9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat digunakan sebagai bahan pengkajian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1.
William H. Beaver 1966 dalam jurnal yang berjudul “Financial Ratio as Predictors of Failure”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat
rasio-rasio keuangan dalam memprediksi peristiwa penting perusahaan yang salah satunya adalah kebangkrutan suatu perusahaan. Beaver
menggunakan 30 jenis rasio keuangan, yang terdiri dari rasio cash flow to sales; cash flow to total assets; cash flow to net worth; cash flow to total
debt; net income to sales; net income to total assets; net income to net worth; net income to total debt; current liabilities to total assets; long-
term liabilities to total assets; current plus long-term liabilities to total assets; current plus long-term plus preferred stock to total assets; cash to
total assets; quick assets to total assets; current assets to total assets; working capital to total assets; cash to current liabilities; quick assets to
current liabilities; current ratio current assets to current liabilities; cash to sales; accounts receivable to sales; inventory to sales; quick assets to
sales; current assets to sales; working capital to sales; net worth to sales;
10
total assets to sales; cash interval cash to fund expenditures for operations; defensive interval defensive assets to fund expenditures for
operations; no-credit interval defensive assets minus current liabilities to fund expenditures for operations, yang digunakan pada 79 pasang
perusahaan yang pailit dan tidak pailit. Memakai univariate discriminant anlysis sebagai alat uji statistik, Beaver menyimpulkan bahwa rasio
working capital funds flowtotal asset dan net incometotal assets mampu membedakan perusahaan yang akan pailit dengan yang tidak pailit secara
tepat masing-masing sebesar 90 dan 88 dari sampel yang digunakan. 2.
Edward I. Altman 1968 dalam jurnalnya yang berjudul “ Financial ratios, Discriminant Analysis and the Prediction of Corporate
Bankruptcy”. Tujuan Altman melakukan penelitian ini adalah untuk mencoba menaksir kualitas analisis rasio sebagai teknik analisis.
Kumpulan rasio keuangan akan diteliti pada konteks prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metodologi statistik multiple
discriminant. Altman menggunakan teknik multivariate discriminant analysis dan menghasilkan model Z-score dengan 5 rasio keuangan yaitu
rasio working capital to total assets, retained earnings to total assets, EBIT to total assets, market value equity to total liabilities, dan sales to
total assets. Dalam penelitiannya, Altman menggunakan sampel 33 pasang perusahaan yang pailit dan tidak pailit dan model yang disusunnya secara
tepat mampu mengidentifikasikan 90 kasus kepailitan pada satu tahun sebelum kepailitan terjadi.
11
3. Edward I. Altman, R. Haldeman, dan P. Narayanan 1977 dalam jurnal
yang berjudul “Zeta Analysis: A New Model to Identify Bankruptcy Risk of Corporations”. Altman membuat model generasi kedua dengan beberapa
beberapa perbaikan pada pendekatan Z-score awal. Dalam penelitian ini Altman juga menyatukan perbaikan manfaat teknik diskriminan. Dalam
penelitiannya ini, Altman menggunakan tujuh model variabel yang terdiri dari return on assets, stability of earnings, debt service, cumulative
profitability, liquidity, capitalization, size. Model terbaru yang disebut ZETA Analysis ini efektif untuk mengklasifikasikan perusahaan-
perusahaan yang bangkrut lima tahun sebelum kebangkrutan dengan tingkat kesuksesan mengidentifikasikan sebesar 93 kasus kepailitan pada
satu tahun sebelum kebangkrutan terjadi dan 70 kasus kepailitan pada lima tahun sebelum kebangkrutan terjadi.
4. Mohamad Iwan 2005 dalam jurnal yang berjudul “Bankruptcy prediction
model with ZETA optimal cut-off score to correct type I error”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah a perbedaan antara perusahaan-
perusahaan yang bangkrut dan non-bangkrut, dan b berapa banyak kesalahan tipe I lebih merugikan disbanding kesalahan tipe II.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1.
H1 : Rasio Keuangan CAR dapat membedakan secara signifikan antara bank yang bangkrut dan bank yang tidak bangkrut
2. H2 : Rasio Keuangan dapat digunakan untuk memprediksi
kemungkinan kebangkrutan.
12
3. H3 : persentase prediksi perusahaan-perusahaan yang bangkrut
akan semakin besar dengan memberikan beban yang lebih besar pada kesalahan tipe I daripada kesalahan tipe II dibandingkan
dengan persentase prediksi perusahaan-perusahaan yang bangkrut dengan memberikan beban yang sama pada kesalahan tipe I
maupun kesalahan tipe II. 4.
H4 : prediksi kebangkrutan dengan cut-off score yang menggabungkan kemungkinan kebangkrutan dan non-bangkrut.
Rasio-rasio keuangan yang dipakai adalah rasio-rasio yang pernah dipakai oleh Ou dan Penman 1989, Machfoedz 1994, dan Avianti 2000.
Rasio-rasio itu adalah: cash to current liabilities, quick assets to current liabilities, current assets to current liabilities, current assets to total
liabilities, earning before taxes to sales, gross profit to sales, net income to sales, current assets to total assets, working capital to total asstes, total
liabilities to current assets, operating income to total liabilities, current liabilities to total assets, working capital to total assets, quick assets to
total assets, net worth to total assets, total liabilities to total assets, net income to fixed assets, earning before income taxes to total assets, net
income to total assets, sales to current liabilities, net income to total liabilities, net worth to total liabilities.
Simpulan yang dihasilkan adalah: -
rasio finansial memang dapat digunakan untuk membedakan antara perusahan yang bangkrut dan perusahaan yang non-bangkrut.
13
- Dari 22 rasio finansial yang diteliti terdapat dua rasio finansial yang
dapat membedakan antara perusahaan yang bangkrut dan perusahaan yang non-bangkrut. Dua rasio ini adalah rasio leverage dan equity
group yaitu rasio net worth to total assets dan rasio net worth to total liabilities. Rasio-rasio ini dapat digunakan untuk memprediksi setahun
sebelum kebangkrutan terjadi. 5.
Luciana Spica Almilia dan Emanuel Kristijadi 2003 dalam jurnal yang berjudul “Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial
Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rasio keuangan yang
diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan oleh perusahaan dapat digunakan untuk memprediksi financial distress.
Hipotesis yang diuji adalah rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi financial distress perusahaan-perusahaan yang ada di
Indonesia. Rasio keuangan yang dipakai berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Platt dan Platt 2002 yaitu, net income to sales, current
assets to current liabilities, working capital to total assets, current assets to total assets, net fixed assets to total assets, sales to total assets, sales to
current assets, sales to working capital, net income to total assets, net income to equity, total liabilities to total assets, current liabilities to total
assets, notes payable to total assets, notes payable to total liabilities, equity to total assets, cash to current liabilities, cash to total assets,
growth sales, growth net income to total assets. Pengujian dilakukan
14
dengan regresi logit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa rasio- rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi financial distress
suatu perusahaan. Menurut hasil penelitian ini, rasio keuangan yang paling dominan dalam menentukan financial distress suatu perusahaan adalah net
income to sales, current liabilities to total assets, current assets to current liabilities, growth net income to total assets.
Tabel 2.1. Perbedaan dan persamaan dengan penelitian terdahulu
No. Nama Peneliti Judul Penelitian
Objek Penelitian
Variabel Alat Uji
1. William H.
Beaver 1966 Financial Ratio as
Predictors of Failure
158 Perusahaan
yang tergabung
dalam Moody’s
Industrial Menggunakan 30
jenis rasio keuangan univariate
discriminant anlysis
2 Edward I.
Altman 1968 Financial ratios,
Discriminant Analysis and the
Prediction of Corporate
Bankruptcy 66 Perusahaan
yang tergabung
dalam Moody’s
Industrial rasio working
capital to total assets, retained
earnings to total assets, EBIT to total
assets, market value equity to total
liabilities, dan sales to total assets
multivariate discriminant
analysis
3 Edward I.
Altman, R. Haldeman,
dan P. Narayanan
1977 Zeta Analysis: A
New Model to Identify Bankruptcy
Risk of Corporations
Perusahaan yang
tergabung dalam
Moody’s Industrial
return on assets, stability of earnings,
debt service, cumulative
profitability, liquidity,
capitalization, size multivariate
discriminant analysis
4 Mohamad Iwan 2005
Bankruptcy prediction model
with ZETA optimal cut-off score to
correct type I error 4 Bank di
Indonesia Menggunakan 22
jenis rasio finansial multivariate
discriminant analysis
5 Luciana Spica
Almilia dan Emanuel
Kristijadi 2003
Analisis Rasio Keuangan untuk
Memprediksi Kondisi Financial
Distress Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Jakarta Perusahaan
maufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Jakarta 1998-
2001 Menggunakan 19
jenis rasio keuangan regresi logit
15
No. Nama Peneliti Judul Penelitian
Objek Penelitian
Variabel Alat Uji
6 Ika Ratnawati
2009 Manfaat Analisis
DuPont untuk Memprediksi
Potensi Kebangkrutan
Studi Kasus Pada Indeks LQ45
Perusahaan anggota LQ45
2004-2008 Net Profit Margin,
Total Assets Turnover, Return On
Assets, Financial Leverage Multiplier,
dan Return On Equity
Discriminant analysis
Sumber: Penulis Berdasarkan perbedaan dan persamaan di atas, maka dapat dikatakan
bahwa penelitian yang akan dilakukan merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu dan tidak plagiat.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Kesulitan Keuangan Perusahaan