PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TEKNIK BANGUNAN SE-KOTA SEMARANG TAHUN AJARA

0 0 134

EVALUASI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 24

KINERJA GURU JURUSAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA PELAKSANAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMK N 2 PENGASIH.

0 0 151

EVALUASI TINGKAT KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA RUANG PRAKTIK KELOMPOK KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA SEBAGAI SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI).

0 1 96

TINGKAT IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) (Studi Pelaksanaan Pembelajaran SMA RSBI di Yogyakarta).

0 1 182

KINERJA GURU JURUSAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA PELAKSANAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMK N 2 PENGASIH.

0 1 151

Analisis pelaksanaan pembelajaran rintisan sekolah bertaraf internasional (rsbi) di SMA Negeri 1 Surakarta

0 0 141

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA

0 0 119