44
efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anestesi umum.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa kontrasepsi mantap pria adalah cara pembatasan kelahiran
yang dilakukan melalui operasi atau pembedahan yang menyebabkan ketidaksuburan permanen, sehingga tidak dapat menghasilkan keturunan.
2.4.4 Jenis Vasektomi
Jenis vasektomi menurut Liskin,dkk 1992:4 ada dua yaitu Vasektomi Tanpa Pisau VTP atau No-Scalpel Vasektomy lebih disukai, dan Vasektomi
dengan insisi skrotum tradisional.
2.4.5 Keuntungan atau Efek dari Kontap PriaVasektomi
Hartanto 1994:281 menyebutkan bahwa keuntungan kontap-pria adalah efektif, aman karena morbidilitas rendah dan hambir tidak ada mortalitas,
sederhana, cepat karena hanya memerlukan waktu 5-10 menit, menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja, biaya rendah, dan secara
kultural, sangat dianjurkan di Negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita dan paramedis
wanita. Hartanto 1994:289 menambahkan efek sistemik dari kontap pria:
1 Tidak ditemukan efek sistemik dari prosedur kontap pria karena fungsi kelenjar prostat, seminal vesicles dan kelenjar-kelenjar urethra tidak
mengalami perubahan sebagai akibat dari kontap pria, karena fungsi mereka
45
ditentukan oleh kadar androgen di dalam darah yang tidak berubah karena kontap pria.
2 Tidak ditemukan efek kontap pria terhadap timbulnya penyakit jantung, karsinoma, penyakit paru-paru, saraf, gastro-intestinal, dan endokrin.
Efek kontap pria pada fungsi testis dan hormon pria menurut Hartanto 1994:289 adalah kontap pria tidak menimbulkan efek pada fungsi testis dan
spermatogenesis berlangsung seperti biasa, dan tidak ditemukan perubahan dalam hormon gonadotropin hypophysis FSH-LH atau testosterone, yang semuanya
masih berada dalam batas normal.
2.4.6 Kerugian Kontap Pria
Hartanto 1994:281 juga menyebutkan Kerugian Kontap Pria adalah diperlukan suatu tindakan operatif, kadang-kadang menyebabkan komplikasi
seperti pendarahan atau infeksi, kontap pria belum memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa, yang sudah ada di dalam sistem reproduksi distal dari
tempat oklusi vas deferens, dikeluarkan, dan adanya problem psikologi yang berhubungan dengan perilaku seksual mungkin bertambah parah setelah tindakan
operatif yang menyangkut sistem reproduksi pria. Hartanto 1994:291 menambahkan efek psikologis dari kontap pria
adalah: 1 Prosedur kontap pria hanya menimbulkan efek lokal yaitu oklusi vas
deferens, dan tidak akan menimbulkan perubahan fungsi psiko-seksual yang normal
46
2 Problem psikologis terjadi pada 1-5 dari akseptor kontap pria, dengan keluhan rasa takut yang timbul setelah kontap pria yang meliputi:
a Rasa takut trauma tubuh misalnya berkurangnya kekuatan fisik tubuh, rasa lelah, insomnia, sakit kepala, depresi, dan berat badan menurun.
b Rasa takut trauma seks misalnya libido menurun, dyspareunia. Tetapi sampai sekarang belum ada bukti-bukti ilmiah bahwa kontap pria
mempengaruhi kemampuan seksual. Bahkan di Negara-negara yang sudah maju, dilaporkan pada 44-73,1 pria yang menjalani kontap pria
didapatkan adanya peningkatan kegairahan seksual, yang dihubungkan dengan hilangnya rasa cemas atau takut akan menghamili pasangannya.
Umur mungkin merupakan faktor penting dalam kehidupan atau tingkahlaku seksual, dengan meningkatnya umur kegiatan seksual dan
frekuensi senggama akan berkurang. c Rasa takut trauma keluarga misalnya rasa takut akan kehilangan anak,
terutama didaerah atau Negara dengan mortalitas anak yang tinggi, beberapa peneliti menemukan bahwa pasangan suami isteri yang
kehilangan anak, menunjukkan kecemasan anxietas yang lebih tinggi setelah tindakan kontap pria, dari fihak isteri umumnya tidak ditemukan
perubahan dari kenikmatan seksualnya setelah suami menjalani kontap pria. Bahkan pada sebagian isteri menunjukkan bertambahnya gairah
seksual karena mereka tidak kuatir lagi akan hamil. d Rasa takut trauma moral misalnya adanya konflik yang berhubungan
dengan agama, kebudayaan, atau ketakutan bahwa pria yang telah
47
menjalani kontap pria akan melakukan perbuatan-perbuatan serongpenyelewengan.
e Rasa takut trauma kelompokgolongan misalnya pengaruh, kekuasaan, atau kedudukan yang menurun di dalam kehidupan masyarakat yang
menyangkut kelompokgolongan keagamaan, sosial-ekonomi, atau ethnik. Problem psikologis dapat dikurangi bila sebelumnya dilakukan
skrining yang baik sebelum operasinya. Problem perkawinan, psikologis, atau seksual mungkin dapat dianggap kontra-indikasi relatif untuk kontap
pria.
2.4.7 Prosedur Kontap Pria