PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PULAU UMANG RESORT & SPA KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN.

(1)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK. ... i

ABSTRACT. ... ii

KATA PENGANTAR. ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH. ... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL. ...x

DAFTAR GAMBAR. ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN . ... 1

A. LatarBelakang. ...1

B. RumusanMasalah. ...5

C. TujuanPenelitian. ...6

D. ManfaatPenelitian. ...6

BAB II : KAJIAN TEORI. ...7

A. Pariwisata. ...7

B. Peraturan Kepegawaian.. ...8

C. Peraturan Pemerintah RI Tentang Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi Usaha di Bidang Pariwisata. ...13

D. Tinjauan Penelitian Terdahulu. ...14

E. Kompensasi. ...15

1.IndikatorKompensasi. ...17

2.Pemberian Kompensasi. ...19

3.TujuanKompensasi...20

4.Asas Kompensasi. ...22

5.Memilih StrategiKompensasi. ...23

F. Kinerja...23

1.Indikator Kinerja. ...26

2.Syarat-syarat Berkualitasnya Penilaian Kinerja. ...27

3.TujuandanManfaatPenilaianKinerja. ...30


(2)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.HambatandalamPenilaianKinerja. ...33

G. HubunganKompensasidenganKinerja. ...37

H. Hipotesis. ...39

I.Kerangka Berfikir. ...40

BAB III : METODE PENELITIAN. ...41

A. LokasiPenelitian. ...41

B. DesainPenelitian. ...42

C. OperasionalisasiVariabelPenelitian. ...44

D. PopulasidanSampel. ...47

1.Populasi. ...47

2.Sampel. ...47

E. Sumber Data...47

F. TeknikPengumpulan Data. ...48

G. TeknikAnalisis. ...49

1.Analisis Data. ...49

2.Method of Successive Interval. ...53

3.Uji Validitas dan Reliabilitas. ...54

a). Uji Validitas. ...54

b). Uji Reliabilitas. ...57

4.Analisis Korelasi. ...60

5.Analisis Regresi Linier Sederhana. ...61

6.Koefisien Determinasi...62

7.Uji Hipotesis. ...62

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ...64

A. Gambaran Umum Pulau Umang. ...64

1. Geografis. ...64

2. Visi, Misi, dan Motto Pulau Umang Resort & Spa...65

3. Profil Perusahaan. ...65


(3)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Program-program Pulau Umang Resort & Spa. ...74

7. Kompensasi di Pulau Umang. ...76

8. Gambaran Umum Karakteristik Karyawan. ...77

B. Hasil Penelitian. ...73

1. Kompensasi. ...82

2. Kinerja...96

3. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja. ...118

a). Uji Normalitas. ...118

b). Uji Korelasi. ...121

c). Uji Regresi Linier Sederhana. ...122

4. Uji Hipotesis. ...124

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. ...127

A. Kesimpulan. ...127

B. Rekomendasi. ...128

DAFTAR PUSTAKA. ...131


(4)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Persaingan dalam dunia kerja yang semakin meningkat, memacu instansi atau perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja sehingga dapat menciptakan suatu produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang bermanfaat tentunya diperlukan tenaga kerja yang benar-benar memiliki kemampuan dalam bekerja dan memiliki semangat kerja yang tinggi.

Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Namun apabila sumber daya manusia atau yang lazim disebut sebagai karyawan tidak termotivasi dalam bekerja, maka peranannya tidak dapat diharapkan secara maksimal. Mengingat pentingnya sumber daya manusia (SDM) diantara faktor-faktor produksi lain, perusahaan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan demi tercapainya kinerja yang diharapkan.

Rivai (2011:309) mengatakan bahwa “kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi organisasi dalam upaya perubahan untuk mencapai tujuannya”. Namun seringkali perusahaan dihadapkan pada permasalahan


(5)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengenai kurangnya kinerja karyawan. Hal ini pun dialami oleh Pulau Umang Resort & Spa, yang dapat dilihat dari data persentase ketidakhadiran karyawan tahun 2010-2011 periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-september, Oktober-Desember pada Gambar 1.1

Sumber : Data HRD Pulau Umang Resort & Spa

Gambar 1.1

Persentase Ketidakhadiran karyawan Tahun 2010-2011

Berdasarkan data pada Gambar 1.1, diketahui bahwa karyawan Pulau Umang tidak masuk kerja dengan tanpa keterangan memiliki persentase yang cenderung meningkat setiap periodenya. Ketidakhadiran ini merupakan salah satu faktor nyata yang menggambarkan buruknya kinerja karyawan. Terbukti dengan meningkatnya persentase dari 7% di awal tahun 2010 menjadi 11% di akhir tahun 2011. Hal ini menunjukan bahwa kinerja karyawan belum optimal.


(6)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pulau Umang Resort & Spa merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Provinsi Banten tepatnya di Kabupaten Pandeglang Banten. Pulau Umang Resort & Spa merupakan sebuah resort yang memiliki standar kualitas produk dan jasa setara dengan bintang empat (****). Pulau Umang menawarkan panorama alam yang cukup menarik bagi para wisatawannya, karena para wisatawan dapat melihat laut dan pegunungan sekaligus, yaitu pemandangan anak gunung Krakatau. Dalam pembangunan cottage, Pulau Umang membaginya ke dalam dua area yaitu sunset area dan sunrise area, dengan menyajikan konsep mezzanine.

Dengan didukungnya sumber daya alam yang sangat potensial, maka Pulau Umang Resort & Spa juga harus memiliki dukungan dari sumber daya manusia, yaitu dengan memperbaiki kinerja karyawannya sehingga mampu meningkatkan pelayanan dan mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, salah satunya yaitu kompensasi. Kompensasi memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan karena salah satu alasan utama seseorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari imbalan yang mereka terima dari bekerja. Menurut Hasibuan (2001 : 117) kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Menurut Handoko (1997: 155) ”Suatu cara departemen personalia meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kemampuan kerja karyawan adalah dengan cara kompensasi”. Suatu instansi atau perusahaan harus dapat menentukan


(7)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sistem kompensasi yang sesuai dengan kemampuannya supaya karyawan yakin dan mengerti bahwa apa yang mereka terima telah sesuai dengan hasil kerja mereka. Bila kompensasi yang diterima telah sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, maka karyawan akan termotivasi dalam bekerja dan hal tersebut akan mempengaruhi perilaku mereka dalam bekerja. Sedangkan bila kompensasi tidak memadai maka kepuasan kerja, motivasi dan kinerja karyawan akan turun. Menurut Siagian (1997: 255) ”Sistem imbalan harus mempunyai daya tarik bagi tenaga kerja yang berkualitas tinggi untuk bergabung dengan organisasi. Sedangkan penilaian kinerja mengacu pada suatu system kemampuan kerja karyawan adalah melalui kompensasi”.

Besarnya balas jasa telah ditentukan dan diketahui sebelumnya, sehingga karyawan secara pasti mengetahui besarnya balas jasa/kompensasi yang akan diterimanya. Kompensasi inilah yang akan dipergunakan karyawan itu beserta keluarganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Besarnya kompensasi mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Jika balas jasa yang diterima karyawan semakin besar berarti jabatannya semakin tinggi, statusnya semakin baik, dan pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak pula. Di sinilah letak pentingnya kompensasi bagi karyawan sebagai seorang penjual tenaga (fisik dan pikiran).

Sistem kompensasi yang diberikan perusahaan dapat berupa kompensasi finansial dan non-finansial. Saat ini kompensasi yang telah diberikan Pulau Umang kepada karyawannya adalah kompensasi non-finansial yaitu berupa


(8)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

fasilitas yang mencakup transportasi bagi karyawan yang berasal dari luar daerah (Bandung & Jakarta), transfer boat, mess (gazebo) yang dilengkapi dengan TV, kulkas, AC, dan kamar mandi. Gazebo ini terletak di dalam pulau dengan jumlah 9 gazebo yang diperuntukan bagi karyawan luar daerah sehingga jarak tempuh dari mess ke tempat kerja pun tidak memerlukan waktu yang terlalu lama. Selain itu juga karyawan mendapatkan makan setiap harinya. Untuk karyawan yang tinggal di mess mendapatkan makan 3 kali dalam sehari, sedangkan untuk karyawan lokal hanya mendapatkan makan 2 kali dalam sehari tergantung dari shift kerjanya. Jika seorang karyawan mendapatkan shift pagi, maka karyawan tersebut mendapatkan makan pagi dan siang. Sedangkan untuk shift siang maka mereka mendapatkan makan siang dan sore hari.

Begitu pentingnya peranan kompensasi bagi tercapainya tujuan perusahaan, sehingga perusahaan harus benar-benar mengelola sistem kompensasi dengan baik salah satunya yaitu harus ditetapkan sesuai dengan asas adil dan layak.

Sehubungan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih jauh mengenai Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di Pulau Umang Resort & Spa, Kabupaten Pandeglang Banten.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah kompensasi di Pulau Umang Resort & Spa? 2. Bagaimanakah kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa?


(9)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Bagaimanakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi kelayakan kompensasi yang diberikan Pulau Umang Resort & Spa kepada karyawannya.

2. Mengidentifikasi kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa.

3. Menganalisis dan mengkaji pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Diharapkan dapat menambah pengetahuan, memberikan pemahaman dan terbukanya wawasan yang lebih luas mengenai manajemen sumber daya manusia, khususnya pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan dan dapat mempraktekan teori-teori yang penulis dapatkan di bangku kuliah ke dalam dunia kerja yang sebenarnya.

2. Bagi Program Studi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan melengkapi referensi kepustakaan yang dibutuhkan dalam penyediaan bahan studi bagi pihak yang membutuhkan.

3. Bagi Pulau Umang

Dapat menjadi tolak ukur dalam mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.


(10)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Pulau Umang Resort & Spa yang terletak di wilayah Banten, tepatnya di Desa Sumberjaya, Kab.Pandeglang.Jarak tempuh dari Jakarta adalah 4,5 jam lewat tol Jakarta – Merak, exit di Serang Timur.

Pulau Umang Resort & Spa didirikan pada tahun 2005 di atas tanah seluas 5 ha. Lokasi Pulau Umang Resort & Spa terletak di teluk sehingga aman dari gelombang yang berasal dari laut lepas. Berdasarkan letak geografis, Pulau Umang berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara dengan Tanjung Lesung b. Sebelah Selatan dengan Ujung Kulon c. Sebelah Barat dengan Pulau Panaitan d. Sebelah Timur dengan Pulau Jawa

Berdasarkan letak geografis di atas, maka gelombang di sekitar Pulau Umang tidak terlalu besar. Jarak Pulau Umang dengan Pulau Jawa (Main Land) hanya sekitar 1 mil yang dapat ditempuh dengan shuttle boat dalam waktu 5-10 menit dan berdampingan dengan hutan tropis Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) .


(11)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber : Google image

Gambar3.1 Gambar Lokasi Pulau Umang

Pulau Umang Resort & Spa ini memiliki 30 cottage dengan konsep mezzanine, doom, restaurant, banquet, dan fasilitas outbond. Seluruh bangunan resort & room dibangun dengan desain anti gempa (berupa rumah panggung dengan struktur tiang-tiang beton dan atap ringan) sehingga aman untuk digunakan.

B. Desain Penelitian

Arikunto (2010:203) mengemukakan bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verivikatif melalui pendekatan kuantitatif. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah


(12)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memberikan deskripsi atau gambaran secara sistematis, akurat dan faktual mengenai fakta-fakta, serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:11) bahwa “Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitan”. Selain itu Nazir (2007:64) mengemukakan bahwa metode deskriptif ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Data yang dikumpulkan memberikan gambaran terhadap fenomena- fenomena, menerangkan hubungan, menguji hipotesa, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.

2. Membuat gambaran mengenai kejadian atau situasi.

3. Dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara dengan menggunakan interview guide.

Melalui metode deskriptif ini, penulis dapat memperoleh gambaran mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa.

Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian tentang data yang dikumpulkan yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Sedangkan penelitian verivikatif adalah suatu metode yang dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan dari kompensasi terhadap kinerja karyawan.

Penelitian verivikatif adalah penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di


(13)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lapangan (Arikunto, 2008:8). Penelitian verivikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa.

C. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Rafi’i (1986:8) mengemukakan bahwa “Variabel penelitian adalah ukuran sifat atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok atau suatu set yang dimiliki oleh kelompok atau set lain”.

Sugiyono (2009:33) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan variabel bebas dan variabel terikat adalah “ Variabel bebas (independent variabel) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Sedangkan definisi operasionalisasi variabel menurut Hermawan (2006:118) adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel. Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel.

Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Kompensasi sebagai variabel independen (X)

2. Kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y)

Operasionalisasi dari dua variabel di atas dapat dilihat secara lebih rinci pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.


(14)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Kompensasi

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala

Kompensasi (X) (Henry Simamora, 2004:445) Kompensasi (compensation) meliputi imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian. Kompensasi merupakan apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi.

1. Gaji / Upah 1. Tingkat ketepatan waktu penerimaan gaji/upah.

2. Tingkat kesesuaian penerimaan gaji dengan kebutuhan hidup sehari-hari. 3. Tingkat kesesuaian

penerimaan gaji dengan upah minimum provinsi. Ordinal Ordinal Ordinal

2. Insentif 1. Tingkat kesesuaian penerimaan insentif dengan beban kerja

Ordinal

3. Tunjangan 1. Tingkat pengadaan rekreasi tahunan bagi karyawan.

2. Tingkat kesesuaian cuti dengan kebutuhan karyawan.

3. Tingkat kesesuaian tunjangan kesehatan dengan kebutuhan karyawan. Ordinal Ordinal Ordinal

4. Fasilitas 1. Tingkat penyediaan fasilitas dalam menunjang pekerjaan. 2. Tingkat kesesuaian

penyediaan alat keselamatan bagi karyawan.

Ordinal


(15)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Kinerja Karyawan

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala

Kinerja karyawan (Y) (Umar dalam Mangkuneg ara, 2005:14) Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. 1. Kualitas Pekerjaan

a. Tingkat kemampuan dalam mencapai standar kualitas yang diharapkan perusahaan b. Tingkat kesesuaian dengan

target waktu yang ditetapkan

Ordinal

Ordinal

2. Inisiatif a. Tingkat kesediaan bekerja tanpa menunggu perintah atasan

b. Tingkat kreatifitas dalam menyelesaikan masalah

Ordinal

Ordinal 3. Pengetahuan

Kerja

a. Tingkat pemahaman terhadap tugas danprosedur pekerjaan.

ordinal 4. Keandalan a. Tingkat kemampuan

memperbaiki kesalahan b. Tingkat kemampuan

melaksanakan berbagai pekerjaan

ordinal ordinal

5. Kejujuran a. Tingkat kejujuran dalam pekerjaan.

ordinal 6. Disiplin a. Tingkat kedisiplinan dan

ketaatan terhadap pekerjaan dan peraturan.

ordinal

7. Kerjasama a. Tingkat kemampuan dalam bekerjasaman dalam tim

ordinal

8. Kehadiran

a. Tingkat ketepatan waktu ketika masuk kerja

b. Tingkat kehadiran dalam pekerjaan

ordinal ordinal

9. Sikap a. Tingkat usaha untuk bersikap baik setiap hari

ordinal

10.Tanggung jawab

a. Tingkat kesediaan bertanggung jawab atas keputusan yang di ambil.

b. Tingkat kesungguhan dalam menyelesaikan pekerjaan.

ordinal

ordinal 11.Pemanfaatan

waktu luang

a. Penggunaan waktu secara efektif.


(16)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi, menurut Sugiono (2002 : 72) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diraih kesimpulan.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Pulau Umang Resort & Spa dengan total jumlah karyawan pada tahun 2012 yaitu berjumlah 102 orang.

2. Sampel

Sampel (Sugiono, 2002 : 72) adalah bagian jumlah karakteristik yang dimiliki populasi tertentu. Sedangkan menurut Arikunto (2010:174) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dalam penentuan sampel, hendaknya setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Pada penelitian ini penulis mengambil jumlah sampel sebanyak 73 responden dengan taraf kesalahan 10%, hal ini mengacu pada tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10% (Sugiyono, 2011:71)


(17)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber data penelitian adalah asal muasal data yang diperlukan untuk melakukan penelitian. Sumber data tersebut dapat diperoleh dengan cara langsung (primer) ataupun tidak langsung (sekunder). Sumber data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner pada responden, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari dokumentasi Pulau Umang Resort & Spa.

F. Teknik pengumpulan data

Dalam pelaksanaan penelitian, tentunya peneliti memerlukan ukuran alat atau istrumen yang dapat digunakan untuk membantu dalam mengumpulkan data sehingga data yang diperoleh lebih akurat.

Arikunto (2010:203) mengemukakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat bantu atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.”

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara kombinasi secara langsung ataupun tidak langsung. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik-teknik pengumpul data sebagai berikut :

1. Observasi

Dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung. Observasi dapat dilakukan dengan pengamatan langsung yang memungkinkan peneliti mengamati sendiri, mencatat kegiatan yang terjadi pada keadaan yang sesungguhnya.


(18)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku, artikel, sumber dari internet guna memperoleh informasi yang memiliki hubungan atau keterkaitan dengan teori yang diteliti.

3. Wawancara

Merupakan teknik komunikasi langsung dengan HRD Pulau Umang Resort & Spa. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara bebas (inguided interview) dimana penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis. Kebaikan metode ini adalah responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang di interview. Dengan demikian suasananya akan lebih santai karena hanya omong-omong biasa (Arikunto, 2010:199)

4. Angket

Dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yaitu karyawan dan manajemen Pulau Umang Resort & Spa, dalam arti laporan yang menyangkut kompensasi dan kinerja. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang menggambarkan pengukuran indikator dari variabel X (kompensasi) dan variabel Y (kinerja karyawan). Bentuk angket yang digunakan adalah angket tertutup dimana responden hanya memilih satu alternatif jawaban yang telah disediakan yang dianggap paling tepat dan sesuai.


(19)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Analisis Data

Teknik Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Korelasi dan Regresi linier sederhana. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi karena peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel kompensasi dengan variabel kinerja, sedangkan analisis regresi dipilih peneliti karena peneliti ingin mencari seberapa besar pengaruh antara variabel (X) yaitu kompensasi terhadap variabel (Y) yaitu kinerja. Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data, sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat apakah terdapat hubungan antara variabel kompensasi (X) dengan variabel kinerja (Y).

Menurut Sugiyono (2002 : 74), prosedur yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a). Editing, dilakukan dengan mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh sehingga akan menentukan layak atau tidaknya lembar jabawan tersebut untuk diolah lebih lanjut.

b). Skoring, dilakukan dengan memberi skor atau bobot nilai terhadap item pernyataan dengan menggunakan skala Likert. Jawaban dari setiap item mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Klasifikasi bobot nilai/skor tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Pedoman Nilai Angket

Alternatif Jawaban Skor


(20)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setuju / sering 4

Cukup setuju / kadang-kadang 3

Tidak setuju / pernah 2

Sangat tidak setuju / tidak pernah 1 Sumber : Sugiyono (2002:75)

c). Tabulasi, dilakukan dengan cara merekap data hasil skoring ke dalam Tabel 3.4 sebagai berikut :

Tabel 3.4

Tabulasi Data Penelitian

RESP. Skor item Total

1 2 3 4 5 ….. N

1 2 3 …..

N

d). Analisis Data, yaitu data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing-masing variabel X dan variabel Y, dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1). Menghitung skor total terendah dan skor tertinggi dari bobot instrument sebagai berikut :

Skor terendah = SR x JB x JR Skor tertinggi = ST x JB x JR Keterangan :

SR = skor terendah ST = skor tertinggi


(21)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

JB = jumlah bulir pernyataan JR = jumlah responden

2). Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan rumus :

Keterangan :

= jumlah skor hasil angket variabel X

= jumlah skor angket masing-masing responden

3). Membuat daerah kategori kontinum menjadi lima tingkatan yaitu sangat rendah, rendah, cukup tinggi, tinggi, dan sangat tinggi. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

(a). Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Tinggi : SK = ST X JB X JR

Rendah : SK = SR X JB X JR Keterangan :

ST = Skor tertinggi SR = Skor terendah JB = Jumlah Bulir JR = Jumlah Responden

(b). Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus :


(22)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(c). Selanjutnya menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, cukup tinggi, rendah, dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah sampai sangat tinggi.

4). Membuat garis kontinum dan menentukan daerah letak skor hasil penelitian.

Sangat Cukup Sangat

Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi

Sumber : Riduwan (88:2007)

Gambar 3.2 Rentang nilai

Menentukan persentase letak skor hasil penelitian (rating scale) dalam garis kontinum (S/Skor maksimal x 100%)

2. Method of Successive Interval (MSI)

Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur dalam bentuk skala ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).


(23)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut :

a. Menentukan banyaknya frekuensi (f)

b. Menghitung proporsi dengan rumus : Pi = f/N c. Menghitung proporsi kumulatif (PK)

d. Menetapkan nilai Z yang diperoleh dari kurva normal baku e. Menghitung Scale Value (SV) dengan rumus :

f. Menentukan nilai transformasi (Y) dengan menggunakan rumus : Y = NS + k

K = 1 + Nsmin

3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a). Uji Validitas

Validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Menurut Arikunto (2010:211) “Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah.” Dalam mencari nilai validitas dapat menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut :


(24)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Arikunto, 2010:213) Keterangan :

= Koefisien Korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan N = Jumlah responden

X = skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = skor total yang diperoleh dari seluruh item

= jumlah skor dalam distribusi X ∑ Y = jumlah skor dalam distribusi Y

= Kuadrat faktor variabel X = Kuadrat faktor variabel Y

= Jumlah perkalian factor korelasi variabel X dan Y

Keputusan pengujian validitas dengan menggunakan taraf signifikansi 5% sebagai berikut :

1. Jika , maka instrument dikatakan valid 2. Jika , maka instrument dikatakan tidak valid

Pengujian instrument dengan rumus-rumus di atas dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6.

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi

No

Item Pernyataan Keterangan

1 0,545 0,374 Valid

2 0,542 0,374 Valid

3 0,556 0,374 Valid


(25)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5 0,564 0,374 Valid

6 0,454 0,374 Valid

7 0,515 0,374 Valid

8 0,706 0,374 Valid

9 0,479 0,374 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas

Variabel Kinerja

No

Item Pernyataan Keterangan

1 0,516 0,374 Valid

2 0,720 0,374 Valid

3 0,637 0,374 Valid

4 0,672 0,374 Valid

5 0,481 0,374 Valid

6 0,720 0,374 Valid

7 0,624 0,374 Valid

8 0,737 0,374 Valid

9 0,511 0,374 Valid

10 0,404 0,374 Valid

11 0,459 0,374 Valid

12 0,419 0,374 Valid

13 0,269 0,374 Tidak Valid

14 0,503 0,374 Valid

15 0,595 0,374 Valid

16 0,583 0,374 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012

Pengujian validitas instrument ini dilakukan terhadap 30 responden, dimana jumlah tersebut hanya digunakan untuk menguji instrument apakah sudah valid atau belum. Uji validitas ini dilakukan dengan tingkat kesalahan (α) 5% dan


(26)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

derajat kebebasan (dk) n-2 atau (30-2=28), maka didapat nilai sebesar

0,374. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program Ms. Excel 2010, seluruh item pernyataan pada variabel kompensasi dinyatakan valid sehingga dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data. Sedangkan pada variabel kinerja, terdapat satu item pernyataan yang dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan mengenai sikap, sehingga penulis memutuskan untuk menghilangkan atau tidak menggunakan item pernyataan tersebut.

b). Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010:221) “Reliabilitas merupakan ukuran yang menunjukan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.”

Uji Reliabilitas pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Cronbach alpha (Arikunto,2010:239) sebagai berikut :

=

Keterangan :

= reliabilitas instrument


(27)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

= jumlah varian butir

= varians total

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut :

1). Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap item angket dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(a). Memberikan nomor pada angket yang masuk

(b). Memberikan nomor pada setiap item sesuai dengan bobot yang telah ditentukan yaitu kategori 5 skala likert

(c). Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor tersebut dikuadratkan

(d). Menjumlahkan skor yang ada pada setiap item dari setiap jawaban yang diberikan responden. Total dari setiap jumlah skor setiap item harus sama dengan total skor dari setiap responden.

(e). Mengkuadratkan skor-skor jawaban dari setiap responden untuk setiap item, dan kemudian menjumlahkannya.

2). Menghitung koefisien r untuk uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha, dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut :

(a). Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas instrument terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varians item


(28)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Arikunto, 2010:239) keterangan :

harga varians tiap item

jumlah kuadrat skor jawaban responden tiap item kuadrat skor seluruh responden dari setiap item

jumlah responden

(b). Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan varians total ( dengan rumus sebagai berikut :

(Arikunto,2002:160) Keterangan :

harga varians total

jumlah kuadrat skor total

jumlah kuadrat dari jumlah skor total

Jumlah responden

3). Keputusan pengujian reliabilitas instrument : Ca < 0,70 : instrument penelitian tidak reliabel


(29)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ca ≥ 0,70 : instrument penelitian reliabel

Keterangan :0,70 merupakan standar minimal reliabilitas instrument penelitian yang dikemukakan oleh Hair dkk (2005:88). Hasil pengujian reliabilitas instrument untuk setiap variabel dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.7

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Keterangan

1 Kompensasi 0,75 0,70 Reliabel

2 Kinerja 0,86 0,70 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

Hasil pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden, dimana jumlah responden tersebut hanya digunakan untuk menguji realibilitas instrumen saja. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan tingkat signifikansi 5 % dan derajat kebebasan (df) n-2 atau (30-2=28), sehingga diperoleh menurut ketentuan

yang dikemukakan oleh Hair (2005:88), atau dengan kata lain ≥ 0,70. Dengan

demikian hal tersebut dapat diartikan bahwa keusioner ini dapat digunakan berkali-kali karena akan menghasilkan hasil ukur yang sama.

4. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel yang diteliti. Rumus yang paling sederhana yang dapat digunakan untuk menghitung koefisien korelasi adalah dengan Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation, , 2005:182) sebagai berikut:


(30)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Koefisien korelasi (r) menunjukan derajat korelasi antara X dan Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas -1< r < + 1. Tanda positif menunjukan adanya korelasi positif/korelasi langsung antara kedua variabel yang diteliti. Setiap kenaikan nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai Y, begitu juga sebaliknya.

a). Jika nilai r = + 1 atau mendekati + 1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif

b). Jika nilai r = - 1 atau mendekati – 1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif

c). Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat dilihat pada Tabel 3.8

Tabel 3.8

Pedoman Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang

Kuat Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2011:231)


(31)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, jika nilai variabel independen di manipulasi (dirubah-rubah atau dinaik turunkan). (Sugiyono, 2011:260)

Dalam analisis regresi linier sederhana, terdapat dua variabel yang diramalkan (dependent variabel) yaitu kompensasi dan (independent variabel) yaitu kinerja karyawan. Maka persamaan umum regresi linier sederhana menurut Puspowarsito (2008 : 165) adalah :

Dimana : Y = Kinerja X = Kompensasi

harga Y ketika X = 0 (harga konstan)

angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

6. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yaitu kuadrat koefisien korelasi. Untuk menguji seberapa besar pengaruh dari variabel kompensasi (X) terhadap variabel kinerja (Y), maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :


(32)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KD = x 100% (Sudjana, 2000:246)

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

=

Koefisien Korelasi

7. Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu uji hipotesis yang bertujuan dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai ada atau tidaknya pengaruh antara variabel X (Kompensasi) terhadap variabel Y (Kinerja) yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari hipotesis yang telah dirumuskan.

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh antar variabel kompensasi terhadap variabel kinerja. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y dilakukan dengan cara membandingkan

dengan yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student

( )

(

Sugiyono, 2006 : 184)

Keterangan :

t = distribusi student

r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya data


(33)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kriteria pengambilan keputusan hipotesis yang diajukan adalah : a). Jika , maka Ho ditolak dan diterima

b). Jika , maka Ho diterima dan ditolak

Taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n-k, dimana n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel (k=2), sehingga derajat kebebasan (dk) = n-2 atau (73-2=71). Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :

Ho : ρ = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh antara kompensasi (X) terhadap kinerja (Y).

Ha : ρ > 0 Artinya terdapat pengaruh yang positif antara kompensasi dengan kinerja


(34)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kompensasi pada karyawan di Pulau Umang Resort & Spa berada pada kategori baik yang diukur melalui indikator gaji, bayaran di luar jam kerja, fasilitas, dan program perlindungan. Sedangkan untuk indikator insentif masih belum sesuai dengan beban pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan.

2. Kinerja karyawan Pulau Umang Resort & Spa berada pada kategori tinggi yang diukur melalui indicator kualitas pekerjaan, pengetahuan kerja, keandalan, kejujuran, disiplin, kerjasama, tanggung jawab dan pemanfaatan waktu luang. Sedangkan untuk indicator inisiatif dan kehadiran masih kurang baik karena dalam hal penyelesaian tugas, rasa inisiatif karyawan masih kurang karena selalu terpaku pada perintah atasan. Sama halnya seperti kehadiran yang menunjukan hasil kurang baik. Hal tersebut tidak dapat dibiarkan, karena akan berpengaruh pada tingkat kinerja dari karyawan tersebut.

3. Berdasarkan hasil penelitian, mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa, maka diperoleh


(35)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kesimpulan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh yang signifikan dan menunjukan tingkat korelasi cukup kuat terhadap kinerja

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan Pulau Umang Resort & Spa, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam menentukan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang, yaitu sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kompensasi yang diberikan oleh Pulau Umang harus terus diperhatikan terutama untuk indikator insentif karena mendapatkan skor terendah, dengan cara mengkaji kembali kompensasi yang berkenaan dengan pemberian insentif yang sesuai dengan beban kerja yang diberikan, sehingga dapat memberikan pandangan positif dari karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan. Perusahaan dapat memberikan angket kepada karyawannya mengenai kompensasi, sehingga perusahaan bisa mendapatkan data yang realistis dan efektif, serta dapat mengetahui apa yang sebenarnya karyawan butuhkan. Selain itu juga perusahaan dapat memberikan informasi yang jelas mengenai jenjang karir kepada karyawan. Dengan adanya pemberian insentif dan informasi karir, maka karyawan akan lebih bersemangat dalam bekerja, dan pada akhirnya kinerja pun akan meningkat.


(36)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Secara umum, kinerja karyawan penting sekali karena dalam bekerja karyawan harus memiliki perasaan menyenangi pekerjaan dan memiliki dorongan untuk berprestasi. Berdasarkan hasil penelitian, kinerja karyawan Pulau Umang yang masih harus ditingkatkan adalah kehadiran dan inisiatif. Untuk dapat meningkatkan kehadiran, sebaiknya perusahaan membuat peraturan mengenai absensi. Bagi karyawan yang tidak dapat hadir di tempat kerja harus memberikan informasi yang jelas kepada bagian terkait (HRD). Jika hal tersebut dilanggar maka karyawan tersebut akan diberikan sanksi sesuai dengan kebijakan perusahaan. Sedangkan untuk menumbuhkan rasa inisiatif karyawan, perusahaan dapat memulai dengan menanamkan pada diri karyawan bahwa perusahaan tersebut milik mereka. Dengan terciptanya rasa memiliki, diharapkan akan menumbuhkan kepedulian para karyawan sehingga dapat menyelesaikan masalah tanpa menunggu instruksi atasan. Selain itu juga perusahaan dapat memberikan tantangan atau tanggung jawab yang lebih besar kepada setiap karyawannya sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.

3. Dengan adanya pengaruh yang signifikan antara kompensasi dengan kinerja, maka pemberian kompensasi di Pulau Umang Resort & Spa dapat lebih diperhatikan lagi dengan pemberian kompensasi yang sesuai dengan asas adil dan layak supaya kinerja karyawan dapat meningkat lebih baik lagi. Selain itu juga sebaiknya perusahaan membuat peraturan-peraturan yang jelas mengenai kepegawaian seperti pengadaan program pelatihan dan lain sebagainya.


(37)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kinerja karyawan, perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang turut berpengaruh terhadap kinerja karyawan, seperti motivasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan kompetensi.


(38)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Arikunto, Suharsimi, 2010. “Prosedur Penelitian”. PT Rineka Cipta, Jakarta , 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi

revisi IV”. Rineka Cipta, Jakarta

Hair, Anderson, Tatham & Black. 2005. “Multivariat Data Analysis”. Prentice Hall, New Jersey

Handoko, Tani, 2001. “Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya

Manusia”. BPEE, Yogyakarta

Hasibuan, S.P Malayu, 2001. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. PT Bumi Aksara, Jakarta

, 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi”. PT Bumi Aksara, Jakarta

Hermawan, Asep. 2006. “Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif”. Grasindo, Jakarta

Mangkunegara, P. Anwar, 2005. “Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan”. PT Remaja Posdakarya, Bandung

Moeheriono, 2009. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”. Ghalia Indonesia, Bogor

Moh. Nazir. 2007. “Metode Penelitian”. Ghalia Indonesia, Jakarta

Nitisemito, Alex, 1996. “Manajemen Suatu Dasar dan Pengantar”. Ghalia Indonesia, Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo, 2009. “Pengembangan Sumber Daya Manusia”. PT Rineka Cipta, Jakarta

Puspowarsito, 2008. “Metode Penelitian Organisasi Dengan Aplikasi Program

SPSS”. Humaniora, Bandung

Riduwan, 2007. “Metode dan Teknik Menyusun Tesis”. Alfabeta, Bandung

Rivai, Veithzal, 2011. “Performance Appraisal”. PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta

Samsudin, Sadili, 2005. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Pustaka Setia, Bandung


(39)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Siagian, P. Sondang, 2006. “Manajemen Internasional”. PT Bumi Aksara, Jakarta Simamora, Henry, 2004. “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 3”. Bagian

Penerbitan STIE YPKN, Yogyakarta

Suwantoro, Gamal, 1997. “Dasar-dasar Pariwisata”. Andi, Yogyakarta Sugiyono. 2002.,“Metode Penelitian Administrasi”. Alfabeta. Bandung

. 2005. ”Statistika Untuk Penelitian”. Alfabeta, Bandung . 2009. “Statistika Untuk Penelitian”. Alfabeta, Bandung . 2011. “Statistika Untuk Penelitian”. Alfabeta, Bandung

Umar, Husein, 2008. “Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan”. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten

Usman, Husaini, 2010. “ Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan edisi pertama”. PT. Bumi Aksara, Jakarta

Wahjono, Sentot Imam, 2010. “Perilaku Organisasi”.Graha Ilmu, Yogyakarta Wahyudi, Bambang, 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Sulita,

Bandung

Yuniarsih T & Suwatno, 2009. “Manajemen sumber Daya Manusia”. Alfabeta, Bandung

Internet:

http://www.google.co.id/#hl=id&q=indikator+kinerja+karyawan&revid. Di akses oleh Fety Febriyanti Utami, pada hari minggu tanggal 08 April 2012, pukul 22:52

http://www.google.co.id/imgres?q=peta+pulau+umang. Di akses oleh Fety Febriyanti Utami, pada hari kamis tanggal 03 Mei 2012, pukul 00:15

http://bisnisukm.com/menumbuhkan-intrapreneurship-dalam-diri-karyawan.html. di akses oleh Fety Febriyanti Utami, pada senin tanggal 23 Juli 2012, pukul 20:28


(40)

Fety Febriyanti Utami, 2012

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pulau Umang Resort & Spa Kabupaten Pandeglang Banten


(1)

kesimpulan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh yang signifikan dan menunjukan tingkat korelasi cukup kuat terhadap kinerja

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan Pulau Umang Resort & Spa, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam menentukan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang, yaitu sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kompensasi yang diberikan oleh Pulau Umang harus terus diperhatikan terutama untuk indikator insentif karena mendapatkan skor terendah, dengan cara mengkaji kembali kompensasi yang berkenaan dengan pemberian insentif yang sesuai dengan beban kerja yang diberikan, sehingga dapat memberikan pandangan positif dari karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan. Perusahaan dapat memberikan angket kepada karyawannya mengenai kompensasi, sehingga perusahaan bisa mendapatkan data yang realistis dan efektif, serta dapat mengetahui apa yang sebenarnya karyawan butuhkan. Selain itu juga perusahaan dapat memberikan informasi yang jelas mengenai jenjang karir kepada karyawan. Dengan adanya pemberian insentif dan informasi karir, maka karyawan akan lebih bersemangat dalam bekerja, dan pada akhirnya kinerja pun akan meningkat.


(2)

2. Secara umum, kinerja karyawan penting sekali karena dalam bekerja karyawan harus memiliki perasaan menyenangi pekerjaan dan memiliki dorongan untuk berprestasi. Berdasarkan hasil penelitian, kinerja karyawan Pulau Umang yang masih harus ditingkatkan adalah kehadiran dan inisiatif. Untuk dapat meningkatkan kehadiran, sebaiknya perusahaan membuat peraturan mengenai absensi. Bagi karyawan yang tidak dapat hadir di tempat kerja harus memberikan informasi yang jelas kepada bagian terkait (HRD). Jika hal tersebut dilanggar maka karyawan tersebut akan diberikan sanksi sesuai dengan kebijakan perusahaan. Sedangkan untuk menumbuhkan rasa inisiatif karyawan, perusahaan dapat memulai dengan menanamkan pada diri karyawan bahwa perusahaan tersebut milik mereka. Dengan terciptanya rasa memiliki, diharapkan akan menumbuhkan kepedulian para karyawan sehingga dapat menyelesaikan masalah tanpa menunggu instruksi atasan. Selain itu juga perusahaan dapat memberikan tantangan atau tanggung jawab yang lebih besar kepada setiap karyawannya sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.

3. Dengan adanya pengaruh yang signifikan antara kompensasi dengan kinerja, maka pemberian kompensasi di Pulau Umang Resort & Spa dapat lebih diperhatikan lagi dengan pemberian kompensasi yang sesuai dengan asas adil dan layak supaya kinerja karyawan dapat meningkat lebih baik lagi. Selain itu juga sebaiknya perusahaan membuat peraturan-peraturan yang jelas mengenai kepegawaian seperti pengadaan program pelatihan dan lain sebagainya.


(3)

4. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kinerja karyawan, perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang turut berpengaruh terhadap kinerja karyawan, seperti motivasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan kompetensi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2010. “Prosedur Penelitian”. PT Rineka Cipta, Jakarta , 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi

revisi IV”. Rineka Cipta, Jakarta

Hair, Anderson, Tatham & Black. 2005. “Multivariat Data Analysis”. Prentice Hall, New Jersey

Handoko, Tani, 2001. “Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya

Manusia”. BPEE, Yogyakarta

Hasibuan, S.P Malayu, 2001. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. PT Bumi Aksara, Jakarta

, 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi”.

PT Bumi Aksara, Jakarta

Hermawan, Asep. 2006. “Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif”. Grasindo, Jakarta

Mangkunegara, P. Anwar, 2005. “Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan”. PT Remaja Posdakarya, Bandung

Moeheriono, 2009. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”. Ghalia Indonesia, Bogor

Moh. Nazir. 2007. “Metode Penelitian”. Ghalia Indonesia, Jakarta

Nitisemito, Alex, 1996. “Manajemen Suatu Dasar dan Pengantar”. Ghalia Indonesia, Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo, 2009. “Pengembangan Sumber Daya Manusia”. PT Rineka Cipta, Jakarta

Puspowarsito, 2008. “Metode Penelitian Organisasi Dengan Aplikasi Program

SPSS”. Humaniora, Bandung

Riduwan, 2007. “Metode dan Teknik Menyusun Tesis”. Alfabeta, Bandung

Rivai, Veithzal, 2011. “Performance Appraisal”. PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta

Samsudin, Sadili, 2005. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Pustaka Setia, Bandung


(5)

Sarjono Haryadi & Julianta Winda, 2011. “Spss vs Lisrel Sebuah Pengantar Aplikasi Untuk Riset”. Salemba 4, Jakarta

Siagian, P. Sondang, 2006. “Manajemen Internasional”. PT Bumi Aksara, Jakarta Simamora, Henry, 2004. “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 3”. Bagian

Penerbitan STIE YPKN, Yogyakarta

Suwantoro, Gamal, 1997. “Dasar-dasar Pariwisata”. Andi, Yogyakarta

Sugiyono. 2002.,“Metode Penelitian Administrasi”. Alfabeta. Bandung . 2005. ”Statistika Untuk Penelitian”. Alfabeta, Bandung . 2009. “Statistika Untuk Penelitian”. Alfabeta, Bandung . 2011. “Statistika Untuk Penelitian”. Alfabeta, Bandung

Umar, Husein, 2008. “Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan”. PT.

Rajagrafindo Persada, Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten

Usman, Husaini, 2010. “ Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan edisi pertama”. PT. Bumi Aksara, Jakarta

Wahjono, Sentot Imam, 2010. “Perilaku Organisasi”.Graha Ilmu, Yogyakarta Wahyudi, Bambang, 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Sulita,

Bandung

Yuniarsih T & Suwatno, 2009. “Manajemen sumber Daya Manusia”. Alfabeta, Bandung

Internet:

http://www.google.co.id/#hl=id&q=indikator+kinerja+karyawan&revid. Di akses oleh Fety Febriyanti Utami, pada hari minggu tanggal 08 April 2012, pukul 22:52

http://www.google.co.id/imgres?q=peta+pulau+umang. Di akses oleh Fety Febriyanti Utami, pada hari kamis tanggal 03 Mei 2012, pukul 00:15

http://bisnisukm.com/menumbuhkan-intrapreneurship-dalam-diri-karyawan.html. di akses oleh Fety Febriyanti Utami, pada senin tanggal 23 Juli 2012, pukul 20:28


(6)