Tujuan Pelatihan Jenis-jenis pelatihan

20 perusahaan dalam kaitannya dengan tugas dan tanggung jawabnya. Notoatmodjo 2006:101 menyatakan bahwa pelatihan karyawan adalah suatu pelatihan yang ditujukan untuk para karyawan dalam hubungannya dengan peningkatan kemampuan pekerjaan job pegawai saat ini. Berdasarkan pendapat di atas, pelatihan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman ataupun perubahan sikap seseorang terhadap disiplin, sikap dan etos kerja sesuai dengan jenjang jabatan tertentu.

2.1.8 Tujuan Pelatihan

Menurut Mangkunegara 2011:45 tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan kualitas kerja, meningkatkan ketepatan perencanaan sumber daya manusia, meningkatkan sikap moral dan semangat kerja, meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal, meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, menghindarkan keusangan absolescence, dan meningkatkan perkembangan pegawai.

2.1.9 Jenis-jenis pelatihan

Simamora 2009:278 menyatakan bahwa jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan di dalam organisasi adalah pelatihan keahlian, pelatihan ulang, pelatihan fungsional, pelatihan tim dan pelatihan kreatitivitas. 21 1 Pelatihan keahlian skills training, merupakan pelatihan yang sering dijumpai dalam organisasi. Program pelatihannya relatif sederhana, kebutuhan atau kekurangan diidentifikasi melalui penilaian yang jeli. 2 Pelatihan ulang Retraining, adalah subset pelatihan keahlian. Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. 3 Pelatihan lintas fungsional, pada dasarnya organisasi telah mengembangkan fungsi kerja yang terspesialisasi dan deskripsi pekerjaan yang rinci. Sungguhpun demikian, dewasa ini organisasi lebih menekankan multikeahlian ketimbang spesilisasi. Pelatihan karyawan dalam bermacam-macam fungsi menjadi semakin populer. 4 Pelatihan tim, tim adalah sekompok individu yang bekerjasama demi tujuan bersama. Tujuan bersama inilah yang sesungguhnya menentukan sebuah tim, dan seandainya anggota tim mempunyai tujuan-tujuan yang bertentangan atau konflik, efisiensi seluruh unit dapat terganggu. 5 Pelatihan kreativitas, berlandaskan pada asumsi bahwa kreativitas dapat dipelajari. Salah satu cara yang lazim digunakan untuk pelatihan kreaktivitas adalah brainstorming yaitu para partisipan diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin. Setelah gagasan dianggap cukup banyak, para partisipan diminta memberikan penilaian rasional dari segi biaya dan kelaikan. Notoatmodjo 2006 : 101 menyatakan bahwa pelatihan mencakup antara lain: pelatihan untuk pelaksanaan program-program baru, pelatihan untuk 22 menggunakan alat-alat atau fasilitas-fasilitas baru, pelatihan-pelatihan untuk para pegawai yang akan mendudukui job atau tugas-tugas baru, pelatihan-pelatihan untuk pengenalan proses atau prosedur kerja yang baru, dan pelatihan-pelatihan bagi pegawai baru dan sebagainya. Tohardi 2006 : 237-238 menyatakan bahwa ada beberapa macam bentuk dari pelatihan, yaitu : 1 On the job training, yaitu pelatihan sambil bekerja, maksudnya pelatihan yang menggunakan situasi tempat kerja sebagai tempat untuk memberikan pelajaran. 2 Vestibule training, adalah pelatihan yang diselenggarakan dalam suatu ruangan kamar pelatihan khusus yang terpisah dari tempat kerja. 3 Apprentic Training, yaitu suatu pelatihan yang mengupayakan orang yang masih muda menjadi tukang-tukang lebih cakap. 4 Understudy Training, adalah pelatihan dimana peserta pelatihan bekerja langsung untuk menjadi pegawai yang cakap dan mempelajari suatu jenis pekerjaan. 5 Role Playing, yaitu peserta pelatihan memainkan peranan, dimana seperti pelatihan belajar dengan memainkan salah satu peristiwa mengenai apa yang ia sungguh-sungguh akan mengerjakannya. 6 Conference Training, adalah suatu bentuk pelatihan yang menitikberatkan pada pembicaraan-pembicaraan suatu masalah secara berkelompok, bertukar ide dan memberikan praktek dalam mempengaruhi sikap dari anggota kelompok lain. 23

2.1.10 Indikator-indikator pelatihan