Macam-macam Persediaan Kegunaan Persediaan

2.1.1 Macam-macam Persediaan

Seperti kita ketahui bahwa persediaan yang terdapat dalam perusahaan industri dapat dikelompokkan atau dibedakan menurut jenis dan posisi barang tersebut didalam urutan pengerjaan produk, yaitu Sofyan A, 1993 : 1. Raw Material Stock. Yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana dapat diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan yang menggunakannya. Bahan baku diperlukan oleh pabrik untuk diolah, yang setelah melalui beberapa proses diharapkan menjadi finished goods. 2. Work in Process Progress Stock Merupakan persediaan barang-barang hasil yang keluar dari tiap-tiap bagian dalam satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk baru tetapi lebih perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi. Dengan kata lain, yaitu perantara yang belum berupa barang jadi, akan tetapi masih mempunyai proses lebih lanjut lagi di pabrik sehingga menjadi yang sudah siap untuk dijual pada konsumen. 3. Finished Goods Stock Yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai di proses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual kepada langganan atau perusahaan lain. Jadi barang jadi ini merupakan produk selesai dan siap untuk dijual. Teguh Baroto, 2002

2.1.2 Kegunaan Persediaan

Persediaan diperlukan oleh perusahaan karena terdapat ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran. Hal ini bisa terjadi karena ada beberapa faktor penyebabnya, diantaranya adalah faktor ekonomi, faktor waktu, faktor diskontinyuitas dan faktor ketidakpastian. Fungsi persediaan dapat juga dijelaskan dari klasifikasi fungsionalnya. Berdasarkan klasifikasinya semua jenis persediaan dapat digolongkan dalam kategori berikut Tersine, 1988 : 1. Working Stock Merupakan persediaan yang dibeli atau disimpan sesuai dengan syarat yang ada. Biasanya pemesanan dilakukan dalam jumlah yang cukup besar karena bertujuan untuk menghemat order cost, holding cost dan merupakan syarat minimum untuk pembelian dengan quantity discount. 2. Safety Stock Persediaan yang digunakan untuk menghadapi perubahan-perubahan tingkat penawaran dan permintaan pada masa mendatang. 3. Anticipation Stock Persediaan yang digunakan untuk mengatasi kemungkinan meningkatnya permintaan pada waktu-waktu tertentu dan hal-hal yang menyebabkan proses produksi berhenti. 4. Pipeling Stock Persediaan yang terjadi karena adanya perpindahan material tersebut. Yaitu material yang sedang diproses ataupun material yang dipindahkan dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain. 5. Decopling Stock Merupakan persediaan yang diadakan antara stasiun kerja dengan satu stasiun kerja lainnya, agar diantara stasiun kerja dengan stasiun kerja lainnya tidak terjadi saling ketergantungan.

2.1.3 Biaya-biaya Yang Berkaitan Dengan Persediaan