Uji Validitas Uji Instrumen

menjadi partisipan tidak hanya memahami tiap butir pertanyaan atau pernyataan dalam instrumen, tetapi juga mengerti keseluruhan instrumen dengan pemikiran yang sama Center for Evaluation Research, 2011. Beberapa perubahan terhadap desain awal kuesioner kemungkinan dilakukan dengan masukan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pilot test dilakukan pada 20 orang mahasiswa Akutansi S1 angkatan 2013 di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Uji Instrumen

Uji validitas dan realibilitas dalam penelitian dilakukan untuk menghasilkan data yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Hair et al., 2006 berpendapat bahwa terdapat dua cara yang dapat dipilih, cara pertama yaitu memakai instrumen yang validitas dan reliabilitasnya telah dibuktikan dalam penelitian terdahulu; sedangkan cara kedua yaitu dengan menggunakan instrumen baru yang tingkat validitas dan reliabilitasnya belum diketahui. Peneliti memilih cara pertama yaitu menggunakan instrumen yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya, dengan melakukan pengembangan dari instrumen penelitian Gusti 2014. Namun karena penelitian ini dilakukan di tempat dan partisipan yang berbeda, maka peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas ulang untuk mempertegas hasil penelitian.

a. Uji Validitas

Validitas suatu instrumen penelitian akan ditentukan oleh proses penelitian yang akurat. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Terdapat dua jenis uji validitas yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini. Uji validitas pertama menggunakan face validity untuk mengukur instrumen pada variabel Pengendalian Internal, dengan instrumen berupa kasus. Suatu instrumen penelitian dapat dinilai memiliki face validity jika telah dilakukan penilaian subjektif oleh para profesional, bahwa instrumen tersebut telah merefleksikan secara akurat dan menunjukkan secara logis tentang sesuatu yang seharusnya diukur. Teknik pengukuran instrumen dengan face validity adalah dengan meminta dosen pembimbing untuk membaca instrumen tersebut kemudian meminta masukan dari mereka untuk keperluan revisi. Teknik face validity dirasa peneliti telah cukup untuk mengukur validitas instrumen karena instrumen kasus yang digunakan peneliti hanya mengadopsi dan memodifikasi instrumen terdahulu yang telah diuji validitasnya. Setelah instrumen penelitian diuji validitasnya, peneliti akan memperbaiki bagian instrumen yang kurang valid. Uji validitas kedua yaitu dengan uji validitas isi content validity yang dilakukan pada variabel Moralitas Individu dan Kecurangan Akuntansi dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir pernyataan dengan skor total variabel tersebut. Menurut Ghozali 2009:53 pengujian validitas menggunakan signifikansi 0,05 dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 1 Apa bila r hitung ≥ r tabel maka item-item pernyataan yang terdapat pada intrumen berkorelasi signifikan terhadap skor total item pernyataan, sehingga item-item pernyataan atau instrumen dapat dinyatakan valid. 2 Apabila r hitung r tabel maka item-item pernyataan yang terdapat pada intrumen tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total item pernyataan, sehingga item-item pernyataan atau instrumen dapat dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU, ASIMETRI INFORMASI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN Pengaruh kesesuaian kompensasi, moralitas individu, Asimetri informasi dan efektivitas pengendalian Internal terhadap kecenderungan kecurangan Akuntansi

3 13 18

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU, ASIMETRI INFORMASI DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN Pengaruh kesesuaian kompensasi, moralitas individu, Asimetri informasi dan efektivitas pengendalian Internal terhadap kecenderungan kecurangan Akuntansi (

2 14 17

PENDAHULUAN Pengaruh kesesuaian kompensasi, moralitas individu, Asimetri informasi dan efektivitas pengendalian Internal terhadap kecenderungan kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung).

0 3 9

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh kesesuaian kompensasi, moralitas individu, Asimetri informasi dan efektivitas pengendalian Internal terhadap kecenderungan kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung).

1 6 4

Pengaruh Pengendalian Internal Dan Moralitas Individu Pada Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Pada Villa Di Kawasan Umalas).

24 72 48

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI DENGAN PERILAKU TIDAK ETIS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

24 175 281

Pengaruh Moralitas Individu dan Pengendalian Internal terhadap Kecurangan: Sebuah Studi Eksperimental | Mulia | Jurnal Akuntansi dan Investasi 2899 8225 1 PB

0 0 11

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KEPUASAN KERJA, MORALITAS MANAJEMEN, DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

0 1 10

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

1 17 10

PENGARUH MORALITAS INDIVIDU, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI, DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kudus)

0 0 15