58
11. PT. Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk TLKM
Perusahaan Perseroan P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk pada mulanya merupakan bagian dari “Post en Telegraafdienst”, yang didirikan pada
tahun 1884. Pada tahun 1991, status Perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara “Persero”. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan
adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi sumber daya Perusahaan, dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku 12.
PT. United Tractors Tbk UNTR
PT United Tractors Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works. Ruang lingkup kegiatan
utama Perusahaan dan anak perusahaan bersama-sama disebut “Grup” meliputi penjualan dan penyewaan alat berat beserta pelayanan purna jual,
penambangan dan kontraktor penambangan.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan lima variabel bebas yaitu NPM, TAT, ROA, EM dan ROE, sedangkan Potensi Kegagalan sebagai variabel
terikat. Data dari masing-masing variabel diperoleh dari laporan keuangan 12 perusahaan yang masuk dalam indeks LQ 45 dari tahun 2004 – 2008 di
Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Berikut adalah deskripsi hasil penelitian berdasarkan tiap variabel.
59
4.2.1. Net Profit Margin NPM
Net Profit Margin NPM merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.
Hasil perhitungan variabel Net Profit Margin NPM disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Data NPM Perusahaan LQ 45 Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2008
Tahun Kode
Perusahaan 2004 2005 2006 2007 2008 Mean
AALI 0,23 0,23 0,21 0,33 0,32 0,27 ANTM 0,28 0,26 0,28 0,43 0,14 0,28
ASII 0,12 0,09 0,07 0,09 0,09 0,09 BLTA 0,18 0,25 0,39 0,21 0,22 0,25
INDF 0,02 0,01 0,03 0,04 0,03 0,02 INKP 0,28 0,01 -0,12 0,05 0,09 0,06
ISAT 0,16 0,14 0,12 0,12 0,10 0,13 KIJA 0,11 0,24 0,09 0,08 -0,14 0,08
PTBA 0,16 0,16 0,14 0,18 0,24 0,17 SMCB -0,23 -0,11 0,06 0,05 0,06 -0,03
TLKM 0,19 0,19 0,21 0,22 0,17 0,20 UNTR 0,12 0,08 0,07 0,08 0,10 0,09
Mean 0,14 0,13 0,13 0,16 0,12 0,13
Sumber : Laporan Keuangan, diolah
Net Profit Margin NPM dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan penjualan. Berdasarkan Tabel 4.1, rata-rata Net Profit
Margin NPM tertinggi pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,16, sedangkan rata-rata Net Profit Margin NPM terendah pada tahun 2008 yaitu
sebesar 0,12. Pada periode 2004 sampai 2008, perusahaan yang memiliki rata-rata Net Profit Margin NPM tertinggi adalah ANTM yaitu
sebesar 0,28, sedangkan perusahaan yang memiliki rata-rata Net Profit Margin
60
NPM terendah adalah SMCB yaitu sebesar -0,03. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Gambar 4.1. Grafik Batang NPM Perusahaan LQ 45 Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2008
Sumber : Tabel 4.1
4.2.2. Total Asset Turnover TAT
Total asset turnover TAT merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan. Hasil
perhitungan variabel Total asset turnover TAT disajikan pada tabel berikut:
61
Tabel 4.2. Data TAT Perusahaan LQ 45 Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2008
Tahun Kode
Perusahaan 2004 2005 2006 2007 2008
Mean AALI 1,03 1,06 1,07 1,11 1,25 1,10
ANTM 0,47 0,51 0,77 1,00 0,94 0,74 ASII 1,15 1,01 0,96 1,10 1,20 1,09
BLTA 0,31 0,33 0,37 0,18 0,28 0,29 INDF 1,14 1,26 1,34 0,94 0,98 1,13
INKP 0,26 0,27 0,30 0,34 0,38 0,31 ISAT 0,37 0,35 0,36 0,36 0,36 0,36
KIJA 0,04 0,29 0,23 0,15 0,16 0,17 PTBA 1,10 1,06 1,14 1,04 1,18 1,10
SMCB 0,31 0,41 0,42 0,52 0,63 0,46 TLKM 0,60 0,67 0,68 0,72 0,67 0,67
UNTR 1,31 1,25 1,22 1,40 1,22 1,28
Mean 0,68 0,71 0,74 0,74 0,77 0,73
Sumber : Laporan Keuangan, diolah
Total asset turnover TAT dihitung dengan cara membagi Penjualan dengan Total Asset. Berdasarkan Tabel 4.2, rata-rata Total asset
turnover TAT tertinggi pada tahun 2008 yaitu sebesar 0,77, sedangkan rata-rata Total asset turnover TAT terendah pada tahun 2004 yaitu
sebesar 0,68. Pada periode 2004 sampai 2008, perusahaan yang memiliki rata-rata Total asset turnover TAT tertinggi adalah UNTR yaitu
sebesar 1,28, sedangkan perusahaan yang memiliki rata-rata Total asset turnover
TAT terendah adalah KIJA yaitu sebesar 0,17. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
62
Gambar 4.2. Grafik Batang TAT Perusahaan LQ 45 Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2008
Sumber : Tabel 4.2.
4.2.3. Return On Asset ROA
Return On Asset ROA merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Hasil perhitungan variabel Return On Asset ROA disajikan pada tabel berikut:
63
Tabel 4.3. Data ROA Perusahaan LQ 45 Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2008
Tahun Kode
Perusahaan 2004 2005 2006 2007 2008
Mean AALI 23,67 24,76 22,51 36,87 40,35 29,63
ANTM 13,41 13,15 21,29 42,49 13,35 20,74 ASII 13,81 8,92 6,41 10,26 11,38 10,16
BLTA 5,54 8,16 14,69 3,67 6,24 7,66 INDF 2,47 0,83 4,04 3,30 2,61 2,65
INKP 7,30 0,15 -3,51 1,67 3,39 1,80 ISAT 5,86 4,95 4,12 4,51 3,63 4,61
KIJA 0,47 6,78 1,94 1,23 -2,11 1,66 PTBA 17,60 16,45 15,63 18,25 27,96 19,18
SMCB -7,09 -4,56 2,49 2,35 3,68 -0,63 TLKM 11,77 12,86 14,65 15,67 11,64 13,32
UNTR 16,24 9,88 8,27 11,48 11,65 11,50
Mean 9,25 8,53 9,38 12,65 11,15
10,19
Sumber : Laporan Keuangan, diolah
Return On Asset ROA dihitung dengan cara mengalikan profit margin dengan total asset turnover. Berdasarkan Tabel 4.3, rata-rata
Return On Asset ROA tertinggi pada tahun 2007 yaitu sebesar 12,65, sedangkan rata-rata Return On Asset ROA terendah pada tahun 2005
yaitu sebesar 8,53. Pada periode 2004 sampai 2008, perusahaan yang memiliki rata-rata Return On Asset ROA tertinggi adalah AALI yaitu
sebesar 29,63, sedangkan perusahaan yang memiliki rata-rata Return On Asset ROA terendah adalah SMCB yaitu
sebesar -0,63. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
64
Gambar 4.3. Grafik Batang ROA Perusahaan LQ 45 Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2008
Sumber : Tabel 4.3
4.2.4. Financial Leverage Multiplier
Financial Leverage Multiplier merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk menguji bagaimana perusahaan menggunakan utang
untuk membiayai aktivanya. Hasil perhitungan variabel Financial Leverage Multiplier disajikan pada tabel berikut:
65
Tabel 4.4. Data Equity Multiplier Perusahaan LQ 45 Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2008
Tahun Kode
Perusahaan 2004 2005 2006 2007 2008
Mean AALI 1,64 1,22 1,27 1,32 1,26 1,34
ANTM 2,47 2,11 1,70 1,38 1,27 1,79 ASII 2,57 2,99 2,59 2,36 2,44 2,59
BLTA 2,64 3,94 2,62 6,23 4,24 3,93 INDF 3,74 3,41 3,25 4,13 4,66 3,84
INKP 2,65 2,57 2,84 2,82 2,78 2,73 ISAT 2,11 2,29 2,25 2,74 2,97 2,47
KIJA 1,35 1,24 1,18 1,52 1,86 1,43 PTBA 1,41 1,38 1,35 1,49 1,53 1,43
SMCB 3,49 3,98 3,37 3,19 4,99 3,80 TLKM 3,10 2,67 2,68 2,43 2,66 2,71
UNTR 2,18 2,59 2,45 2,27 2,05 2,31
Mean 2,45 2,53 2,30 2,66 2,73 2,53
Sumber : Laporan Keuangan, diolah
Financial Leverage Multiplier dihitung dengan cara membagi total asset dengan common equity. Berdasarkan Tabel 4.4, rata-rata Financial
Leverage Multiplier tertinggi pada tahun 2008 yaitu sebesar 2,73, sedangkan rata-rata Financial Leverage Multiplier terendah pada tahun
2006 yaitu sebesar 2,30. Pada periode 2004 sampai 2008, perusahaan yang memiliki rata-rata Financial Leverage Multiplier tertinggi adalah BLTA
yaitu sebesar 3,93, sedangkan perusahaan yang memiliki rata-rata
Financial Leverage Multiplier terendah adalah AALI yaitu sebesar
1,34. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
66
Gambar 4.4. Grafik Batang Financial Leverage Multiplier Perusahaan LQ 45 Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2004-2008
Sumber : Tabel 4.4
4.2.5. Return On Equity ROE
Return On Equity ROE merupakan rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif,
mengukur tingkat keuntungan dari investasi tang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Hasil perhitungan
variabel Return On Equity ROE disajikan pada tabel berikut:
67
Tabel 4.5. Data ROE Perusahaan LQ 45 Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2008
Tahun Kode
Perusahaan 2004 2005 2006
2007 2008
Mean AALI 38,77
30,14 28,64
48,60 51,03
39,44 ANTM 33,17 27,79
36,27 58,48
16,97 34,54
ASII 35,48 26,72
16,59 24,18
27,78 26,15
BLTA 14,60 32,12 38,49
22,89 26,42
26,91 INDF 9,23 2,84
13,12 13,63
12,17 10,20
INKP 19,30 0,39 -9,98
4,71 9,41
4,77 ISAT 12,39
11,34 9,28
12,34 10,79
11,23 KIJA 0,64 8,38
2,28 1,87
-3,93 1,85
PTBA 24,85 22,75 21,16
27,14 42,71
27,72 SMCB -24,76
-18,13 8,38 7,50 18,35 -1,73
TLKM 36,49 34,32 39,21
38,10 30,95
35,81 UNTR 35,43 25,59
20,25 26,04
23,90 26,24
Mean 19,63 17,02
18,64 23,79
22,21 20,26
Sumber : Laporan Keuangan, diolah
Return On Equity ROE dihitung dengan cara mengalikan ROA dengan Equity Multiplier. Berdasarkan Tabel 4.5, rata-rata Return On
Equity ROE tertinggi pada tahun 2007 yaitu sebesar 23,79, sedangkan rata-rata Return On Equity ROE terendah pada tahun 2005 yaitu sebesar
17,02. Pada periode 2004 sampai 2008, perusahaan yang memiliki rata- rata Return On Equity ROE tertinggi adalah AALI yaitu
sebesar 39,44, sedangkan perusahaan yang memiliki rata-rata Return On Equity ROE
terendah adalah SMCB yaitu sebesar -1,73. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram batang berikut ini:
68
Gambar 4.5. Grafik Batang ROE Perusahaan LQ 45 Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2008
Sumber : Tabel 4.5
4.3. Analisis Data Dan Uji Hipotesis