Mutu Minyak Kelapa Sawit Mutu Inti Sawit

Komponen Jumlah Minyak Air Protein Extractable Non Protein Sellulosa Abu 47 – 52 6 – 8 7,5 – 9,0 23 – 24 5 2

2.4. Standart Mutu Minyak Kelapa Sawit

Minyak sawit memegang peranan penting dalam perdagangan dunia,oleh karena itu syarat mutu harus menjadi perhatian utama dalam perdagangannya. Istilah mutu minyak inti sawit dapat dibedakan menjadi dua arti yang sangat penting yaitu : pertama,benar-benar murni yang tidak bercampur dengan minyak nabati lain.Mutu minyak sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifat-sifat fisiknya,yaitu dengan mengukur nilai titik lebur angka penyabunan dan bilangan iodium.Kedua,pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran.Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standart mutu internasional yang meliputi kadar asam lemak bebas,air,kotoran,logam,tembaga,peroksida,dan ukuran pemucatan.

2.4.1. Mutu Minyak Kelapa Sawit

Standart mutu minyak kelapa sawit adalah merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik.Ada beberapa faktor yang menentukan standart mutu yaitu: a. Mengandung air dan kotoran dalam minyak Universitas Sumatera Utara b. Kandungan asam lemak bebas c. Warna,dan bilangan peroksida Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0,1 dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01.Kandungan asam lemak bebas serendah mungkin ±2,bilangan peroksida dibawah 2,bebas warna merah dan kuning harus warna pucat,tidak berwarna hijau,jernih dari kandungan logam serendah mungkin,atau bebas dari ion logam.

2.4.2. Mutu Inti Sawit

Inti sawit palm kernel merupakan hasil kedua setelah minyak sawit.Dari inti sawit dapat diperoleh minyak sawit PKO dan sebagai hasil samping ialah bungkil inti kelapa sawit yang telah mengalami proses ekstraksi dan pengeringan. Mutu minyak inti sawit sangat dipengaruhi oleh perlakuan-perlakuan selama proses pengolahannya,sehingga penting diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mutu inti sawit adalah : a. Air dan Kotoran b. Asam lemak bebas c. Bilangan peroksida dan daya peemucatan Untuk memperoleh minyak inti sawit yang baik,berkadar asam lemak bebas yang rendah dan berwarna kuning serta mudah dipekatkan,juga diperlukan kadar inti pecah yang rendah dengan kadar air yang rendah. Pengeringan inti sawit dilakukan sampai kadar air yang setimbang dengan kelembaman udara sekitarnya.Biasanya sampai kadar air 7.Bungkil inti sawit diinginkan berwarna Relativ terang dan nilai gizi serta kandungan asam aminonya tidak berubah. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Standart Mutu Minyak Sawit,Minyak Inti Sawit Dan Inti Sawit. Karakteristik Minyak Sawit Inti Sawit Minyak Inti Sawit Keterangan Asam Lemak Bebas 5 3,5 3,5 Maksimal Kadar Kotoran 0,5 0,02 3,5 Maksimal Kadar Zat Menguap 0,5 7,5 0,02 Maksimal Bilangan Peroksida 6 maq - 0,2 Maksimal Bilangan Iodin 44-58mggr - 2,2 maq - Kadar Logam Fe,Cu 10 ppm - 10,5 – 18,5 mggr - Kadar Minyak - 47 - Maksimal Kontaminasi - 6 - Maksimal Kadar Pecah - 15 - Maksimal Sukarno,2007

2.5. Faktor-faktor Yang Mempegaruhi Proses Pencampuran

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Air dan Asam Lemak Bebas (ALB) pada Palm Kernel Oil (PKO) di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung-Batu Bara

0 63 39

Pengaruh Variasi Massa Serbuk Arang Dan Kalsium Karbonat (Caco3) Pada Proses Karburasi Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon Sedang

3 104 61

Penentuan Kadar Air, Kadar Kotoran dan Asam Lemak Bebas (ALB) di PKS PT. Multimas Nabati Asahan-Kuala Tanjung

3 50 61

Pengaruh Penambahan Kalsium Karbonat (CaCO3) Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan (Hardness) Pada Produk Karet Flexible Joint Di PT. Industri Karet Nusantara

5 93 38

Pengaruh Tekanan Hidrolik Terhadap Oil Losses Pada Fiber Di Unit Screw Press PKS PT.Multimas Nabati Asahan Kuala-Tanjung

29 98 48

Pengaruh Temperatur Terhadap Kadar Air Dalam Inti Sawit Pada Unit Kernel Silo Di Stasiun Kernel Di PKS PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

44 136 45

Penentuan Kadar Air Dan Asam Lemak Bebas Pada CPO (Crude Palm Oil) Di PKS. PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

3 30 35

Pengaruh Perbandingan Jumlah Carbon Black Dan Kalsium Karbonat Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan (Hardness) Pada Rubber Coupling Dengan Bahan Baku SIR 3 L Di PT. Industri Karet Nusantara

7 52 50

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Kelapa Sawit - Pengaruh Perbandingan Kalsium Karbonat (CaCo3) dan Air (H2O) Terhadap Proses Pemisahan Kernel dan Cangkang pada Unit Claybath di PKS PT. Multimas Nabati Asahan-Kuala Tanjung

2 2 24

Penentuan Kadar Air, Kadar Kotoran dan Asam Lemak Bebas (ALB) di PKS PT. Multimas Nabati Asahan-Kuala Tanjung

1 1 11