Pengendalian Internal Moralitas Individu

Akuntansi yang telah dijabarkan. Soal kasus yang digunakan mengacu pada instrumen penelitian Gusti 2014 yang merupakan pengembangan dari instrumen penelitian eksperimen oleh Puspasari 2012. Peneliti membuat instrumen dengan melakukan beberapa modifikasi agar sesuai dengan variabel yang digunakan peneliti.

2. Variabel Bebas Independence Variable

Variabel Bebas Independence Variable adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif atau negatif Sekaran,2007:117. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Pengendalian Internal

Elder, Randal J. et al. 2012 menyatakan bahwa pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa perintah manajemen telah dilakukan. Aktivitas pengendalian dapat membantu memastikan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko yang diambil agar tujuan organisasi dapat tercapai. Pengendalian Internal juga dapat menyediakan informasi tentang cara menilai kinerja perusahaan dan mengatur manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan. Variabel Pengendalian Internal dalam penelitian ini merupakan variabel aktif yang diberikan perlakuan atau manipulasi untuk keperluan penelitian eksperimen. Pengukuran variabel Pengendalian Internal menggunakan soal kasus yang dikembangkan dari penelitian Gusti 2014 yang terdiri dari dua kondisi dalam soal kasus, yaitu terdapat elemen Pengendalian Internal dan tidak terdapat elemen Pengendalian Internal. Kondisi adanya elemen Pengendalian Internal digambarkan melalui adanya penerapan wewenang dan tanggung jawab di organisasi, pencatatan transaksi berkala, adanya pengendalian fisik, sistem akuntansi yang komprehensif, serta pemantauan dan evaluasi berkala. Kondisi tidak adanya elemen Pengendalian Internal digambarkan berupa tidak adanya penerapan wewenang dan tanggung jawab yang jelas di organisasi, pencatatan transaksi yang tidak berkala, tidak adanya pengendalian fisik, sistem akuntansi yang tidak dapat mencatat seluruh kegiatan operasional instansi serta tidak adanya pemantauan dan evaluasi secara berkala di dalam instansi.

b. Moralitas Individu

Moralitas Individu yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori perkembangan moral Kohlberg 1971 yang menyatakan bahwa moral berkembang melalui tiga tahapan, yaitu tahapan pre-conventional, tahapan conventional dan tahapan post-conventional. Pengukuran moralitas berasal dari model pengukuran moral oleh Kohlberg 1971 dalam bentuk instrumen Defining Issues Test Test DIT yang dirancang untuk mengukur kapasitas moral kognitif, yaitu tingkat penalaran moral yang mampu dilakukan oleh seorang individu. Instrumen ini berbentuk kasus dilema etika yang dikembangkan lagi dalam penelitian Gusti 2014. Moralitas diukur melalui 6 butir instrumen yang mengukur setiap tahapan moralitas melalui kasus dilema etika akuntansi. Setiap tahapan moralitas ditunjukkan dengan skala satu sampai dengan empat, selanjutnya dilakukan penjumlahan hasil skala dari keenam instrumen tersebut. Hasil pengukuran atas dilema etika akuntansi ini merupakan cerminan Moralitas Individu. Semakin rendah hasil penjumlahan skala dari instrumen tersebut, maka tingkat Moralitas Individu tersebut masih berada pada tahap yang rendah yaitu level pre- conventional.

D. Populasi Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU, ASIMETRI INFORMASI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN Pengaruh kesesuaian kompensasi, moralitas individu, Asimetri informasi dan efektivitas pengendalian Internal terhadap kecenderungan kecurangan Akuntansi

3 13 18

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU, ASIMETRI INFORMASI DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN Pengaruh kesesuaian kompensasi, moralitas individu, Asimetri informasi dan efektivitas pengendalian Internal terhadap kecenderungan kecurangan Akuntansi (

2 14 17

PENDAHULUAN Pengaruh kesesuaian kompensasi, moralitas individu, Asimetri informasi dan efektivitas pengendalian Internal terhadap kecenderungan kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung).

0 3 9

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh kesesuaian kompensasi, moralitas individu, Asimetri informasi dan efektivitas pengendalian Internal terhadap kecenderungan kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung).

1 6 4

Pengaruh Pengendalian Internal Dan Moralitas Individu Pada Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Pada Villa Di Kawasan Umalas).

24 72 48

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI DENGAN PERILAKU TIDAK ETIS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

24 175 281

Pengaruh Moralitas Individu dan Pengendalian Internal terhadap Kecurangan: Sebuah Studi Eksperimental | Mulia | Jurnal Akuntansi dan Investasi 2899 8225 1 PB

0 0 11

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KEPUASAN KERJA, MORALITAS MANAJEMEN, DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

0 1 10

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

1 17 10

PENGARUH MORALITAS INDIVIDU, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI, DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kudus)

0 0 15